-->

iklan banner

Rumah Kaca: Pengertian, Penyebab, Akibat, Dan Cara Menguranginya

Pengertian Rumah Kaca, Penyebab, Akibat, dan Cara Menguranginya | Efek rumah beling sudah semenjak beberapa dekade ini menjadi salah satu warta lingkungan yang menjadi perhatian dunia. Berbagai hal telah dilakukan untuk menguranginya. Namun sepertinya kurang begitu berhasil. Kita tetap melihat imbas rumah beling yang menyeramkan pada bumi kita yang cuman satu ini.

Mungkin masih ada yang bertanya, tolong-menolong apa sih imbas rumah beling itu? Untuk itulah goresan pena ini dibuat. Dengan merangkum aneka macam sumber dari internet dan juga yang telah saya baca dari buku dan majalah semenjak saya masih SD dulu.

Pada waktu SD dulu, saya ingat pernah membaca sebuah artikel perihal lubang ozon yang semakin hari semakin besar di kutub selatan. Dari majalah Tempo kalau tidak salah. Dan itu sudah tahun 1986 lalu. Wah, sudah sangat usang rupanya. Apa korelasi imbas rumah beling dengan lubang ozon?

Pengertian Efek Rumah Kaca

Ok, biar tidak bingung, mari kita lihat dulu pengertiannya. Efek rumah beling yaitu suatu proses pemanasan permukaan planet atau benda langit yang disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya. Maksudnya?

Bumi kita ini yaitu salah satu planet dari sebuah tata surya yang berpusat pada matahari sebagai sumber energi. Energi yang kita terima bukan cuman panasnya saja, tetapi juga gravitasi matahari yang menciptakan bumi dan planet-planet lain berevolusi mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Makara bumi yaitu benda langit.

Tidak menyerupai planet yang lain yang tidak mempunyai atmosfer atau komposisi atmosfernya berbeda, atmosfer bumi menunjang terjadinya kehidupan di dalamnya. Nah, imbas rumah beling ini terjadi lantaran ada perubahan komposisi atmosfer dimana panas yang diterima dari matahari tidak bisa dipantulkan secara optimal sehingga panasnya tetap tersimpan di dalam atmosfer kita. Salah satu yang paling disalahkan yaitu jumlah gas karbon dioksida yang terlalu banyak.

Istilah rumah beling sendiri tolong-menolong sudah dikenal semenjak tahun 1824. Pertama kali dikemukakan oleh seorang fisikawan asal Perancis berjulukan Jean Baptise Joseph Fourier.

Setidaknya gas rumah beling yang dianggap paling banyak yaitu berasal dari uap air yang dimana unsur tersebut mencapai atmosfer akhir penguapan air laut, danau serta sungai. Sedangkan karbondioksida merupakan gas terbanyak kedua sehabis uap air. Untuk gas rumah beling lain dari proses alami diantaranya yaitu letusan vulkanik dari gunung berapi, pernapasan binatang maupun insan yang menghirup oksigen kemudian membuang karbondioksida serta dan pembakaran material organik menyerupai tumbuhan maupun acara industri. Meskipun uap air juga turut bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari adanya imbas rumah kaca, namun kebanyakan orang menganggap bahwa imbas rumah beling hanya diakibatkan oleh naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) serta gas-gas lain. Anggapan tersebut memang bisa dianggap tidak salah, namun kurang tepat.

Gas yang dianggap penyebab terbesar terjadinya imbas rumah kaca

Karbondioksida

Kenaikan karbon dioksida (CO2) yang merupakan sejenis senyawa kimia berbentuk gas ini biasanya disebabkan oleh adanya pembakaran materi bakar minyak, kerikil bara serta materi bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan maupun bahari untuk menyerapnya. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan adanya imbas rumah kaca.

Metana

Gas  Hidrokarbon Metana biasanya dilepaskan selama produksi serta transportasi kerikil bara, gas alam, maupun minyak bumi. Metana yang dianggap sebagai komponen utama gas alam masuk dalam kategori gas rumah beling dan menyebabkan imbas rumah kaca.

Nitrogen Oksida

Sebuah gas yang dihasilkan dari pembakaran materi bakar fosil dan juga dari lahan pertanian. Gas Nitrogen Oksida dihasilkan dari reaksi antara nitrogen dan oksigen di udara ketika terjadi pembakaran, biasanya pada suhu tinggi. Sering kali gas ini berasal dari daerah dengan kepadatan kemudian lintas tinggi. Gas ini juga termasuk gas rumah beling dan bisa menyebabkan imbas rumah kaca.

Gas-Gas Lain

Selain Karbondioksida, Metana dan Nitrogen Oksida yang menyumbang gas rumah kaca, ada pula beberapa gas lain diantaranya yaitu welirang dioksida, klorofluorokarbon (CFC) dan lain-lain.

Akibat Efek Rumah Kaca

Sudah semenjak usang para ilmuwan mengkhawatirkan akhir dari imbas rumah beling lantaran bisa merusak lingkungan. Salah satu jadinya yang sudah terasa yaitu dengan meningkatnya suhu permukaan bumi yang akhirnya bisa menyebabkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem. Tentunya hal tersebut sanggup menyebabkan terganggunya hutan serta ekosistem lain di bumi, dan mengurangi kemampuannya guna menyerap karbon dioksida di atmosfer.

Efek rumah beling tolong-menolong tidak selalu jelek dan justru sangat diharapkan lantaran kalau tidak ada nantinya bisa menyebabkan bumi menjadi sangat hambar atau bisa keseluruhan akan tertutupi es. Namun kalau gas-gas yang bisa menciptakan imbas rumah beling telah berlebihan di atmosfer, jadinya akan menyebabkan pemanasan global.

Cara Mengurangi Efek Rumah Kaca

Ada satu cara yang “mujarab” untuk mengurangi gas rumah kaca, yakni dengan memelihara pepohonan serta menanam pohon lebih banyak. Pohon dianggap bisa menyerap karbon dioksida lebih cepat dan dalam jumlah banyak, memecahnya melalui fotosintesis, maupun menyimpan karbon pada kayunya. Salah satu upaya dunia internasional untuk menanggulangi gas rumah beling yaitu dengan mengadakan konvensi yang disebut Protokol Kyoto. Protokol Kyoto memerintahkan negara-negara dunia untuk berkomitmen mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida serta lima gas rumah beling lainnya untuk menanggulangi dampak imbas rumah kaca.

Konkritnya bagaimana? Apa yang kita sendiri bisa lakukan?

  • hemat materi bakar fosil. Ada banyak yang kita bisa lakukan dengan ini. Memakai sepeda pancal untuk bepergian jarak dekat. Membeli kendaraan bermotor yang didesain hemat materi bakar. Mendorong penggantian kerikil bara sebagai pelopor turbin listrik, dll.
  • mengupayakan lingkungan yang sehijau mungkin. Seperti di atas, selain indah, tumbuhan yang subur di lingkungan kau bisa menciptakan kualitas hidupmu lebih baik, selain mengurangi imbas rumah kaca.
  • tidak memakai produk yang berpotensi memperburuk imbas rumah kaca. Sudah semenjak lama, penggunaan freon jenis tertentu di larang. Tapi di negara kita Indonesia ini, ternyata masih dijual bebas. Makara mulai sekarang, coba kurangi penggunaan AC, atau kalau terpaksa, ya plilihlah AC dari jenis terbaru yang lebih ramah lingkungan. Jangan asal beli yang murah saja.

Apakah ada efeknya kalau kita melakukannya?

Tidak. Tidak akan ada efeknya kalau kita sendirian. Padahal kelangsungan kehidupan di bumi kita ini sangat tergantung pada kita sebagai penghuninya. Maka, biar lebih efektif, ajaklah juga orang lain untuk melakukannya. Misalnya dengan menulis update status di Facebook, atau nge-tweet di twitter. Ini bumi kita. Bumi yaitu kita.


Sumber http://dee-belajar.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Rumah Kaca: Pengertian, Penyebab, Akibat, Dan Cara Menguranginya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel