-->

iklan banner

Pemuaian

Setiap zat baik berwujud padat, cair, dan gas tersusun oleh partikel-partikel terkecil menyerupai atom, molekul ataupun ion. Partikel-partikel terkecil ini terseusun sedemikian rupa sesuai dengan susunan kimia dan mengikuti kaidah fisika. Ketika adanya perubahan suhu atau perpindahan kalor, maka susunan tersebut (ikatan antar partikel) berubah. Jika terjadi peningkatan suhu, maka ikatan antar partikel akan semakin renggang, dan sebalikya kalau terjadi penurunan suhu, maka ikatan antar partikel merapat. Merenggang dan merapatnya ikatan antar partikel ini yang menunnjukkan adanya penambahan ukuran benda tersebut.

Contoh pemuaian pada benda padat:
partikel terkecil ini terseusun sedemikian rupa sesuai dengan susunan kimia dan mengikuti  Pemuaian

Berdasarkan pola diatas, sanggup kita simpulkan bahwa semakin besar peningkatan suhu maka semakin besar ukuran yang bertambah. Oleh alasannya ialah itu, pemuaian benda dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu, (1) ukuran awal (panjang, luas, atau volume), (2) kenaikan suhu, dan (3) koefisien muai benda.

A. Pemuaian Benda Padat
Pemuaian benda padat terjadi dalam tiga kategori, yaitu (1) pemuaian panjang, (2) pemuaian luas, dan (3) pemuaian volume. Penambahan ukuran (mis: panjang), maka sanggup dihitung dengan persamaan:
partikel terkecil ini terseusun sedemikian rupa sesuai dengan susunan kimia dan mengikuti  Pemuaian

Untuk mengukur pemuaian yang terjadi sanggup memakai persamaan:

Pemuaian Panjang:
partikel terkecil ini terseusun sedemikian rupa sesuai dengan susunan kimia dan mengikuti  Pemuaian
Pemuaian Luas:
partikel terkecil ini terseusun sedemikian rupa sesuai dengan susunan kimia dan mengikuti  Pemuaian
Pemuaian Volume:
partikel terkecil ini terseusun sedemikian rupa sesuai dengan susunan kimia dan mengikuti  Pemuaian


Keterangan:
L/A/V = Panjang/ Luas/ Volume sesudah pemuaian (m)
L0 /A0/V0= Panjang/ Luas/ Volume mula-mula (m)
α = koefisien muai panjang benda (/0C)

β = koefisien muai luas benda (/0C) = 2α
γ = koefisien muai volume benda (/0C) = 3α
t1 = suhu selesai (0C)
t0 = suhu awal (0C)

Berdasarkan beberapa percobaan, beberapa koefisien muai panjang benda sanggup ditetapkan antara lain:
partikel terkecil ini terseusun sedemikian rupa sesuai dengan susunan kimia dan mengikuti  Pemuaian
Berdasarkan tabel diatas, sanggup dilihat setiap kenaikan 10C aluminium mengalami pernambahan panjang sebesar 0,000024 m. Maka sanggup disimpulkan, koefisien muai panjang merupakan penambahan panjang benda setiap kenaikan suhu 10C.

Contoh Soal:
Sebuah pipa tembaga panjang 1m dengan suhu 250C. Panjang pipa pada suhu 500C ialah ….
a. 100,00425 cm
b. 100,0425 cm
c. 100,425 cm
d. 101,1875 cm

Penyelesaian:
Diketahui:
L= 1 m
t1  = 500C
t0 = 250C
α = 0,000017 /0C (lihat tabel)

Ditanya :
L = ...?

Jawab:
partikel terkecil ini terseusun sedemikian rupa sesuai dengan susunan kimia dan mengikuti  Pemuaian
L = 1 m { 1+ 0,000017 /0C (500C - 250C)}

L = 1,000425 m = 100,0425 cm ..........(B)

Latihan:
Besi panjang panjang 1 meter dipanaskan dari 200C menjadi 2200C. Jika koefisien muai panjang besi 0,000012/0C, berapakah panjang besi sekarang?

B. Pemuaian Benda Cair
Berbeda dengan zat padat, zat cair hanya mempunyai volume. Dengan demikian, zat cair hanya mempunyai pemuaian volume. Sama halnya dengan zat padat persamaan menghitung pemuaian volume adalah 
Dengan koefisien muai volume (γ) benda zat cair menurut ketetapan yang ada (dengan kata lain γ tidak sama dengan 3α). Adapun beberapa koefisien muai volume beberapa benda cair, yaitu:
partikel terkecil ini terseusun sedemikian rupa sesuai dengan susunan kimia dan mengikuti  Pemuaian
Contoh Soal:
Pada suhu 00C volume alkohol 300 cm3. Jika koefisien muai ruang alkohol 0,001/0C dan alkohol dinaikkan suhunya menjadi 400C, berapakah pertambahan volume alkohol tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui:
V= 300 cm3
t1  = 400C
t0 = 00C
 γ = 0,00120 /0C (lihat tabel)

Ditanya :
∆V = ...?

Jawab:
partikel terkecil ini terseusun sedemikian rupa sesuai dengan susunan kimia dan mengikuti  Pemuaian
V = 300 cm3 {1+ 0,00120 /0C(400C-00C)}
V = 314,4 cm3

Jadi, ∆V = V - V0
∆V = 314,4 cm3 - 300 cm3 = 14,4 cm3.


Latihan:
Volume bensin pada sebuah tangki yang suhunya 0°C sebanyak 5 liter. Jika koefisien muai ruang bensin 0,00095/°C, volume bensin pada suhu 50°C sebanyak . . . liter.
a. 5,0000 
b. 5,2375
c. 6,3425
d. 7,7350

C. Pemuaian Pada Zat Gas
Sama halnya dengan benda cair, zat gas juga hanya mempunyai pemuaian volume. Namun, dalam pemuaian pada benda padat akan ditandai dengan penambahan volume dan peningkatan tekanan.
(1) Jika volume bertambah, tekanan tetap, maka pemuaian volume sanggup dihitung dengan memakai persamaan:
partikel terkecil ini terseusun sedemikian rupa sesuai dengan susunan kimia dan mengikuti  Pemuaian
(2) Jika volume tetap, tekana berubah, maka dari hasil eksperimen yang dilakukan ternyata koefisien muai untuk semua jenis gas ialah sama yaitu 1/273 K atau 0,00367 /K. Sehingga untuk menghitung pemuaian tekanan gas adalah 
partikel terkecil ini terseusun sedemikian rupa sesuai dengan susunan kimia dan mengikuti  Pemuaian
Keterangan:
P = tekanan sesudah pemuaian (mmHg)
P0 = tekanan mula-mula (mmHg)

Penangan Masalah yang Ditimbulkan oleh Pemuaian dalam Kehidupan Sehari-hari
  1. Pemasangan beling jendela. Apabila desain jendela tidak diberi ruangan pemuaian, maka ketika beling memuai akan menimbulkan retaknya beling tersebut.
  2. Celah pemuaian pada sambungan jembatan. Sambungan antara dua jembatan beton terdapat celah di antaranya. Hal ini bertujuan biar jembatan tersebut tidak melengkung ketika terjadi pemuaian.
  3. Sambungan rel kereta api. Sambungan rel kereta api dibentuk ada celah diantara dua batang rel tersebut. Hal ini bertujuan biar ketika terjadi pemuaian tidak menimbulkan rel melengkung. Rancangan yang sering digunakan kini ini sambungan rel kereta api dibentuk bertautan dengan ujung rel tersebut dibentuk runcing. Penyambungan menyerupai ini memungkinkan rel memuai tanpa menimbulkan kerusakan.
  4. Kawat telepon atau kawat listrik. Pemasangan kawat telepon atau kawat listrik dibiarkan kendor ketika pemasangannya pada siang hari. Hal ini dilakukan dengan maksud, pada malam hari kawat telepon atau listrik mengalami penyusutan sehingga kawat tersebut tidak putus.

Pemanfaatan Pemuaian dalam Kehidupan Sehari-hari
  1. Pengelingan. Paku keling yang digunakan untuk mengeling sesuatu dalam keadaan panas hingga berpijar dan dimasukkan ke dalam lubang pelat yang hendak kita keling. Kemudian paku penggalan atas dipukul-pukul hingga rata. Setelah masbodoh paku keling tersebut akan menyusut dan menekan berpengaruh pelat tersebut. Pengelingan sanggup kau jumpai pada pembuatan tubuh kapal laut.
  2. Keping bimetal. Dua keping logam yang mempunyai koefisien muai panjang berbeda dikeling menjadi satu disebut keping bimetal. Keping bimetal peka terhadap perubahan suhu. Jika keping bimetal dipanaskan, maka akan melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai panjangnya kecil. Bila didinginkan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai panjangnya besar. Perbedaan pemuaian ini digunakan sebagai termostat. Termostat ialah alat yang berfungsi ganda sebagai saklar otomatis dan sebagai pengatur suhu. Beberapa alat yang memanfaatkan keping bimetal dalam termostat, antara lain: setrika listrik, almari es, bel listrik, alarm kebakaran, lampu sen kendaraan beroda empat atau motor, rice cooker, oven.
  3. Pemasangan bingkai roda logam pada pedati dan kereta api. Roda pedati dan roda kereta api mempunyai ukuran lebih kecil daripada ukuran bingkainya. Untuk sanggup memasang roda logam tersebut , maka dengan cara pemanasan. Hal ini menimbulkan roda logam akan mengalami pemuaian. Kemudian roda logam tersebut dipasang pada bingkainya, sesudah masbodoh roda akan menyusut dan terpasang pada bingkainya dengan kuat.



Sumber http://haumagenst.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pemuaian"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel