-->

iklan banner

Rancangan Penelitian: Pengertian Dan Contohnya

Rancangan penelitian ialah kerangka atau denah yang didesain oleh peneliti sebagai planning penelitian (research plan). Rancangan penelitian yang diajukan untuk mendapat persetujuan melaksanakan penelitian biasa disebut tawaran penelitian.


Ada pendapat yang menyampaikan bahwa rancangan penelitian bisa disebut juga desain penelitian. Antara planning penelitan dan desain penelitian, meskipun secara definitif berbeda, keduanya bisa disebut di sini sebagai bab dari rancangan penelitian.







Sebelum membahas perihal rancangan penelitian lebih lanjut, kita perlu menyepakati terlebih dahulu apa yang kita maksud sebagai rancangan riset. Beberapa peneliti menyampaikan bahwa rancangan penelitian sanggup diartikan dari dalam sisi, yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas.


Dalam arti sempit, rancangan penelitian mencakup proses pengumpulan dan analisis data. Sedangkan dalam arti luas mencakup keseluruhan proses penelitian dari perencanaan hingga pelaporan. Pembahasan perihal rancangan penelitian di postingan ini akan berangkat dari pengertian dalam arti luas.


Pengertian rancangan penelitian


Sebagaimana yang telah disinggung di atas, rancangan penelitian sanggup didefinisikan sebagai denah atau kerangka spesifik yang didesain oleh peneliti yang menggambarkan planning proses penelitian secara keseluruhan.


Pembaca boleh menyebutnya sebagai planning penelitian atau desain penelitian, asalkan yang dimaksud di sini sama menyerupai definisi di atas. Saya sengaja tidak mempermasalahkan definisi antara rancangan, rencana, dan desain penelitian alasannya ialah dalam beberapa kuliah mengenai metode penelitian, pengajar kerap menggunakannya secara bergantian.


Baca juga Desain Penelitian: Pengertian dan Contohnya







Oleh alasannya ialah definisi yang kita gunakan ialah definisi dalam arti luas, maka rancangan penelitian yang akan dipaparkan di sini akan mencakup kerangka riset secara keseluruhan. Penjelasan ringkas akan menyertai masing-masing kerangka biar sanggup membantu pembaca dalam mendesain rancangan penelitian.


Kerangka rancangan penelitian


Berikut ini merupakan kerangka atau denah rancangan penelitian yang umum digunakan:



  • Judul penelitian

  • Rumusan masalah

  • Tujuan dan manfaat penelitian

  • Tinjauan kepustakaan

  • Hipotesis

  • Populasi dan sampel/partisipan/subjek penelitian

  • Variabel penelitian/batasan konsep/kerangka konseptual

  • Metode pengumpulan data

  • Metode analisis data

  • Penulisan laporan


Rancangan penelitian ialah kerangka atau denah yang didesain oleh peneliti sebagai renca Rancangan Penelitian: Pengertian dan Contohnya


Rancangan di atas tidak bersifat saklek, artinya setiap penelitian tidak harus sama persis dengan kerangka tersebut. Secara intutitif kita bisa melihat bahwa setiap poin yang terdapat pada rancangan di atas memang penting, oleh alasannya ialah itu harus ada. Sebagai contoh, setiap penelitian niscaya ada rumusan masalahnya.


Catatan penting tertuju pada hipotesis. Kenyataannya tidak semua peneliti, terutama peneliti sosial menciptakan hipotesis. Menurutnya hipotesis sanggup membatasi kebebasan berpikir peneliti sosial. Permasalahan ini lebih sesuai ditempatkan di meja debat metodologi. Di sini kita ambil mudahnya saja, yaitu penggunaan hipotesis lebih diharapkan dalam riset kuantitatif ketimbang kualitatif.


Selain itu, istilah populasi dan sampel juga lebih relevan dipakai dalam riset kuantitatif. Peneliti kualitatif biasanya memakai istilah lain, contohnya subjek penelitian atau partisipan. Pembaca tidak perlu memaksakan diri untuk menuliskan istilah yang sama menyerupai tumpuan rancangan di atas. Saya mendorong pembaca untuk berkreasi memakai istilah yang lebih relevan ketimbang tumpuan di atas bila menemukan.







Baca juga Hipotesis Penelitian: Pengertian dan Jenisnya


Selanjutnya, kita ulas secara singkat rancangan penelitian di atas dari judul hingga penulisan laporan.


Penjelasan rancangan penelitian


Judul penelitian


Judul merupakan representasi paling singkat dari keseluruhan substansi penelitian. Pembuatan judul tidak harus di awal. Saya langsung lebih suka menciptakan judul di final dikala laporan hampir selesai. Namun demikian, saya selalu menciptakan ”judul-judulan” untuk membantu mengingatkan perihal isi penelitian yang sedang dibuat.


Sebenarnya ada beberapa tips menciptakan judul penelitian yang baik, sebagaimana yang dijelaskan di buku-buku, seperti: terjangkau oleh kemampuan peneliti, menarik minat pembaca, menggugah rasa ingin tau pembaca, relevan dengan isi, dan seterusnya. Tips di postingan ini hanya satu, yaitu merepresentasikan isi.


Pada praktiknya tidak gampang menciptakan judul. Tutorial cara menciptakan judul yang baik bisa jadi unfaedah bila pembaca tidak pernah mencobanya sendiri, membaca ulang, mencoretnya, menciptakan judul baru, mencoret lagi, hingga merasa ’klik’. Saya beropini bahwa menciptakan judul penelitian lebih menyerupai melukis ketimbang menulis. Artinya, menulis judul ialah seni menemukan frase yang dirasa sesuai dengan substansi riset.






Rumusan masalah


Pengertian super singkat rumusan persoalan ialah kasus yang ingin diteliti. Dalam menyusun rumusan masalah, peneliti biasanya mempertanyakan suatu fenomena dan mendefinisikan fenomena tersebut sebagai masalah. Di mata orang lain, mungkin suatu fenomena sama sekali bukan sebuah masalah, namun di mata peneliti, apa yang ingin diteliti harus berupa masalah.


Di bab rumusan masalah, peneliti menjelaskan secara detail apa masalahnya, dimana poin-poin yang menjadi persoalan sehingga perlu untuk diteliti. Dari mana peneliti memperoleh persoalan yang ingin dikaji? Dari mana pun, misalnya, bacaan, fenomena di sekitar, curhatan orang lain, dan sebagainya. Namun perlu diingat, dalam menuliskan rumusan masalah, peneliti harus bersikap objektif.


Rumusan persoalan sering disebut pula pertanyaan penelitian. Jadi, bentuk rumusan persoalan ialah pertanyaan. Pertanyaan ini bisa dikemukaan dalam bentuk poin atau deskripsi. Saya pernah menulis perihal tumpuan rumusan persoalan di sini sebagai referensi bila diperlukan.


Tujuan dan manfaat penelitian


Tujuan penelitian ialah menjawab rumusan masalah. Sedangkan manfaat penelitian ialah laba yang bisa diperoleh pihak-pihak tertentu bila penelitian yang kau lakukan selesai. Membuat tujuan dan manfaat penelitian tidak sesulit apa yang dibayangkan. Pembaca tinggal melihat lagi rumusan persoalan yang telah disusun.






Tinjauan kepustakaan


Tinjauan kepustakaan biasa disebut pula studi literatur. Pada kerangka ini pembaca mencari, membaca, dan mereview bacaan yang relevan dengan topik penelitian. Tak jarang literatur yang relevan banyak jumlahnya. Pada kasus ini, pembaca harus menyeleksi mana yang lebih relevan, mana yang kurang relevan.


Tak jarang pula, literatur yang dicari langka. Jika kelangkaan ini ditemukan sehabis pencarian yang ekstensif dan melelahkan, pembaca bisa menuliskan di tawaran bahwa studi perihal topik yang dibahas masih sedikit, dibuktikan dengan minimnya literatur.


Hipotesis


Hipotesis diharapkan bila penelitian yang kau lakukan memakai pendekatan kuantitatif. Hipotesis dirumuskan dari hubungan antara dua variabel atau lebih yang menjadi kesimpulan sementara dan perlu diuji.


Beberapa peneliti lebih menentukan untuk tidak memakai hipotesis alasannya ialah sanggup mengekang kebebasan peneliti di lapangan. Pilihan ini jamak diambil oleh peneliti kualitatif yang suka meninggalkan ”koper” teorinya sebelum turun ke lapangan.


Populasi dan sampel


Bagian ini bisa disebut juga subjek penelitian atau partisipan. Peneliti perlu menjelaskan siapa saja partisipan dalam penelitian ini dan bagaimana cara mendapatkannya. Pada penelitian sosial, pembahasan mengenai budpekerti boleh ditulis di bab ini.


Subjek penelitian sosial ialah manusia. Oleh karenanya, aspek budpekerti penting untuk dibahas. Kecuali beberapa penelitian yang memakai pendekatan analisis wacana atau analisis posting dimana tidak melibatkan kontak dengan insan sebagai subjek penelitian.


Variabel penelitian


Sama menyerupai bab sebelumnya, variabel penelitian lebih bersahabat dipakai untuk riset kuantitatif yang memerlukan hipotesis. Riset kualitatif biasanya memakai istilah batasan konsep atau kerangka konseptual. Definisi antara konsep dan variabel memang berbeda. Variabel lebih detail dan bisa diukur ketimbang konsep. Namun penelitian kualitatif biasanya diterapkan untuk menggali fenomena-fenomena yang tidak gampang diukur.


Baca juga: Pengertian Variabel Penelitian dan Jenisnya






Metode pengumpulan data


Metode pengumpulan data yang diterapkan harus bisa menjawab rumusan masalah. Jadi, kiprah peneliti disini untuk menentukan dan memilah mana metode pengumpulan data yang relevan. Relevansi metode pengumpulan data sangat tergantung pada rumusan persoalan yang dirumuskan. Klik di sini untuk membaca ulasan lengkap perihal metode pengumpulan data.


Metode analisis data


Metode analisis data bisa dilakukan secara manual atau dengan derma komputer. Cara melakukannya juga berbeda-beda tergantung metode riset apa yang digunakan. Riset kuantitatif sering kali menerapkan metode analisis yang berbeda dengan riset kualitatif. Perbedaaan analisis data bisa dilihat dari perbedaan software yang dipakai bila analisis dilakukan dengan derma komputer. Lebih detail lihat teknik analisis data di sini.


Menulis laporan


Kerangka terakhir dari rancangan penelitian ialah menulis laporan. Penulisan laporan penelitian diadaptasi dengan penelitian apa yang dilakukan. Jika penelitian skripsi, maka penulisan laporan harus sesuai dengan skripsi, bukan tesis atau lainnya.


Format laporan penelitian pada prinsipnya sesuai dengan kerangka yang menjadi rancangan penelitian. Jadi, dikala pembaca sedang menciptakan rancangan penelitian, gotong royong pembaca juga sedang menyusun kerangka laporan penelitian.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Rancangan Penelitian: Pengertian Dan Contohnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel