Daftar Skill Dan Keterampilan Arsitek

Arsitek merancang bangunan dan struktur lain, dari belahan luar hingga ke dalam dengan hati-hati dan selalu mempertimbangkan teknik, fungsi, dan estetika. Meskipun arsitektur ialah seni, tidak menyerupai kebanyakan seni lainnya, arsitektur memerlukan pendekatan sains. Karena arsitektur tidak hanya dilihat tetapi juga difungsikan untuk menapmung acara manusia.

img by www.careers.govt.nz

Karena sebuah bangunan harus kondusif dan fungsional, maka sejatinya persyaratan masuk ke bidang arsitektur sangat tinggi. Seorang arsitek harus mempunyai gelar sah atau setidaknya pengalaman dalam arsitektur dan lisensi negara untuk berkarya. Selain mengenyam pendidikan arsitektur, Arsitek juga harus menuntaskan magang atau praktek di bawah pengawasan seorang arsitek.

Sebelum berada dalam posisi untuk melamar pekerjaan sebagai arsitek, seseorang harus membiasakan diri dengan aneka macam keterampilan yang diperlukan untuk jenis karir ini. Berikut daftar skill dan keterampilan untuk menuju bidang arsitektur yang harus kembali dipertimbangkan oleh calon mahasiswa arsitek maupun lulusan arsitek.

01 Teknik dan Matematika

Untuk merancang bangunan yang kondusif dan fungsional, Arsitek harus benar-benar terbiasa dengan kekuatan, kelemahan dan sifat-sifat lain dari aneka macam materi bangunan serta bagaimana jenis struktur bekerja di bawah beban dan tekanan.

Arsitek akan membutuhkan latar belakang dalam bidang geometri, matematika, dan fisika di antara ilmu terkait lainnya. Ingatlah bahwa Arsitek mungkin harus berinovasi untuk memenuhi tantangan, menyerupai merancang struktur tahan gempa atau struktur berkelanjutan yang irit energi. Arsitek tidak akan sanggup hanya mengandalkan solusi yang telah dicoba dan diuji orang lain sebelumnya.

02 Keterampilan Desain

Sama pentingnya dengan keselamatan dan fungsi bangunan, estetika ialah pertimbangan utama dalam arsitektur. Arsitek harus terbiasa dengan sejarah arsitektur sebagai seni dan bersahabat dengan aneka macam gaya artistik di lapangan dan animo arsitektur yang berkembang. Arsitek juga harus berafiliasi dengan kreativitas mengolah bentuk. Sebuah desain bangunan harus menjadi sesuatu yang bisa dinikmati oleh penghuninya.

03 Literasi Komputer

Segala hal ihwal desain dikala ini lebih banyak dilakukan dengan santunan komputer. Termasuk simulasi 3d, rendering artistik dan sebagian besar output visual dari bidang tersebut. Arsitek perlu menyebarkan kelincahan dengan aneka macam perangkat lunak perancangan arsitektur.

Beberapa jadwal atau software yang harus dikuasai secara dasar untuk oleh arsitek contohnya AutoCAD, Sketchup 3d dan Photoshop. Selebihnya bisa dipakai sebagai perhiasan dalam meningkatkan output visual desain seorang arsitek.

04 Pengetahuan ihwal Membangun Hukum

Hukum dan regulasi lokal banyak bicara ihwal apa yang bisa dibangun, di mana, dan bagaimana. Beberapa peraturan ini berkaitan eksklusif dengan karya arsitek, menyerupai hukum sempadan, hukum yang memilih jumlah dan ukuran jendela untuk aneka macam jenis bangunan, pertimbangan keamanan & kebakaran, dan sebagainya.

Beberapa regulasi melarang pembangunan pada batasan tertentu, menyerupai di lahan lembap atau zona banjir. Beberapa peraturan tidak secara eksklusif melibatkan arsitek, tetapi semua pekerjaan Arsitek mungkin akan sia-sia jikalau tidak bisa melihat problem tertentu dan mengatasinya.

05 Kemampuan berkomunikasi

Arsitek harus bekerja sama dengan klien, insinyur, personel konstruksi dan kadang kala pemangku kepentingan lain dalam suatu proyek. Untuk menuntaskan desain dengan sukses dan melihat proyek hingga selesai, seorang arsitek harus memahami apa yang diperlukan orang-orang ini dan berkomunikasi dengan mereka secara jelas. Terkadang komunikasi juga memilih cara arsitek untuk mendapat proyek. Tidak ada arsitek yang sanggup membangun sendirian.

06 Pengetahuan Bisnis

Seperti halnya seni dan bidang lainnya, menjadi seorang arsitek yang sukses juga membutuhkan orientasi untuk bisnis. Arsitek perlu memasarkan layanan dan mengakibatkan namanya sebagai seorang profesional. Arsitek hendaknya juga memperhitungkan bagaimana pekerjaannya bisa berlangsung dan terus memperoleh proyek.