-->

iklan banner

Herbert Spencer: Hebat Waris Teori Darwin

Dilahirkan di Derby, Inggris pada 27 April 1820, Herbert Spencer dibesarkan dalam keluarga non-konformis di kala Victoria. Ayahnya berprofesi sebagai guru sekolah yang aktif di lingkungan keuskupan. Namun demikian, Spencer didorong oleh keluarganya untuk bisa berpikir bebas. Kedekatan Spencer dengan pamannya mempengaruhi pendidikan masa kecilnya, yang  banyak diperoleh dari pamannya ketimbang ayahnya. Spencer kecil tertarik pada dunia kupu-kupu dan serangga. Biologi menjadi minat studi awal yang dipelajarinya. Selain itu, Spencer juga dikenal berbakat dalam ilmu matematika dan fisika.


Sejak mudanya, hingga tahun 1840-an, Spencer bekerja di sebuah industri perkeretaapian sebagai juru gambar dan pembantu teknis rel kereta di jalur yang menghubungkan London dengan Birmingham. Ketika bekerja di industri tersebut, Spencer mengenal karya Lyell, spesialis geologi yang menulis perihal proses evolusi sejarah bumi. Setelah membaca karya Lyell, Spencer mulai menemukan ketertarikannya menggeluti dunia intelektual. Herbert Spencer mencari pekerjaan gres untuk menyalurkan minat barunya, hingga hasilnya bertemu sebuah perusahaan yang bisa menampung minat intelektualnya. Spencer bekerja sebagai sub-editor di The Economist. Pada 1853, Spencer memperoleh warisan peninggalan mendiang pamannya. Momentum tersebut memberi kebebasan penuh bagi Spencer pada dunia intelektual. Spencer mulai menghabiskan banyak waktu untuk bekerja demi menghasilkan karya-karya ilmiah.


Baca juga: Max Weber: “Arsitek” Ilmu Sosial Modern







Selama menekuni dunia pemikiran, Herbert Spencer banyak menulis perihal filsafat dan politik. Karya pertama Spencer merupakan kritik atas filsafat utilitarian John Stuart Mill dan William Whewell. Auguste Comte merupakan penemu filsafat anutan positif yang banyak mempengaruhi pemikiran Spencer. Ide Comte perihal tahapan kesadaran insan menginspirasi teori Spencer perihal evolusi. Spencer juga menaruh banyak perhatian pada proses perkembangan ilmu pengetahuan yang diprovokasi oleh Comte. Namun demikian, Spencer tidak berhenti pada filsafat yang dikenalkan oleh Comte. Spencer menyebarkan sendiri sistesis filosofis yang kelak dikenal sebagai “filsafat evolusi”. Spencer menyebarkan prinsip-prinsip umum ilmu pengetahuan, kemudian menurunkan persamaan-persamaannya dalam biologi, psikologi, sosiologi, dan etika. Herbert Spencer memasukkan ide perihal evolusi dalam banyak sekali disiplin ilmu tersebut. yang menjadikannya orang pertama yang memakai istilah “evolusi” dalam ilmu sosial.


Bagi Spencer, segala fenomena dalam kehidupan ini merupakan satu kesatuan. Gunung, air, binatang, pikiran, masyarakat, mempunyai perbedaan yang berasal dari unsur material yang sama. Spencer mengidentifikasi material pembentuk segala sesuatu ke dalam tiga kategori: inorganik, organik, dan super-organik. Menurut Spencer, fisika dan kimia mempelajari segala sesuatu yang mati atau tidak bernyawa. Kondisi tersebut masuk dalam kategori inorganik. Sedangkan biologi dan psikologi mempelajari sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan, sehingga disebut organik. Terakhir, super-organik merupakan ranah sosiologi. Spencer beropini bahwa sosiologi bersinggungan dengan sesuatu diluar yang organik. Sosiologi mengkaji fenomena super-organik, yakni pengorganisasian segala sesuatu yang dibuat melalui komunikasi linguistik dan korelasi interpersonal yang berkaitan dengan lisan emosi dan intelektual.


Baca juga Emile Durkheim: Pencetus Sosiologi Modern







Pernyataan Herbert Spencer yang paling terkenal yaitu “Survival of the Fittest”, dimana yang paling kuatlah yang akan bertahan. Pada perkembangannya, teori evolusi Spencer dalam ilmu sosial banyak dikomparasikan dengan evolusi Darwin dalam ilmu alam. Filsafat positif Comte yang menyatakan metode ilmu alam sanggup diterapkan dalam ilmu sosial mempengaruhi munculnya klaim persamaan antara Spencer dan Darwin. Spencer dijuluki sebagai “Darwin-nya Ilmu Sosial” dan perpektif teori evolusi Spencer punya nama lain, yakni “Darwinisme Sosial”. Meskipun Spencer banyak mempelajari Darwin, idenya perihal evolusi dalam ilmu sosial bahwasanya banyak dipengaruhi oleh Comte.


Meskipun telah banyak menulis sepanjang hidupnya, pencapaian intelektual Spencer diperoleh sehabis kematiannya. Spencer meninggal pada 8 Desember 1903 di Brighton, Inggris. Para tangan kanan peneliti yang mempunyai beberapa penggalan korpus karya Spencer mulai mengumpulkannya. Hasilnya, sebuah karya tebal yang dipublikasi secara sedikit demi sedikit dalam beberapa volume berjudul “The Principles of Sociology”. Rangkuman karya Spencer yang dianggap terlalu tebal itu segera dibuat ringkasannya, kemudian diterbitkan dibawah judul “The Study of Sociology”.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Herbert Spencer: Hebat Waris Teori Darwin"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel