-->

iklan banner

Sosiologi Budaya: Pengertian Dan Teorinya

Sosiologi budaya merupakan subdisiplin sosiologi yang fokus mempelajari aspek kultural atau budaya masyarakat sebagai objek kajiannya. Budaya sendiri merupakan sebuah istilah dengan lingkup definisi yang cukup luas. Budaya sanggup mencakup bermacam-macam unsur yang mengekspresikan pola hidup dan kehidupan manusia.


Baca juga: Pengertian Budaya dan Unsur-Unsurnya







Sosiologi budaya melihat budaya sebagai elemen penting yang membentuk interaksi dan korelasi sosial masyarakat. Budaya mencakup segala aspek kehidupan sosial baik yang terlihat maupun yang tak terlihat. Budaya mempunyai bermacam-macam lisan yang membentang dari artifak dan teknologi hingga sistem keyakinan, pola pikir dan bahasa.


Postingan ini akan mengulas wacana definisi sosiologi budaya sebagai subdisiplin dan mengapa budaya menjadi salah satu feature yang penting dalam studi sosiologi. Di simpulan pembahasan, secara sekilas saya akan memaparkan beberapa teori sosial yang sering dipakai sebagai pendekatan dalam mengkaji budaya atau kebudayaan.


Sosiologi budaya merupakan subdisiplin sosiologi yang fokus mempelajari aspek kultural ata Sosiologi Budaya: Pengertian dan Teorinya


Pengertian sosiologi budaya


Sebagaimana telah disinggung sedikit di awal, sosiologi budaya merupakan cabang sosiologi yang fokus mengkaji aspek kebudayaan dalam kehidupan sosial masyarakat. Budaya yang dikaji mencakup seperangkat nilai, sistem keyakinan, bahasa, cara komunikasi dan sebagainya sebagaimana dipraktikkan oleh kelompok masyarakat tertentu sebagai lisan keberadaannya.


Selain itu, budaya yang dikaji juga sanggup mencakup produk fisik insan menyerupai teknologi dan karya seni berupa artifak atau lainnya serta peranannya bagi keberlangsungan kehidupan sosial. Budaya, selain produk masyarakat juga merupakan sebuah lisan yang mendefinisikan eksistensi masyarakat tersebut.


Baca juga Kelompok Sosial: Pengertian dan Contohnya







Secara sederhana budaya sanggup dilihat sebagai apa yang kita lakukan dan bagaimana kita melakukannya. Sebagai contoh, cara kita berbicara, berjalan, duduk, berlari, dan sebagainya merupakan bentuk lisan kebudayaan. Menari, menyanyi, main sosmed juga merupakan bab dari praktik kebudayaan.


Kebudayaan yang dipraktikkan masyarakat, selain terbagi menjadi bahan dan immateri, juga terbagi ke dalam sakral dan profan atau sekuler. Ritual keagamaan yang dipraktikkan oleh komunitas religius merupakan budaya yang sakral. Rutinitas olah raga, belajar, latihan balet, kursus memasak, dan semacamnya juga sanggup disebut budaya yang sifatnya profan.


Mengapa budaya penting dipelajari dalam sosiologi


Sosiologi melihat budaya sebagai salah satu elemen terpenting yang membentuk korelasi dan interaksi sosial dan tatanan sosial. Memahami budaya masyarakat juga merupakan salah satu jalan dalam rangka memahami dunia sosial secara lebih luas.


Baca juga Interaksi Sosial: Definisi dan Contohnya







Sebagai contoh, dikala kita memahami suatu masyarakat yang tinggal di lereng Merapi, kita sanggup melakukannya dengan cara memahami budayanya. Budaya masyarakat lereng merapi terbentang mencakup aktivitas sehari-hari hingga ritus-ritus kolektif yang dilakukan warganya. Dengan memahami budaya masyarakat kita sanggup mendapat banyak sekali jawaban, terkait misalnya, kenapa warga setempat sanggup ”niteni” dikala gunung akan meletus, apa yang harus dilakukan, dan sebagainya.


Sedemikian pentingnya budaya dalam masyarakat sehingga sanggup dikatakan tak ada masyarakat tanpa budaya.


Teori-teori sosiologi budaya


Secara struktural terdapat dua teori besar yang sanggup dipakai sebagai pendekatan sosiologis dalam memahami budaya.


◊ Pertama, pendekatan struktural fungsional. Pendekatan ini mendapat ide dari sosiolog Perancis Emile Durkheim. Menurut durkheim, kultur atau budaya, baik yang bersifat material maupun immaterial sama-sama berperan penting dalam menjaga solidaritas dan soliditas kelompok. Kesamaan nilai, keyakinan, ritual dan sebagainya mengarahkan kelompok sosial yang mempraktikkannya untuk mencapai tujuan bersama dengan menyandang identitas kolektif yang sama.


Menurut Durkheim, dikala individu berpatisipasi dalam ritus kultural atau ritual tertentu, artinya individu ikut mengarfirmasi dan mengakui eksistensi budaya tersebut sehingga eksistensi budaya tersebut semakin besar lengan berkuasa dan pada risikonya menguatkan solidaritas kelompok.


◊ Kedua, pendekatan kritis. Pendekatan ini mendapat insipirasi dari pemikir sosial Karl Marx. Menurut Marx kultur atau budaya merupakan instrumen atau alat dominasi pihak berkuasa atau lebih banyak didominasi terhadap pihak yang didominasi atau minoritas yang lemah. Selain itu, budaya juga sanggup menjadi sarana perlawanan fisik atau ideologis pihak yang didominasi kepada pihak yang mendominasi. Pihak yang mendominasi cenderung disponsori oleh sistem ekonomi kapitalis.


Baca juga: Pengertian Ideologi dan Contohnya







Sebagai contoh, ideologi mainstream mendoktrin bahwa sukses artinya kaya dan punya uang. Untuk sukses seseorang karyawan harus bekerja keras, dan mendedikasikan dirinya untuk bekerja supaya sanggup kaya menyerupai bosnya. Sementara pada kenyataannya pekerjaan dengan honor setara bos jumlahnya sedikit. Budaya kerja keras yang dilakukan oleh karyawan malah menciptakan bos semakin kaya. Sementara kebanyakan karyawan akan selalu tetap di bawah bosnya.


Baca juga Budaya Politik: Definisi dan Contohnya



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sosiologi Budaya: Pengertian Dan Teorinya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel