Akal Memilih Emosi
Selama ini kebanyakan dari kita mengidentifikasikan emosi berbeda dengan akal. Emosi merupakan produk perasaan. Dimana perasaan bersumber dari hati. Emosi menghasilkan produk "senang" dan "sedih."
Pemikiran di atas berlanjut dengan pengertian bahwa rasio bersumber dari akal. Oleh alasannya itu, rasio "berperan" dalam memperlihatkan evaluasi "benar" atau "salah." Karena anggapan sumber antara emosi dan logika berbeda, maka khalayak ramai menganggap dua hal ini merupakan perkara yang berbeda.
Namun bahwasanya kedua hal ini mempunyai mata rantai yang berkaitan. Emosi jikalau direnungkan merupakan produk dari rasio. Dimana emosi kasatmata (rasa senang, puas, penerimaan, dll) merupakan opini yang menyampaikan bahwa sesuatu itu baik. Sedang emosi negatif (kesedihan, kemarahan, penolakan, dll) merupakan opini yang menyampaikan bahwa sesuatu itu buruk.
Contoh yang menguatkan contohnya dikala kita diminta mengerjakan kiprah proyek dari atasan. Seketika itu juga kita merasa berat, tidak mampu, bahkan murka alasannya merasa proyek ini tidak sesuai dengan bidang keahlian kita.
Contoh di atas bila ditelusuri bahwasanya hanya berhenti pada pengerjaan kiprah proyek. Titik! Soalan perasaan tidak mampu, berat dan murka itu yaitu citra emosi negatif. Emosi negatif yang timbul dari anggapan bahwa proyek ini tidak sesuai dengan bidang keahlian.
Emosi negatif ini bisa dilawan dengan mengaktifkan akal. Buang anggapan negatif dan pikirkan hal-hal positif. Ingat, pimpinan hanya menginginkan kita mengerjakan proyek ini. Bukan memperlihatkan evaluasi majemuk terhadap proyek yang belum dikerjakan.
Akal lalu mengalihkan emosi negatif ini ke emosi positif. Proyek ini lalu dianggap sebagai sarana berguru hal gres di luar bidang keahlian. Ketika emosi kasatmata tercipta dari logika yang jernih, pengerjaan proyek akan dilaksanakan dengan gembira.
Uraian di atas bersimpul pada fatwa bahwa akallah yang memilih emosi. Akal dan emosi bukan hal yang berlawanan. Tidak ada lagi logika vs emosi. Yang ada emosi dikendalikan dengan pengendalian akal. Emosi kasatmata merupakan produk logika berupa opini yang baik atas sesuatu.
0 Response to "Akal Memilih Emosi"
Posting Komentar