-->

iklan banner

6 Istilah Yang Harus Anda Ketahui Ketika Membeli Ssd

Anda ingin membeli SSD? SSD merupakan perangkat keras yang tidak akan mengecewakan anda kalau anda berencana mengganti HDD usang anda. Komputer anda menjadi jauh lebih cepat sehingga anda akan merasa “kenapa saya tidak melakukannya dari dulu???”. Penulis pun sudah setahun memakai SSD dan saya tidak menyesal sama sekali.

6 Istilah Yang Harus Anda Ketahui Saat Membeli SSD

Sebelumnya, penulis sudah menulis 5 Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli SSD, namun bergotong-royong ada beberapa istilah yang ada di SSD yang mungkin anda harus pahami dulu sebelum membelinya.

Untuk itu, mudah-mudahan artikel ini membantu anda mengerti beberapa istilah yang harus anda ketahui ketika membeli SSD. Langsung saja, ini beliau artikelnya.

IOPS

Ketika berbicara mengenai performa, istilah IOPS (dibaca “ai-ops”) sangat sering dijumpai bahkan ditulis di spesifikasi SSD. Kepanjangan dari IOPS ini adalah Input/Output Operations Per Second.

Istilah ini digunakan untuk memperkirakan seberapa cepat sebuah SSD sanggup membaca dan menulis paket data yang berada di banyak sekali daerah dalam drive. Hal ini dijadikan patokan alasannya yakni sesuai dengan keadaan sebenarnya, dimana sistem operasi biasanya mengakses banyak sekali file di banyak sekali tempat.

Istilah IOPS sangat berbeda dengan istilah sequential read/write. Istilah tersebut biasa disebut kecepatan transfer data dan memakai satuan MB/s. Sequential read/write ini mengukur seberapa cepat drive tersebut membaca dan menulis data yang besar di dalam lokasi tertentu dalam drive. Contoh mudahnya yakni anda mempunyai file berukuran 2 GB. Kecepatan sequential untuk proses menulis sanggup diketahui ketika anda meng-copy file tersebut ke SSD.

Western Digital WD Green 240 GB
Sequential Read 545 MB/s
Sequential Write 435 MB/s
4KB Random Read 37k IOPS
4KB Random Write 68k IOPS

Penulis ambil pola produk WD Green SSD berkapasitas 240 GB yang kebetulan penulis pakai. Di tabel diatas, anda sanggup melihat spesifikasi baca dan tulisnya. Tentu semakin besar angkanya semakin bagus. Jadi, pastikan istilah IOPS dan sequential read/write menjadi patokan ketika membeli SSD.

 SSD merupakan perangkat keras yang tidak akan mengecewakan anda kalau anda berencana mengg 6 Istilah Yang Harus Anda Ketahui Saat Membeli SSD

TRIM

Istilah ini dulu sangat sering diperbincangkan. Jika anda sama sekali tidak mengetahui istilah tersebut, anda tak perlu khawatir. Bahkan semua SSD modern ketika ini sudah mendukung fitur TRIM ini.

TRIM yang bergotong-royong bukan abreviasi yakni sebuah metode untuk mencegah berkurangnya performa SSD anda. Lalu, bagaimana sanggup performa SSD menurun? Mari kita bahas bersama.

Cara kerja HDD dengan SSD sangat berbeda. Untuk SSD, data akan tersimpan di sebuah blok. Semakin banyak data, blok yang terpakai untuk disimpan semakin banyak. Ketika data tersebut dihapus, SSD bergotong-royong hanya menulis label untuk blok tersebut bahwa blok tersebut “tidak terpakai”. Jadinya, kalau anda menghapus data di SSD, file tersebut bergotong-royong masih ada.

Seiring berjalannya waktu, seluruh blok SSD anda akan dipenuhi oleh data. Dan ketika ada data baru, tentu tidak ada blok yang tersedia untuk data tersebut disimpan. Untuk itulah TRIM ada untuk menghapus blok-blok tersebut. Kesimpulannya, fitur TRIM ini berfungsi untuk menghapus blok-blok yang sudah diberi label tidak terpakai.

Dengan cara tersebut, data gres sanggup tersimpan dalam blok. Ketika ada data gres tiba lagi, drive tidak perlu mencoba untuk backup, hapus, dan gres menulis. SSD sanggup pribadi menulis kapan saja ketika ada data baru. Ini artinya, performa SSD jadi lebih cepat berkat TRIM.

Karena fitur TRIM ini niscaya sudah ada di SSD modern, anda tidak perlu melaksanakan apa-apa untuk mengaktifkan fitur TRIM. Dukungan fitur TRIM di sistem operasi juga sudah ada. Untuk Windows, fitur TRIM didukung dari sistem operasi Windows 7.

 SSD merupakan perangkat keras yang tidak akan mengecewakan anda kalau anda berencana mengg 6 Istilah Yang Harus Anda Ketahui Saat Membeli SSD

Untuk WD SSD Green yang penulis pakai, sudah ada aplikasi WD SSD Dashboard dan disana penulis juga mendapat proteksi TRIM yang sanggup penulis sanksi kapan saja. Penulis hanya perlu mengklik “Run TRIM Now” jika ingin menjalankan TRIM. Anda juga sanggup mengatur jadwal, contohnya 1 bulan sekali untuk melaksanakan TRIM.

Namun anda tak perlu khawatir kalau anda mempunyai SSD brand lain. Fitur TRIM sudah dijalankan secara otomatis oleh Windows ketika dibutuhkan. Memang sebenarnya, anda tak perlu mengenal istilah ini namun dengan mengetahuinya, anda lebih memahami bagaimana cara kerja SSD.

Write Cycles / Siklus Menulis

Istilah ketiga ini digunakan untuk mengukur seberapa usang SSD anda sanggup dipakai. Pasalnya, setiap SSD mempunyai siklus menulis yang terbatas. Siklus menulis ini dimana sebuah blok yang sebelumnya kita bahas sanggup dihapus dan ditulis kembali.

Jadi, semakin sering blok tersebut ditulis kembali dengan data baru, masa pakainya akan semakin turun. Mungkin anda berpikir, nantinya anda dihentikan terlalu sering copy dan paste file gres di SSD. Pemikiran ini sangat tepat, namun anda tak perlu khawatir hingga memikirkan hal tersebut.

Seluruh modern SSD mempunyai kualitas siklus menulis yang tinggi, sehingga pengguna menyerupai kita tak perlu mengkhawatirkannya lagi. Seperti dilansir dari Techreport, SSD modern perlu ditulis data sebanyak 700 TB semoga SSD tersebut menemukan persoalan pertamanya. Bahkan, butuh data sebanyak 2.4 Peta Byte (1PB = 1000 TB) untuk benar-benar menghancurkan SSD. Apakah anda akan menulis data sebanyak itu?

Bukan berarti write cycle menjadi alasan anda untuk tidak membeli SSD. Ini benar-benar salah, alasannya yakni kalau dibandingkan dengan HDD yang sanggup rusak dengan hanya jatuh serta memakai daya yang lebih besar. SSD sanggup bertahan dari jatuh serta mempunyai konsumsi daya yang rendah dan masa pakai SSD bahkan melebihi HDD walaupun dengan kekurangan write cycle yang gres kita bahas.

 SSD merupakan perangkat keras yang tidak akan mengecewakan anda kalau anda berencana mengg 6 Istilah Yang Harus Anda Ketahui Saat Membeli SSD

MTBF

Kepanjangan dari MTBF adalah Mean Time Between Failures. Istilah ini merupakan pengukuran yang menilai kegagalan model SSD yang digunakan selama 8 jam sehari dengan jumlah populasi sebanyak 1000 SSD.

WD Green SSD sendiri mempunyai MTBF sebanyak 1,75 juta jam, itu artinya di dalam populasi SSD tersebut sebanyak 1000 SSD yang berjalan 8 jam sehari, salah satu dari drive tersebut akan rusak setiap 218, 75 hari.

Rumusnya adalah: 1,75 juta jam / 1000 drive / 8 jam sehari = 218,75

Untuk studi kasus nyatanya, kalau WD SSD Green yang anda beli mempunyai 1,75 juta jam, itu maksudnya yakni di populasi 1000 WD Green SSD yang dijalankan selama 8 jam sehari, salah satu dari drive tersebut akan gagal setiap 218, 75 hari.

Controller

 SSD merupakan perangkat keras yang tidak akan mengecewakan anda kalau anda berencana mengg 6 Istilah Yang Harus Anda Ketahui Saat Membeli SSD

Mungkin ini juga istilah yang tak perlu khawatirkan, namun controller di setiap SSD berbeda-beda. Controller ini sanggup dibilang menyerupai prosesor dimana controller ini yang mengatur banyak fitur di SSD menyerupai proses membaca, menulis, write-cycle, garbage collection, dan lain-lain.

Memang controller di setiap produsen SSD berbeda-beda. Namun untuk pengguna biasa menyerupai kita, hal tersebut merupakan hal yang tak perlu di khawatirkan.

SLC, MLC, atau TLC

Terakhir untuk istilah yang harus anda ketahui ketika membeli SSD yakni SLC, MLC, atau TLC. Di setiap blok dalam SSD mempunyai beberapa pages untuk menyimpan data. Dan di setiap pages, ada cell untuk memilih data binarinya (nol atau satu: angka biner). Dalam SSD, ada 3 jenis cell yang perlu anda ketahui. Yaitu single-level cell, multi-level cell, atau triple-level cell.

Istilah tersebut memilih seberapa banyak bits yang disimpan per cell. Dalam hal ini yakni 1, 2, atau 3. Semakin sedikit jumlah cell, maka semakin bagus. Untuk itu, SSD dengan SLC merupakan pilihan yang tepat, alasannya yakni SSD dengan SLC mempunyai reliabilitas dan ketahanan akan data error di kemudian hari.

SLC lebih tahan akan data error alasannya yakni SLC lebih simpel dibandingkan dengan MLC dan TLC. Controller tak perlu repot-repot untuk membaca cell yang banyak untuk mengambil data kalau dibandingkan dengan MLC dan TLC. Untuk itulah secara umum, MLC dan TLC lebih lambat dari SLC.

Namun SSD dengan MLC dan TLC mempunyai harga yang lebih murah, namun lebih riskan terhadap data error. Kesimpulannya, pilih SSD dengan SLC kalau anda ingin SSD yang reliabilitasnya tinggi. Pilih TLC kalau anda memprioritaskan ukuran SSD dibandingkan performa. Pilih MLC kalau anda ingin berada di tengah-tengah dari SLC dan TLC.

Kesimpulan

Membeli SSD yakni pilihan sempurna bagi anda yang ingin meningkatkan performa komputer anda dan menggantikan HDD yang sangat lambat. Bahkan SSD yang paling murah sekalipun lebih baik dibandingkan HDD yang paling mahal dalam hal performa. Salah satu alasan bagi anda untuk membeli HDD ketika ini yakni harga murah dan juga kapasitasnya yang besar. Selain itu, belilah SSD.

Sekarang giliran anda untuk menulis. Apa masih ada istilah yang membingungkan anda? Jangan malu-malu untuk menulisnya di kotak komentar. Siapa tahu masukan anda menjadi gosip embel-embel di artikel ini.


Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "6 Istilah Yang Harus Anda Ketahui Ketika Membeli Ssd"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel