Fungsi Dan Perbedaan Tulang Rawan Dan Tulang Keras
Fungsi dan Perbedaan Tulang Rawan dan Tulang Keras - Tulang merupakan salah satu bab sistem rangka yang terbuat dari jaringan ikat tulang. Tulang sangat mempunyai kegunaan bagi manusia. Apakah Anda masih ingat fungsi dari tulang?
Beberapa fungsi tulang yakni sebagai berikut:
1. sebagai alat gerak bersama dengan otot;
2. sebagai tempat melekatnya otot;
3. sebagai pelindung organ lunak dan vital;
4. tempat memproduksi sel-sel darah;
5. tempat penyimpanan cadangan mineral, berupa kalsium dan fosfat, serta cadangan lemak.
Klasifikasi Tulang
Tulang sangat banyak jenisnya, baik bentuk maupun penyusunnya. Berdasarkan jaringan penyusunnya, tulang sanggup dikelompokkan sebagai berikut.
a. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit), serabut kolagen, dan matriks. Sel-sel tulang rawan dibuat oleh bakal sel-sel tulang rawan, yaitu kondroblas.
Berdasarkan susunan serabutnya, tulang rawan sanggup digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Tulang rawan hialin, mempunyai serabut tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat. Tulang rawan hialin terdapat di ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang dada
2) Tulang rawan elastis, susunan sel dan matriksnya ibarat tulang rawan hialin, tetapi tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Tulang rawan lentur terdapat di daun telinga, laring, dan epigloti
3) Tulang rawan fibrosa, matriksnya tersusun agresif dan tidak beraturan. Tulang rawan fibrosa terdapat di cakram antartulang belakang dan simfisis pubis (pertautan tulang kemalua)
b. Tulang Keras (Osteon)
Tulang terbentuk dari tulang rawan yang mengalami penulangan (osifikasi). Ketika tulang rawan (kartilago) terbentuk, rongga-rongga matriksnya terisi oleh sel osteoblas. Osteoblas merupakan lapisan sel tulang muda. Osteoblas akan menyekresikan zat interseluler ibarat kolagen yang akan mengikat zat kapur. Osteoblas yang telah dikelilingi zat kapur akan mengeras dan menjadi osteosit (sel tulang keras). Antara sel tulang yang satu dan sel tulang yang lain dihubungkan oleh juluran-juluran sitoplasma yang disebut kanalikuli. Setiap satuan sel osteosit akan mengelilingi suatu sistem saraf dan pembuluh darah sehingga membentuk sistem Havers
Matriks di sekitar sel-sel tulang mempunyai senyawa protein yang sanggup mengikat kapur (CaCO3) dan fosfor (CaPO4). Kapur dan fosfor tersebut menciptakan tulang menjadi keras. Berdasarkan matriksnya, bab tulang sanggup dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu tulang kompak dan tulang spons.
Tulang kompak mempunyai matriks yang padat dan rapat, sedangkan tulang spons mempunyai matriks yang berongga-rongga. Sebenarnya, kedua jenis tulang tersebut terdapat di suatu tempat yang sama. Penamaan diambil hanya dengan melihat bab mana yang paling dominan. Dari klarifikasi tersebut, tentunya kita sanggup mengatakan pola tulang kompak dan tulang spons yang terdapat pada tubuh kita.
Berdasarkan bentuknya, tulang keras sanggup dikelompokkan sebagai berikut.
1) Tulang pipa, berbentuk panjang dan berongga, ibarat pipa. Contoh tulang ini di antaranya tulang pengumpil, tulang hasta, tulang betis, dan tulang kering.
Tulang pipa terdiri atas dua bagian, yaitu diafisis dan epifisis. Diafisis yakni bab "badan" tulang, sedangkan epifisis yakni bab tepi (epi) atau bab "kepala" tulang. Di antara epifisis dan diafisis, dibatasi oleh bab yang disebut cakram epifisis. Cakram epifisis lebih lambat proses penulangannya dibandingkan dengan tempat diafisis.
2) Tulang pipih, yakni tulang-tulang yang berbentuk pipih. Tulang pipih banyak terdapat di rangka aksial, contohnya tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang-tulang yang menyusun tengkorak. Tulang pipih berfungsi sebagai pelindung suatu rongga. Misalnya, rongga tengkorak melindungi otak dan rongga dada melindungi jantung serta paru-paru.
3) Tulang pendek, berukuran pendek. Hanya ditemukan di tempat pangkal telapak tangan , pangkal telapak kaki, dan tulang-tulang belakang.
4) Tulang tidak beraturan, yaitu tulang yang mempunyai bentuk tidak beraturan. Contohnya yakni tulang-tulang belakang dan tulang penyusun wajah.
Tulang Rawan :
a. Lunak, Lentur, dan tidak gampang patah
b. Sel penyusun : Chondrocyte
c. Jaringanya : Banyak mengandung zat perekat dan sedikit mengandung zat kalsium
Tulang Keras :
a. Keras, gampang patah dan kaku
b. Sel Penyusun : osteocyte
c. Jaringannya : Banyak mengandung zat kalsium dan sedikit mengandung zat perekat Sumber http://indonetedu.blogspot.com
Beberapa fungsi tulang yakni sebagai berikut:
1. sebagai alat gerak bersama dengan otot;
2. sebagai tempat melekatnya otot;
3. sebagai pelindung organ lunak dan vital;
4. tempat memproduksi sel-sel darah;
5. tempat penyimpanan cadangan mineral, berupa kalsium dan fosfat, serta cadangan lemak.
Klasifikasi Tulang
Tulang sangat banyak jenisnya, baik bentuk maupun penyusunnya. Berdasarkan jaringan penyusunnya, tulang sanggup dikelompokkan sebagai berikut.
a. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit), serabut kolagen, dan matriks. Sel-sel tulang rawan dibuat oleh bakal sel-sel tulang rawan, yaitu kondroblas.
Berdasarkan susunan serabutnya, tulang rawan sanggup digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Tulang rawan hialin, mempunyai serabut tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat. Tulang rawan hialin terdapat di ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang dada
2) Tulang rawan elastis, susunan sel dan matriksnya ibarat tulang rawan hialin, tetapi tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Tulang rawan lentur terdapat di daun telinga, laring, dan epigloti
3) Tulang rawan fibrosa, matriksnya tersusun agresif dan tidak beraturan. Tulang rawan fibrosa terdapat di cakram antartulang belakang dan simfisis pubis (pertautan tulang kemalua)
b. Tulang Keras (Osteon)
Tulang terbentuk dari tulang rawan yang mengalami penulangan (osifikasi). Ketika tulang rawan (kartilago) terbentuk, rongga-rongga matriksnya terisi oleh sel osteoblas. Osteoblas merupakan lapisan sel tulang muda. Osteoblas akan menyekresikan zat interseluler ibarat kolagen yang akan mengikat zat kapur. Osteoblas yang telah dikelilingi zat kapur akan mengeras dan menjadi osteosit (sel tulang keras). Antara sel tulang yang satu dan sel tulang yang lain dihubungkan oleh juluran-juluran sitoplasma yang disebut kanalikuli. Setiap satuan sel osteosit akan mengelilingi suatu sistem saraf dan pembuluh darah sehingga membentuk sistem Havers
Matriks di sekitar sel-sel tulang mempunyai senyawa protein yang sanggup mengikat kapur (CaCO3) dan fosfor (CaPO4). Kapur dan fosfor tersebut menciptakan tulang menjadi keras. Berdasarkan matriksnya, bab tulang sanggup dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu tulang kompak dan tulang spons.
Tulang kompak mempunyai matriks yang padat dan rapat, sedangkan tulang spons mempunyai matriks yang berongga-rongga. Sebenarnya, kedua jenis tulang tersebut terdapat di suatu tempat yang sama. Penamaan diambil hanya dengan melihat bab mana yang paling dominan. Dari klarifikasi tersebut, tentunya kita sanggup mengatakan pola tulang kompak dan tulang spons yang terdapat pada tubuh kita.
Berdasarkan bentuknya, tulang keras sanggup dikelompokkan sebagai berikut.
1) Tulang pipa, berbentuk panjang dan berongga, ibarat pipa. Contoh tulang ini di antaranya tulang pengumpil, tulang hasta, tulang betis, dan tulang kering.
Tulang pipa terdiri atas dua bagian, yaitu diafisis dan epifisis. Diafisis yakni bab "badan" tulang, sedangkan epifisis yakni bab tepi (epi) atau bab "kepala" tulang. Di antara epifisis dan diafisis, dibatasi oleh bab yang disebut cakram epifisis. Cakram epifisis lebih lambat proses penulangannya dibandingkan dengan tempat diafisis.
2) Tulang pipih, yakni tulang-tulang yang berbentuk pipih. Tulang pipih banyak terdapat di rangka aksial, contohnya tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang-tulang yang menyusun tengkorak. Tulang pipih berfungsi sebagai pelindung suatu rongga. Misalnya, rongga tengkorak melindungi otak dan rongga dada melindungi jantung serta paru-paru.
3) Tulang pendek, berukuran pendek. Hanya ditemukan di tempat pangkal telapak tangan , pangkal telapak kaki, dan tulang-tulang belakang.
4) Tulang tidak beraturan, yaitu tulang yang mempunyai bentuk tidak beraturan. Contohnya yakni tulang-tulang belakang dan tulang penyusun wajah.
Daftar Perbedaan Antara Tulang Rawan dan Tulang Keras
Meskipun dibuat bukan dalam bentuk tabel agar perbedaan dibawah ini sanggup lebih dimengerti.Tulang Rawan :
a. Lunak, Lentur, dan tidak gampang patah
b. Sel penyusun : Chondrocyte
c. Jaringanya : Banyak mengandung zat perekat dan sedikit mengandung zat kalsium
Tulang Keras :
a. Keras, gampang patah dan kaku
b. Sel Penyusun : osteocyte
c. Jaringannya : Banyak mengandung zat kalsium dan sedikit mengandung zat perekat Sumber http://indonetedu.blogspot.com
0 Response to "Fungsi Dan Perbedaan Tulang Rawan Dan Tulang Keras"
Posting Komentar