-->

iklan banner

Mitos Dan Fakta Kanker Serviks Yang Berkembang Di Masyarakat

Kanker Serviks adalah kanker yang menyerang area serviks atau leher rahim, yaitu area yang menghubungkan rahim dan alat kelamin. Kanker ini disebabkan oleh virus berjulukan Human Papilloma Virus (HPV). Banyak mitos yang berkembang di masyarakat mengenai kanker serviks. Celakanya banyak masyarakat kita yang mempercayainya. Meskipun bertahap pemahaman sudah mulai membaik, namun sayangnya tidak diikuti dengan tindakan pencegahan. Artikel kali ini membahas wacana mitos dan fakta seputar kanker serviks, dimana artikel ini diperlukan sanggup membantu mengurangi anggapan atau mitos yang salah yang terjadi di masyarakat. Berikut beberapa mitos dan fakta kanker serviks yang saya sadur dari Buku Terapi Herbal Ragam Kanker Pada Wanita oleh Alida Widyastuti.

 kanker yang menyerang area serviks atau leher rahim Mitos dan Fakta Kanker Serviks yang Berkembang di Masyarakat
gambar kanker serviks
  1. Mitos: kanker serviks atau kanker leher rahim sama dengan kanker rahimFakta: Serviks yaitu cuilan paling bawah dari tubuh rahim. Kanker serviks yaitu tumbuhnya sel tidak normal pada serviks (leher rahim). Jadi, kehadirannya pastilah melalui tahapan lesa prakanker, bukan tiba-tiba. Sehingga, apabila sudah diketahui semenjak awal, sanggup segera ditangani.
  2. Mitos: tidak perlu khawatir kanker serviks tidak banyak terjadi. Fakta: di Indonesia, sebanyak 37 wanita terdiagnosis kanker serviks setiap harinya. Diperkirakan, 20 wanita Indonesia meninggal lantaran kanker serviks setiap harinya. Bagi wanita yang menderita penyakit ini, akan mengganggu kiprahnya sebagai istri, di samping biaya pengobatannya masih tergolong mahal (hingga 40 juta).
  3. Mitos: kanker serviks merupakan penyakit keturunan. Fakta: kanker serviks disebabkan oleh virus human papiloma onkogenik (HPV) yang bersifat onkogenik (penyebab kanker). HPV tipe 16 dan 18 secara bersamaan menimbulkan 71% kasus kanker serviks. Tipe HPV onkogenik lainnya penyebab kanker serviks yaitu 31, 33, dan 45 yang bersama dengan tipe 16 dan 18 menimbulkan 80% terjangkitnya kanker serviks.
  4. Mitos: tidak perlu khawatir terserang kanker serviks jikalau sudah mempunyai relasi yang stabil dengan pasangan. Fakta: setiap wanita sanggup terinfeksi HPV semasa hidupnya. Bahkan, jikalau telah terinfeksi, tidak berarti seseorang akan terlindung dari inveksi berikutnya. Infeksi virus penyebab kanker serviks sanggup menjadikan terjadinya sel abnormal. Kondisi prakanker ini, seiring dengan berjalannya waktu sanggup bermetamorfosis kanker.
  5. Mitos: kanker serviks hanya menyerang wanita lanjut usia. Fakta: kanker serviks dapt menjadi ancaman semua wanita tanpa memandang usia. Adenokarsinoma (kanker serviks yang paling agresif) merupakan kanker serviks yang lebih sering terjadi pada wanita muda dan lebih sulit terdeteksi melalui skrining atau deteksi dini.
  6. Mitos: pemakaian k0nd0m sanggup mencegah kanker serviks. Fakta: k0nd0m tidak sepenuhnya melindungi wanita dari infeksi HPV. Sebab, penyebaran virus tidak hanya melalui penetrasi secual, tetapi sanggup melalui kontak kulit di area genital. Perempuan yang aktif secual rentan terhadap infeksi HPV sepanjang hidupnya.
  7. Mitos: gejala kanker serviks gampang dilihat. Fakta: kebanyakan infeksi awal HPV dan kanker serviks stadium dini berlangsung tanpa menimbulkan tanda-tanda sedikitpun, sehingga penderita masih sanggup menjalani acara sehari-hari. Apabila kanker serviks sudah mengalami progresivitas atau stadium lanjut maka tanda-tanda yang ditimbulkan antara lain pendarahan sehabis senggama, pendarahan impulsif yang terjadi di antara periode menstruasi rutin, dan nyeri panggul serta nyeri ketika bekerjasama secual.
  8. Mitos: kanker serviks tidak sanggup dicegah. Fakta: vaksinasi HPV merupakan pencegahan primer terhadap kanker serviks dengan membantu pembentukan antibodi. Pap Smear merupakan pencegahan sekunder yang berfungsi mendeteksi sel aneh atau lesi prakanker.
  9. Mitos: tidak ada alasan untuk memvaksinasi cukup umur putri. Fakta: penelitian menawarkan bahwa rentang waktu semenjak pertama kali bekerjasama secual usia 25-30 tahun merupakan periode insidensi dan prevalensi infeksi virus penyebab kanker serviks tertinggi pada perempuan. Oleh lantaran itu, sangat penting memvaksinasi wanita muda sedini mungkin untuk mengurangi risiko sebelum terinfeksi virus penyebab kanker serviks.
  10. Mitos: Pada wanita menikah tidak perlu diberikan vaksinasi dan hanya cukup skrining saja. Fakta: skrining yang diikuti dengan vaksinasi sanggup membantu mengurangi insiden kanker serviks secara efektif dibandingkan dengan tanpa tindakan sama sekali. Vaksinasi dilakukan dalam tiga tahap pemberian, yaitu bulan ke-0, 1 atau 2, dan 6.
  11. Mitos: vaksinasi HPV mempunyai imbas samping yang berbahaya. Fakta: vaksin HPV umumnya sanggup ditoleransi dengan baik. Reaksi paling umum tampak setelah vaksinasi bekerjasama dengan daerah penyuntikan, ibarat nyeri, kemerahan, dan bengkak. Efek samping umum lainnya, termasuk nyeri otot dan sakit kepala, biasanya bersifat sementara.

Demikian mitos dan fakta seputar kanker serviks, agar bermanfaat.


Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mitos Dan Fakta Kanker Serviks Yang Berkembang Di Masyarakat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel