-->

iklan banner

√ Merasakan Lezatnya Omzet Bisnis Makanan Serabi Legendaris

Mencicipi Lezatnya Omzet Bisnis Kuliner Serabi Legendaris √ Mencicipi Lezatnya Omzet Bisnis Kuliner Serabi Legendaris

Mencicipi Lezatnya Omzet Bisnis Kuliner Serabi Legendaris


Bisnis masakan memang menjanjikan omzet besar, terlebih yang sudah bangun puluhan tahun dan berkembang menjadi buah tangan khas suatu daerah. Di Kota Solo, ada satu nama, ialah Serabi Notosuman. Selain rasa serabi yang manis, ternyata Serabi Notosuman juga bagus dalam segi penjualan. Bahkan pada libur lebaran, omzetnya meningkat hingga tiga kali lipat.


Siapa yang tak kenal serabi? Kue berumur seabad lebih ini merupakan hasil perpaduan budaya Jawa dan Belanda. Bentuknya mirip panekuk sehingga gampang dikenali. Rasanya pun gurih manis, hasil perpaduan santan, tepung terigu, dan gula pasir.


Salah satu bisnis masakan serabi yang tersohor di Kota Solo, Serabi Notosuman, kini turut menjadi merk kota sebagai produsen buah tangan khas. Rasa-rasanya tak lengkap bila berkunjung ke Solo, tanpa merasakan nikmatnya camilan bagus Serabi Notosuman.


Mencicipi Lezatnya Omzet Bisnis Kuliner Serabi Legendaris √ Mencicipi Lezatnya Omzet Bisnis Kuliner Serabi Legendaris


Hal itu lah yang ada di benak para pemudik, dikala mereka datang atau numpang lewat di Solo. Saat tim Bisnis UKM mengunjungi tempat Notosuman, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan ini, kendaraan beroda empat bernomor polisi luar Solo, terlihat berbaris di sepanjang Jalan Muhammad Yamin.


“Saya kalau ke Solo niscaya mampir buat beli buah tangan camilan bagus serabi. Rasanya enak. Kalau suruh milih biasa atau rasa coklat, saya prefer coklat. Tapi yang biasa juga enak,” kata Mentari Salsabila, pengunjung asal Jakarta yang tengah mudik.


Saking tersohornya, dalam sehari Serabi Notosuman bisa menghabiskan 50 hingga 75 kilogram tepung terigu. Bahkan jumlah tersebut mendadak meningkat tiga kali lipat, pada periode libur lebaran ini.


Mencicipi Lezatnya Omzet Bisnis Kuliner Serabi Legendaris √ Mencicipi Lezatnya Omzet Bisnis Kuliner Serabi Legendaris

Handayani generasi ketiga penerus estafet Serabi Notosuman


Sementara itu, generasi ketiga pemilik perjuangan Serabi Notosuman, Handayani, mengaku tak ada diam-diam dalam pembuatan camilan bagus serabi ini. Hanya saja ia mempertahankan resep dan cara memasak serabi dari sang nenek.

style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="5485024081"
data-ad-format="link">



“Lebaran ini omzet bisa dua hingga tiga kali lipat. Ini ramai sekali, tapi untungnya tidak hingga antri panjang. Kita sediakan dua meja kasir di sini,” ungkap Handayani.


Menjaga Tradisi


Bau adonan yang terpanggang di loyang berlapis terigu seakan terhidu ketika kita melintas di Jalan Muhammad Yamin. Di jalan yang belum usang berkembang menjadi jalan searah tersebut, Handayani sengaja menciptakan dapurnya terbuka. Ia ingin pengunjung bisa menikmati proses tradisional menciptakan camilan bagus serabi.


Bukan tanpa alasan, Handayani sengaja membuka dapurnya. Wanita yang dipercaya mengelola bisnis masakan Serabi Notosuman pada tahun 1987 tersebut ingin melestarikan tradisi yang sudah dirintis neneknya.


Mencicipi Lezatnya Omzet Bisnis Kuliner Serabi Legendaris √ Mencicipi Lezatnya Omzet Bisnis Kuliner Serabi Legendaris

Dapur pembuatan serabi yang didesain terbuka


Sang nenek mulai membuka perjuangan serabi semenjak hampir seabad lalu, tepatnya tahun 1923. Seiring perkembangannya, toko serabi itu pindah dari tempat Sraten, menuju Notosuman. Di tempat Notosuman, serabi tersebut semakin tersohor dan dikenal masyarakat dengan Serabi Notosuman.


“Sejarahnya dulu waktu pertama kali nenek tahun 1923 di Jalan Veteran, Sraten. Terus tahun 1961, mulai ibu saya. Terus saya lanjutkan 1987 hingga sekarang,” lanjut Handayani.


Handayani mengaku tak pernah membayangkan gigihnya sang nenek dan ibu dalam merintis dan membuatkan bisnis keluarga ini. Ia pun sadar, tongkat estafet Serabi Notosuman berada di tangannya dan adiknya kini.


Selain toko Serabi Notosuman milik Handayani, adiknya, Lidia juga membuka Serabi Notosuman persis di seberang jalan. Selain itu, terdapat beberapa cabang di kota lain, mirip Klaten dan Yogyakarta.


Awet Sehari


Mengikuti resep sang nenek, Handayani tak menyertakan materi pengawet makanan dalam komposisi camilan bagus serabi produksinya. Hal tersebut bukan tanpa imbas. Kue serabi Serabi Notosuman hanya bisa bertahan sehari dalam perjalanan. Namun bila dimasukkan lemari pendingin, camilan bagus ini bisa bertahan tiga hari.


Di dapur Handayani, terdapat tiga loyang memanjang, berisi cetakan berbentuk lingkaran. Adonan yang telah disiapkan, dicetak dalam loyang, yang sebelumnya sudah diolesi mentega. Sejurus kemudian camilan bagus serabi sudah boleh diangkat, dan siap untuk disantap.


Mencicipi Lezatnya Omzet Bisnis Kuliner Serabi Legendaris √ Mencicipi Lezatnya Omzet Bisnis Kuliner Serabi Legendaris

Resep dan cara memasak Serabi Notosuman tetap dijaga hingga dikala ini


Sebagai aksesori rasa dan tampilan, camilan bagus serabi ditaburi meses di bab atasnya. Kemudian kue-kue tersebut digulung memakai daun pisang, kemudian dimasukkan ke dalam box.


Satu box berisi sepuluh camilan bagus serabi sanggup dinikmati dengan harga 26 ribu rupiah untuk rasa coklat, 24 ribu rupiah untuk yang biasa, serta 25 ribu rupiah untuk adonan alias lima biasa lima coklat. Selain porsi satu box, pengunjung juga sanggup membeli bijian seharga 2.600 dan 2.400 rupiah. Di sini juga dijual aneka jajanan lainnya.

style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="7037953167">



 


Tim Liputan BisnisUKM

(Rizki B.P)

Kontributor BisnisUKM.com Wilayah Solo Raya



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ Merasakan Lezatnya Omzet Bisnis Makanan Serabi Legendaris"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel