-->

iklan banner

Makalah Sumber Daya Alam

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT Makalah Sumber Daya Alam

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami sanggup menuntaskan penyusunan makalah yang berjudul Sumber Daya Alam atau biasa disingkat SDA. Penulisan makalah ini merupakan salah satu kiprah yang diberikan oleh Dosen saya di Universitas Negeri Makassar.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menuntaskan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memperlihatkan kiprah dan petunjuk kepada kami, sehingga kami sanggup menuntaskan kiprah ini.
Makassar, Oktober 2011


Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan

BAB II Pembahasan
A. Peranan Sumber Daya Alam Terhadap Pembangunan
B. Klasifikasi Sumber Daya Alam
C. Sumber Daya Alam dan Pembangunan
D. Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi
E. Pemanfaatan sumber daya alam Dalam Pembangunan
F. Pembangunan Berkelanjutan

BAB III Penutup
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut dengan sumber daya (resources) baik sumber daya alam atau natural resources maupun sumber daya insan atau human resources. Kedua sumber daya ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Sejarah memperlihatkan masyarakat bisa mencapai kemakmuran lantaran berhasil memamfaatkan sumber daya yang dimiliki.

Pada dasarnya sumber daya alam merupakan asset yang dimiliki suatu Negara yang mencakup tanah dan kekayaan alam menyerupai kesuburan tanah, keadaan iklim atau cuaca, hasil hutan, tambang dan hasil maritim yang sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu Negara, terutama dalam hal penyediaan materi baku produksi. Dengan adanya sumber daya alam yang melimpah dan berpotensi tinggi sangat mendukung pembangunan ekonomi suatu Negara. Pembangunan ekonomi yaitu usaha–usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering kali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riel perkapita.

Namun sumber daya alam yang ada tersebut tidak sendirinya diolah olah alam akan tetapi perlu adanya sumber daya manusia, guna mengolah sumber daya alam tersebut. Keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah materi mentah dari alam, menjadi sesuatu yang mempunyai nilai lebih tinggi atau disebut juga sebagai proses produksi.

Sumber daya insan yaitu yang terpenting, lantaran bila sebuah Negara mempunyai suatu SDM yang terampil dan berkualitas maka ia akan bisa mengolah SDA yang jumlahnya terbatas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka kami identifikasi permasalahan terhadap penelitian yang dilakukan sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan SDA dan Pembanguan Ekonomi ?
2. Bagaimana Peranan Sumber daya alam dalam pembangunan ?

C. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan SDA terhadap pembangunan ekonomi.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan mahasiswa perihal pentingnya peranan SDA terhadap pembangunan ekonomi di suatu Negara. Dan juga untuk sebagai pembelajaran bagi mahasiswa.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan Sumber Daya Alam Terhadap Pembangunan
Sumber daya yang menjadi hambatan tersebut secara umum bisa dikategorikan kedalam sumter daya lahan, manusia, modal, teknologi, informasi dan energi. Sumber daya ini tidak lain merupakan faktor produksi atau masukan dalam suatu proses produksi. Jika faktor tenaga kerja, modal, informasi dan teknologi berasal dari manusia, maka yang merupakan pemberian alam yaitu sumber daya dan energi.

Salah satu kelemahan dari pengelolaan sumber daya alam dinegara-negara berkembang barangkali yaitu perjuangan mengejar pertumbuhan ekonomi dengan cara menguras secara besar-besaran dari sumber daya alamnya tanpa memperhatikan akhir sampingan. Akibatnya mereka harus membayar mahal dengan semakin rusaknya lingkungan. Misalnya untuk membuat tambang suatu sumber daya alam yang berada di hutan, banyak hutan dan susunan tanahnya menjadi rusak akhir dipangkasnya tanah yang menutupi materi tambang dan sehabis itu hasil tambangnya diambil lokasi tempat penebangan tadi hingga berhektar-hektar sanggup kita bayangkan apa yang akan terjadi.

Dalam pembangunan memang selalu timbul apa yang disebut dengan “Backwasheffect” dimana risikonya dari adanya pembangunan pada suatu tempat akan terjadi akhir negatif, tapi dalam hal ini perjuangan kita yaitu meminimalkan imbas negative tersebut. Dibangunnya waduk-waduk juga sanggup menimbulkan imbas yang negative contohnya dalam bidang kesehatan sanggup meledaknya jumlah binatang tempat hidup dari penyebab penyakit yang kita kenal dengan penyakit Schistomiasis, dimana cacing-cacing ini bertambah penyebarannya dengan bertambahnya populasi dari siput-siput.

Selain Faktor modal dan kemajuan teknologi adapun faktor sumber daya alam dan sumber daya insan yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu Negara. Sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu Negara merupakan anugerah yang perlu disyukuri, alasannya tidak semua Negara mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan lengkap. Sumber daya alam menyerupai hutan dengan segala isinya, hasil pertambangan sudah sewajarnya dipakai untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakatnya.

Dalam konsep pembangunan yang berkelanjutan, sumber daya alam yang mempunyai nilai irit tinggi hendaknya tidak dieksploitasi. Sebab keberadaannya perlu dipikirkan untuk generasi yang akan datang. Jangan hingga hasil hutan dijarah habis sehingga menjadikan hutan gundul dan pada gilirannya sanggup mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Oleh lantaran itu pengelolaan sumber daya alam haruslah dilakukan secara bertanggung jawab. Artinya harus dilakukan secara bijaksana untuk melestarikan persediaan sumber daya alam tersebut, sehingga generasi kini dan mendatang sanggup menikmatinya.

Pengelolaan sumber daya alam haruslah sedemikian rupa, sehingga sumber daya alam itu selalu sanggup ditingkatkan persediaannya melalui perjuangan eksplorasi dan eksploitasi, peningkatan efisiensi proses produksi serta dengan pinjaman teknologi untuk sanggup meningkatkan proses daur ulang. Berdasarkan hal tersebut diatas, dalam pengelolaan sumber daya alam diharapkan suatu kebijakan yang bertanggung jawab.

Sebagai suatu contoh, pendapatnya yang pertama kali dikemukakan oleh Thomas Halthus bahwa kecendrungan alamiah dari penduduk yaitu bertambah berdasarkan deret ukur (1,2,4,6,8…) sedangkan produksi pangan bertambah berdasarkan deret hitung (1,2,3, …) dengan berjalannya waktu. produksi pangan perkapita akan menurun dan akhirnya menjadi hambatan pada pertambahan penduduk berikutnya. Bertambahnya penduduk yang bekerja disebidang tanah yang terbatas akan menurunkan hasil produksi dan pendapatan perkapita hingga kebatas yang hanya cukup untuk sekadar sanggup hidup. Dilihat disatu pihak lantaran lahan terbatas ataupun tidak subur kemudian disuburkan dan berproduksi tetapi di lain pihak masyarakat negara lain yang menjadi pangsa pasar kita itu tidak mau menerimanya.

Usaha diversifikasi, selain merupakan salah satu cara untuk menaikkan pendapatan petani juga diarahkan untuk memperluas sumber devisa, yaitu apabila hasil pertanian yang bermacam-macam itu bisa di eksport. Selain hal ini bergantung pada teknologi pasca panen yang oleh Presiden disebut sebagai “Masih merupakan tantangan dan menanti balasan kita setepat-tepatnya“, juga berkaitan dengan problem teknologi pengelohan hasil-hasil pertanian yang merupakan tantangan yang lebih besar lagi. Salah satu tujuan yang berkaitan dengan peranan strategis sector pertanian yaitu penyediaan materi baku sebagai salah satu basis industrialisasi khususnya dalam pengolahan hasil-hasil pertanian. Usaha diversifikasi dan penanganan problem pasca panen tersebut diatas memerlukan pemikiran untuk membuat sistem “Agribisnis” yang memerlukan paket kebijaksanan yang berbeda. Dengan sistem agribisnis dimaksudkan untuk mencapai dua tujuan yaitu menghasilkan materi pertanian hingga ke pasar, termasuk penanganan problem pasca panen. Kedua, menghasilkan salah satu faktor produksi bagi sektor industri. Kaprikornus dengan membuat dan membangun pabrik-pabrik dan industri-industri untuk pengolahan hasil pertanian tadi, para petani juga akan bertambah kesejahteraannya, walaupun untuk membangun baik agribisnis hingga dengan “Agro Industri” memerlukan modal, teknologi dan informasi dan tenaga kerja yang banyak.

B. Klasifikasi Sumber Daya Alam
Sumber daya alam secara fisik diklasifikasikan menjadi sumber daya alam pulih, tak pulih dan adonan Sumber daya yang menurun kuantitasnya dan tidak sanggup diperbaharui dengan teknologi disebut tempat kritis

Berdasarkan pengelolaannya, pengelompokan sumber daya dibagi menjadi: pengelolaan oleh swasta untuk kelompok barang pribadi dan pengelolaan oleh pemerintah untuk barang public.

Pembedaan antara sumber daya alam pulih dan tak pulih sanggup dilihat pula dari aspek penerimaan dan biaya pengelolaan. Pembedaan sumber daya alam sanggup juga dilihat dari aspek primer dan sekunder.

Dikaitkan dengan penggunaannya, sumber daya alam sanggup dilihat dari sifat hubungannya yaitu : komplementer, substitusi dan netral.

C. Sumber Daya Alam dan Pembangunan
Empat negara yang akan dibahas dalam goresan pena ini yaitu dua negara pengekspor minyak, Indonesia dan Venezuela, dan dua negara yang relatif tidak dianugerahi dengan kemakmuran sumber daya alam, Korea Selatan dan Taiwan. Perlu dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan negara pengekspor minyak yaitu negara-negara di mana besarnya andil produksi minyak dalam produk domestik bruto dan besarnya ekspor minyak dalam total nilai ekspor menempatkan sector minyak pada titik pusat akumulasi ekonomi. Negaranegara tersebut juga pada ketika yang sama kekurangan kapital, artinya mempunyai jumlah penduduk yang besar dengan tabungan per kapita yang kecil dan juga produk domestik bruto per kapita yang kecil. Ancaman keterbatasan cadangan minyak di masa depan mempunyai arti bahwa pemerintah negara-negara tersebut, bahkan sehabis mengalami boom minyak, menentukan untuk melaksanakan diversifikasi ekspor ke luar sektor minyak dan mereka membuat keputusan-keputusan jangka pendek yang mempunyai signifikansi besar untuk perkembangan mereka di masa mendatang. Indonesia dan Venezuela dipilih lantaran mereka merupakan Negara pengekspor minyak yang kekurangan kapital, dan mempunyai andil yang cukup besar dalam produksi minyak global. Korea Selatan dan Taiwan dipilih lantaran meskipun mereka relatif miskin sumber daya alam bila dibandingkan Indonesia dan Venezuela, mereka relative berhasil dalam menjalankan taktik pembangunan mereka. Dalam analisis Karl (1997), diajukan pendapat bahwa negara-negara pengekspor minyak yang dibahasnya dalam analisis perihal fenomena negara rentier mengalami penurunan kapasitas negara.

Ketika Negara tidak lagi bergantung pada pajak domestik untuk mendanai pembangunan, pemerintah tidak lagi diharuskan untuk memformulasikan sasaran-sasaran dan tujuan pembangunan mereka untuk diawasi rakyat yang harus membayar semua itu. Demikian pula, mereka dimungkinkan untuk mendistribusikan dana-dana kepada banyak sekali sektor dan wilayah secara ad hoc. Sentralisasi yang berlebihan, pengabaian terhadap keadaan setempat dan kurangnya pertanggungjawaban; semuanya lahir dari independensi keuangan ini.

Terdapat sebuah kecenderungan yang berlaku umum bagi negara-negara pengekspor minyak yang kekurangan kapital dalam menanggapi boom minyak. Negara-negara tersebut secara substansial meningkatkan belanja publik bersamaan dengan peningkatan harga minyak, dan mereka juga cepat memanfaatkan laba dari penjualan minyak untuk memelihara model pembangunan yang berdasarkan pada sumber daya alam ini. Mereka juga cenderung untuk berhutang dalam jumlah besar untuk mendanai rencana pembangunan ini. Pengeluaran publik yang tinggi pada akhirnya menimbulkan “penyakit Belanda” (Dutch Disease), dan ukuran relatif sektor-sektor pertanian dan manufaktur negara-negara pengekspor minyak, yang memang semenjak awal kecil, menjadi semakin kecil, bersamaan dengan mengarahnya ekonomi ke arah barang-barang nontradeable alih-alih tradeable.

Perekonomian negara-negara demikian kemudian dicirikan oleh inflasi, defisit fiskal yang berlanjut dan problem neraca pembayaran. Pada akhirnya, mata uang mereka yang ditempatkan pada nilai tukar terlalu tinggi (overvalued) akhirnya menimbulkan kemandekan ekspor nonmigas, sementara penyusutan produksi nasional bruto menimbulkan imbas jelek terhadap industri yang berorientasi domestik, yang menjadi titik utama hampir semua rencana industrialisasi berbasis sumber daya alam yang dijalankan. Ada satu hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu bahwa dalam konteks kecenderungan di atas, terdapat tingkat kinerja yang beragam. Prioritas untuk pengeluaran publik, misalnya, berbeda-beda. Indonesia menekankan pengembangan gas alam, Venezuela berkonsentrasi pada bijih tambang, terutama baja dan aluminium dan melaksanakan pengeluaran yang besar untuk pendidikan. Dalam hal ekonomi, Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara-negara pengekspor minyak lainnya dalam taktik pembangunan mereka, terutama selama masa pemerintahan Suharto (1967-1997), hingga pecahnya krisis finansial Asia.

D. Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi
Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara mempunyai kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan lantaran negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan negara dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut Dutch disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung mempunyai sumber pendapatan besar dari hasil bumi mempunyai kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor industri dan jasa.

Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga cenderung tidak mempunyai teknologi yang memadai dalam mengolahnya, Korupsi, perang saudara, lemahnya pemerintahan dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk mengatasi hal tersebut, diharapkan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam. Contoh negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu pertumbuhan negara yaitu Norwegia dan Botswana.

E. Pemanfaatan sumber daya alam Dalam Pembangunan
Sumber daya alam mempunyai peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia.Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya, yaitu SDA hayati dan nonhayati.
1.Sumber daya alam hayati
a) Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat bermacam-macam dan melimpah.Organisme ini mempunyai kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis.Oleh lantaran itu, flora merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan.[2] Eksploitasi flora yang berlebihan sanggup menjadikan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi lantaran punahnya salah satu faktor dari rantai kuliner akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya. Pemanfaatan flora oleh insan diantaranya:
- Bahan kuliner : padi, jagung, gandum, tebu
- Bahan bangungan : kayu jati, kayu mahoni
- Bahan bakar (biosolar) : kelapa sawit
- Obat : jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
- Pupuk kompos.
- Pertanian dan perkebunan

Indonesia dikenal sebagai negara agraris lantaran sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 memperlihatkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini mempunyai lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya sanggup ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan banyak sekali macam flora komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).

b) Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber daya alam binatang sanggup berupa binatang liar maupun binatang yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya sanggup sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, menyerupai kerbau dan kuda atau sebagai sumber materi pangan, menyerupai unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in situ yaitu pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ yaitu pelestarian dengan memindahkan binatang tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya, insan membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.

2. Sumber daya alam nonhayati
Ialah sumber daya alam yang sanggup diusahakan kembali keberadaannya dan sanggup dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.
a) Air
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga dipakai untuk pengairan, materi dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akanterus berkembang lantaran selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi imbas rumah kaca.

b) Angin
Pada kurun ini, penggunaan minyak bumi, kerikil bara, dan banyak sekali jenis materi bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin. Angin bisa menghasilkan energi dengan memakai turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di tempat dataran tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih higienis dari residu yang dihasilkan oleh materi bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif yaitu Belanda dan Inggris.

c) Tanah
Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber kuliner bagi banyak sekali jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tumbuhan pertanian dan perkebunan secara eksklusif terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen, menyerupai udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada kini ini.

d) Hasil tambang
Sumber daya alam hasil penambangan mempunyai bermacam-macam fungsi bagi kehidupan manusia, menyerupai materi dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis materi hasil galian mempunyai nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, menyerupai Indonesia dan Arab, mempunyai pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh lantaran itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein. Beberapa pola materi tambang dan pemanfaatannya:

e) Minyak Bumi
1. Avtur untuk materi bakar pesawat terbang
2. Bensin untuk materi bakar kendaraan bermotor
3. Minyak Tanah untuk materi baku lampu minyak
4. Solar untuk materi bakar kendaraan diesel
5. LNG (Liquid Natural Gas) untuk materi bakar kompor gas
6. Oli ialah materi untuk pelumas mesin
7. Vaselin ialah salep untuk materi obat
8. Parafin untuk materi pembuat lilin
9. Aspal untuk materi pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)
10. Batu Bara dimanfaatkan untuk materi bakar industri dan rumah tangga.
11. Biji Besi Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
12. Tembagamerupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan gampang ditempa.
13. Bauksit Sebagai materi dasar pembuatan aluminium.
14. Emas dan Perak untuk perhiasan
15. MarmerUntuk materi bangunan rumah atau gedung
16. Belerang Untuk materi obat penyakit kulit dan korek api
17. Yodium Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
18. Nikel Untuk materi pelapis besi semoga tidak gampang berkarat.
19. Gas Alam Untuk materi bakar kompor gas
20. Mangaan Untuk pembuatan pembuatan besi baja
21. Grafit Bermanfaat untuk membuat pensil

F. Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan ini tentunya tidak terlepas dari ekonomi pembangunan yang sanggup diartikan sebagai penggalan dari Ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana perjuangan insan atau suatu bangsa meningkatkan taraf hidupnya melalui peningkatan pendapatan Nasional perkapita, retribusi pendapatan serta menghapuskan kemiskinan. Sedangkan yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha bagaimana insan atau suatu bangsa berusaha meningkatkan standar hidupnya ketaraf yang lebih baik dengan distribusi pendapatan yang lebih merata tanpa kemiskinan dan kebodohan bagi bangsa tersebut. Keberlanjutan pembangunan sanggup didefinisikan dalam arti luas yaitu bahwa generasi yang akan tiba harus berada dalam posisi yang tidak lebih jelek daripada generasi sekarang. Generasi kini boleh mempunyai sumber daya alam serta melaksanakan banyak sekali pilihan dalam penggunaannya namun harus tetap menjaga keberadaannya, sedangkan generasi yang akan tiba walaupun mempunyai tingkat teknologi dan pengetahuan yang lebih baik serta persediaan kapital buatan insan yang lebih memadai. Kaprikornus yang pending dalam konsep ini yaitu bahwa generasi kini maupun generasi akan tiba tetap dalam keadaan terpenuhi kebutuhan hidupnya. Dapat diambil suatu kesimpulan pembangunan berkelanjutan bila tidak ada problem ketidak merataan antar generasi (intergenerational inequality).

Pembangunan berkelanjutan tidak berarti pembangunan di bidang ekonomi saja tetapi menyerupai yang telah dicantumkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara pembangunan ekonomi harus didahulukan dengan perkiraan bahwa keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi akan membawa banyak sekali fasilitas dalam pembangunan bidang-bidang lain. Pembangunan berkelanjutan ini tentunya tidak terlepas dari ekonomi pembangunan yang sanggup diartikan sebagai penggalan dari Ilmu ekonomi yang perjuangan insan atau suatu bangsa meningkatkan taraf hidupnya melalui peningkatanpendapatan Nasional perkapita, retribusi pendapatan serta menghapuskan kemiskinan. Sedangkan yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi adalahusaha-usaha bagaimana insan atau suatu bangsa berusaha meningkatkan standar hidupnya ketaraf yang lebih baik dengan distribusi pendapatan yang lebih merata tanpa kemiskinan dan kebodohan bagi bangsa tersebut. Keberlanjutan pembangunan sanggup didefinisikan dalam arti luas yaitu bahwa generasi yang akan tiba harus berada dalam posisi yang tidak lebih jelek dari pada generasi sekarang.

Dari uraian diatas tampak adanya konflik antara keberlanjutan pembangunan ekonomi dengan sumber daya, lantaran apa yang diperoleh oleh generasi muda akan tiba yaitu merupakan titipan dari generasi masa kini, jadi tanpa ada pengelolaan yang baik sanggup kita bayangkan apa yang diutarakan oleh defenisi diatas tadi untuk meniadakan problem ketidak merataan antar generasi tadi tidak akan terpenuhi. Namun bila keterkaitan antara kedua bidang tersebut diamati dan dipelajari dengan seksama, maka akan tampak bahwa keberlanjutan di kedua bidang itu akan saling mendukung dan menguntungkan.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan diatas, maka sanggup disimpulkan bahwa sumber daya alam dan sumber daya insan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu Negara dan sanggup menstabilkan perekonomian suatu Negara. Dari hasil yang di peroleh dan dilihat dari peranannya terhadap pembangunan ekonomi, sejarah mencatat bahwa masyarakat sanggup mencapai kemakmuran lantaran berhasil memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki. Sampai kini masih ada orang-orang yang menyampaikan bahwa salah satu faktor yang mengakibatkan suatu negara mengalami kemiskinan lantaran tidak cukup sumber-sumber alam yang dimilikinya. Dengan analisis komparatiflah kita sanggup menemukan proses pembangunan yang faktual dalam banyak sekali negara di kalangan negara berkembang.

Ketika Negara tidak lagi bergantung pada pajak domestik untuk mendanai pembangunan, pemerintah tidak lagi diharuskan untuk memformulasikan sasaran-sasaran dan tujuan pembangunan mereka untuk diawasi rakyat yang harus membayar semua itu. Demikian pula, mereka dimungkinkan untuk mendistribusikan dana-dana kepada banyak sekali sektor dan wilayah secara ad hoc.

Saran
Pentingya peranan sumber daya alam dalam pembangunan berkelanjutan, tanpa menghindari kepunahan dari sumber daya alam itu sendiri. Oleh lantaran itu perlu adanya pengelolaan dan pengendalian melalui banyak sekali perjuangan antara lain:
a. Pengambilan sumber daya alam dilarang melebihi tingkat pertumbuhan.
b. Kapasitas lingkungan dalam menyerap pencemaran dilarang berkurang.
c. Melestarikan fungsi lingkungan baik sebagai sumber materi mentah maupun sebagai penampung limbah.
d. Menyatukan pemikiran ekonomi dengan ekologi.
e. Peran serta masyarakat setempat dalam pengelolaan sumber daya lingkungan ditingkatkan melalui penyuluhan-penyuluhan

DAFTAR PUSTAKA
penaagakmacet.blogspot.com/search?q=makalah-sumber-daya-alam
Reksodiprodjo, Sukamto, Pradono , 1968,Ekologi Sumber Daya Alam dan Energi, BPFE, Yogyakarta.
Suparmoko. M., 1994,Ekologi Sumber Daya Alam dan Lingkungan., BPFE,Yogyakarta.

Sumber http://tugasku-4u.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Makalah Sumber Daya Alam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel