-->

iklan banner

Bunyi Dan Rumus Aturan Kepler 1, 2 Dan 3

 ini telah dicetuskan oleh Johannes Kepler setengah periode sebelum Newton mengajukan ketiga  Bunyi dan Rumus Hukum Kepler 1, 2 dan 3

Hukum Kepler ini telah dicetuskan oleh Johannes Kepler setengah periode sebelum Newton mengajukan ketiga Hukum-nya perihal gerak dan aturan gravitasi universal. Di antara hasil karya Kepler, terdapat tiga inovasi yang kini kita kenal sebagai Hukum Kepler mengenai gerak planet. Hukum Kepler dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
Hukum Kepler 1 mengenai bentuk lintasan Planet
Hukum Kepler 2 mengenai luas tempat sapuan Planet dibandingkan dengan selang waktu
Hukum Kepler 3 mengenai perbandingan antara periode dengan jari-jari lintasan.

Hukum Kepler I
Bunyi aturan Kepler 1 yaitu “Setiap planet bergerak dalam lintasan elips dan matahari berada disalah satu fokusnya”. Pada waktu itu pernyataan ini dianggap radikal, alasannya ialah akidah yang berlaku pada ketika itu memandang bahwa orbit harus didasari dengan bundar sempurna. Pengamatan ini sangat penting pada ketika itu alasannya ialah mendukung pandangan alam semesta berdasarkan Kopernikus. Ini tidak berarti ia kehilangan relevansi dalam konteks yang lebih modern.

 ini telah dicetuskan oleh Johannes Kepler setengah periode sebelum Newton mengajukan ketiga  Bunyi dan Rumus Hukum Kepler 1, 2 dan 3

Pada ketika itu Kepler sendiri tidak mengetahui alasan mengapa planet bergerak dengan cara demikian. Ketika mulai tertarik dengan gerak planet-planet, Newton menemukan bahwa ternyata hukum-hukum Kepler ini sanggup diturunkan secara matematis dari aturan gravitasi universal dan aturan gerak Newton. Newton juga menunjukkan bahwa di antara kemungkinan yang masuk logika mengenai aturan gravitasi, hanya satu yang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang konsisten dengan Hukum Kepler.

 ini telah dicetuskan oleh Johannes Kepler setengah periode sebelum Newton mengajukan ketiga  Bunyi dan Rumus Hukum Kepler 1, 2 dan 3

Dimensi paling panjang pada orbit elips diatas disebut sumbu mayor alias sumbu utama, dengan setengah panjang a. Setengah panjang ini disebut sumbu semiutama alias semimayor. F1 dan F2 ialah titik Fokus. Matahari berada pada F1 dan planet berada pada P. Tidak ada benda langit lainnya pada F2. Total jarak dari F1 ke P dan F2 ke P sama untuk semua titik dalam kurva elips. Jarak sentra elips (O) dan titik fokus (F1 dan F2) ialah ea, di mana e merupakan angka tak berdimensi yang besarnya berkisar antara 0 hingga 1, disebut juga eksentrisitas. Jika e = 0 maka elips bermetamorfosis lingkaran. Kenyataanya, orbit planet berbentuk elips alias mendekati lingkaran. Dengan demikian besar eksentrisitas tidak pernah bernilai nol. Nilai e untuk orbit planet bumi ialah 0,017. Perihelion merupakan titik yang terdekat dengan matahari, sedangkan titik terjauh ialah aphelion.

Hukum Kepler II
Bunyi aturan Kepler 2 yaitu “Luas tempat yang disapu oleh garis antara matahari dengan planet ialah sama untuk setiap periode waktu yang sama”. Pada selang waktu yang sangat kecil, garis yang menghubungkan antara matahari dengan planet melewati sudut (misal : dθ ). Garis tersebut melewati tempat sapuan yang berjarak r, dan luas tempat sapuan dA=1/2 r(pangkat)2 dθ .Sementara laju planet ketika melewati tempat itu ialah dA/dt disebut kecepatan sektor.

Hal yang paling utama dalam Hukum Kepler II ialah kecepatan sektor mempunyai harga yang sama pada semua titik sepanjang orbit yang berbentuk elips. Ketika planet berada di perihelion, nilai r kecil, sedangkan dθ/dt besar. Ketika planet berada di aphelion, nilai r besar, sedangkan dθ/dt kecil. 

Hukum Kepler III
Planet yang terletak jauh dari matahari mempunyai periode orbit yang lebih panjang dari planet yang erat letaknya. Bunyi aturan Kepler 3 menjabarkan hal tersebut secara kuantitatif yaitu “Kuadrat waktu yang diharapkan oleh planet untuk menuntaskan satu kali orbit sebanding dengan pangkat tiga jarak rata‐rata planet‐planet tersebut dari matahari”. Jika T1 dan T2 mewakili periode dua buah planet berbeda, dan r1 dan r2 mewakili jari-jari semimayor antara dua planet tersebut, maka sanggup ditulis sebagai persamaan :

 ini telah dicetuskan oleh Johannes Kepler setengah periode sebelum Newton mengajukan ketiga  Bunyi dan Rumus Hukum Kepler 1, 2 dan 3

Dengan kata lain persamaan diatas sanggup ditulis kembali sebagai persamaan baru sebagai berikut :

 ini telah dicetuskan oleh Johannes Kepler setengah periode sebelum Newton mengajukan ketiga  Bunyi dan Rumus Hukum Kepler 1, 2 dan 3

ini berarti untuk setiap planet harus mempunyai nilai r^3/T^2 yang sama. Berikut ialah data mengenai jari-jari semimayor dan waktu periode planet-planet yang menjadi dasar anutan Kepler terhadap aturan Kepler III.

 ini telah dicetuskan oleh Johannes Kepler setengah periode sebelum Newton mengajukan ketiga  Bunyi dan Rumus Hukum Kepler 1, 2 dan 3

Sumber http://tugasku-4u.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Bunyi Dan Rumus Aturan Kepler 1, 2 Dan 3"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel