-->

iklan banner

Kultum Ramadhan: Dengan Berpuasa, Kita Tingkatkan Amal, Kurangi Ngemil, Hentikan Ngomel

Assalamualaikum WR. WB.

Alhamdulillah,
Syahadat dan sholawat

Jamaah shalat isya' yang nanti insyaAllah akan melaksanakan shalat tarawih, pertama tak ada kata berhenti untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. Karena tahun ini kita semua masih dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadhan.

Shalawat serta salam agar selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi yang telah memperlihatkan keteladanan bagi kita semua.

Pada kesempatan kali ini, saya mendapat amanah dari panitia Ramadhan Masjid Daarul 'Ulum untuk memberikan kultum. Maka kultum pada malam hari ini saya awali dengan pesan Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah yang di posting di facebook pada hari pertama puasa, 6 Mei 2019. Beliau berpesan yang isinya "Dengan berpuasa, kita tingkatkan amal, kurangi ngemil, hentikan ngomel."

Deretan kata dalam pesan ini sangatlah sederhana. Namun sehabis direnungkan, maknanya dalam. Bahwa ketika berpuasa hendaknya setiap orang untuk meningkatkan amalannya. Mengurangi ngemil alias makan-makanan ringan dan menghentikan ngomel. Ajakan ini semakin dalam dimaknai maka semakin sulit untuk diterapkan.

Puasa Ramadhan juga merupakan amalan ibadah yang sulit. Puasa hanya diperintahkan kepada orang-orang yang beriman. Puasa dilaksanakan dalam rangka menjemput taqwa. Hal ini tertuang dalam QS Al-Baqarah:183.

Seberat apapun berpuasa, namun kita harus menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan yang produktif. Produktif artinya tetap melaksanakan bahkan senantiasa meningkatkan amalan. Ajakan tingkatkan amal menjadi relevan alasannya yakni Ramadhan mempunyai banyak keistimewaan. Kini sudah tersaji di hadapan kita bahwa banyak cara untuk meningkatkan amal. Contohnya berinfak sajian buka puasa yang gampang di temui di masjid dan di jalan-jalan.

Jamaah shalat isya yang dirahmati oleh Allah. Pesan Pak Abdul Mu'ti yang kedua yakni kurangi ngemil. Ajakan ini sanggup dimaknai dengan tidak makan dan minum di siang hari ketika Bulan Ramadhan. Namun mengurangi ngemil lebih dalam rangka menjaga kebugaran di bulan Ramadhan. Ngemil hendaknya dilakukan dengan cara menyesuaikan keadaan tubuh. Tidak sembarangan makan alasannya yakni hanya ada dua kesempatan yaitu ketika berbuka dan sahur. Keliru dalam menentukan asupan makan sanggup mengurangi kesuksesan kita dalam berpuasa.

Sedangkan pesan yang terakhir yakni Hentikan ngomel; artinya kita mengurangi pembicaraan-pembicaraan negatif yang biasanya berujung provokatif.  Potensi bicara hal negatif sekarang sangat tinggi. Apalagi semenjak ditemukannya teknologi informasi terutama media sosial.

Media sosial berupa WA, FB, Twitter yang semuanya memungkinkan untuk berkirim pesan teks, suara, dan video mengakibatkan kita "tergoda" untuk men-share dan mengomentari segala sesuatu. Padahal segala sesuatu tersebut belum tentu benar dan baik untuk kita. Misalnya ketika heboh wacana info politik, sedikit-sedikit niscaya kita ngomel. Padahal omelan kita sering tidak berfaedah.

Pesan dari Abdul Mu'ti patut kita renungkan. Agar puasa kita tidak hanya mendapat lapar dan dahaga. Makara kalau ada orang ngomel kita sanggup merenungi dan meneladani hadist berikut ini.

Diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda "Jika salah seorang kalian berpuasa, maka hendaklah ia tidak berkata atau berbuat jorok, berteriak-teriak, menciptakan gaduh. Kemudian bila ada seorang yang memaki-maki atau menantang berkelahi, maka hendaklah ia menyampaikan 'saya sedang puasa'." (HR Bukhari dan Muslim).

Terima kasih, demikian kultum dari saya.
Nasrhun Minnallah wa Fathun Qarib
Wassalamualaikum WR.WB.

*Disampaikan ketika kultum sehabis shalat Isya menjelang shalat tarawih di Masjid Daarul 'Ulum Borobudur, 13 Mei 2019

Sumber http://rahmahuda.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kultum Ramadhan: Dengan Berpuasa, Kita Tingkatkan Amal, Kurangi Ngemil, Hentikan Ngomel"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel