-->

iklan banner

Klasifikasi

 kita telah mempelajari benda hidup dan benda mati berdasarkan ciri KLasifikasi
Pada pembelajaran sebelumnya, kita telah mempelajari benda hidup dan benda mati berdasarkan ciri-ciri yang diamati. Secara khusus pada Bab ini akan mempelajari ihwal makhluk hidup.
Ada banyak makhluk hidup di dunia ini. Makhluk hidup ini mempunyai keberagaman yang sangat banyak. Oleh alasannya yakni itu perlu adanya cara mempelajari makhluk hidup tersebut.Para hebat biologi sudah mengidentifikasi dan memberi nama sekitar 1,5 juta spesies termasuk di dalamnya lebih dari 260.000 tumbuhan, hampir 50.000 vertebrata, dan lebih dari 750.000 serangga. Ribuan spesies yang gres ditemukan menambah daftar tersebut setiap tahunnya. Diperkirakan jumlah totalnya yakni 5 juta hingga lebih dari 100 juta. Indonesia merupakan negara yang mempunyai jenis makhluk hidup yang paling banyak di dunia (Megabiodiversity Country).
Pertanyaanya, bagaimanakah cara untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup tersbut? Secara sederhana caranya yakni dengan mengelompokkannya berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimiliki.
Terkadang keberagaman ini membingungkan, biar keberagaman tidak sulit dipahami, insan cenderung menggolongkan spesies yang ibarat dalam satu kelompok. Taksonomi yakni cabang dari biologi yang berafiliasi dengan penamaan dan penjabaran spesies, mengelompokkan organisme berdasarkan sketsa yang lebih formal. Skema tersebut terdiri atas tingkatan penjabaran yang bermacam-macam
Jika keanekaragaman hayati dipelajari tanpa klasifikasi, sangat mungkin tejadi kerancuan pengertian suatu jenis makhluk hidup, contohnya nama burung gereja, di negara satu berbeda dengan di negara lain. Untuk mempelajari makhluk hidup tersebut perlu dilakukan penjabaran (pengelompokkan) guna memperoleh citra yang terang secara mudah.

 kita telah mempelajari benda hidup dan benda mati berdasarkan ciri KLasifikasi


A. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Klasifikasi bertujuan menyederhanakan objek studi makhluk hidup yang sangat beraneka ragam, sehingga akan lebih gampang dalam mempelajarinya. Adapun keuntungannya adalah:
  1. Untuk penelitian lebih lanjut sehingga makhluk hidup yang telah dikenal melalui penjabaran sanggup dimanfaatkan.
  2. Untuk dipelajari biar sanggup melestarikan keanekaragaman hayati dimasa mendatang.
  3. Untuk mengetahui kekerabatan antara organisme satu dengan lainnya.
Tujuan khusus/lain dari penjabaran makhluk hidup yakni ibarat berikut.
  1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki
  2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain
  3. Mengetahui kekerabatan kekerabatan antar - makhluk hidup
  4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya
B. Prosedur pengklasifikasian makhluk hidup
Pengelompokan makhluk hidup dilakukan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki aneka macam makhluk hidup tersebut. Jika ada beberapa jenis binatang dan flora yang akan dikelompokkan, maka binatang yang mempunyai persamaan ciri, dijadikan satu kelompok. Misalnya domba dan sapi satu kelompok mamalia alasannya yakni mempunyai persamaan ciri, yakni mempunyai rambut pada kulitnya, dan binatang betinanya mempunyai kelenjar susu. Suatu kelompok akan terbentuk dari aneka macam jenis binatang yang mempunyai persamaan ciri tubuh. Hewan yang mempunyai ciri berbeda membentuk kelompok lain. Langkah selanjutnya yakni donasi nama untuk setiap kelompok makhluk hidup.

Kaprikornus kesimpulannya, berikut ini yakni dasar-dasar penjabaran makhluk hidup.
  1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya.
  2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk badan (morfologi) dan alat dalam badan (anatomi).
  3. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.
C. Tata nama makhluk hidup
Menurut para sainstis khususnya biologis, nama mempunyai arti yang penting. Nama sangat berfungsi dalam hal penyampaian informasi, selain itu juga untuk memudahkan penelusuran dalam hal lokasi ditemukannya makhluk hidup itu. Contoh: Bos j4vanicus memperlihatkan lokasi ditemukannya spesies tersebut. Nama (nama ilmiah) juga sanggup memperlihatkan siapa penemu spesies tersebut dan juga karakteristik dari spesies yang ditemukan. Contoh Solanum nigrum menunjukkan karakteristik dari spesies flora tersebut yang mempunyai buah berwarna hitam.

Semua naskah ilmu pengetahuan hingga masa ke-18 masih memakai bahasa Latin sebagai bahasa para ilmuwan, Pemberian namanyapun masih panjang-panjang (polinomial) rujukan “Sambucus caule arboreo ramose floribus umbellatis” yang artinya flora Sambucus dengan batang berkayu yang bercabang-cabang dengan bunga berbentuk payung.
Namun semenjak Carolus Linnaeus (1707-1778) memperkenalkan sistem penulisan baru, polinomial diubah menjadi binomial dan hingga sekarang masih dipergunakan. Prinsip utama binomial Carolus Linnaeus bagi flora maupun binatang dan mikroorganisme lainnya adalah:
  1. Menggunakan bahasa Latin.
  2. Menggunakan kategori.
  3. Menggunakan dua kata.
Contoh Panthera pardus, Zea mays, Amoeba proteus, Entamoeba c0l1 dan lain-lain. 
Selain nama ilmiah yang diberikan para ahli, juga dikenal nama tempat (nama biasa) yang berbeda sesuai dengan nama dan bersifat setempat atau lokal (local name). Namun nama lokal belum sanggup dijadikan patokan. Oleh alasannya yakni itu disusunlah nama ilmiah yang diatur oleh ICBN (International Code of Botanical Nomenclature) untuk tumbuhan, dan ICZN (International Code of Zoological Nomenclature) untuk hewan.
Dalam pengelompokan dan donasi nama makhluk hidup didasarkan pada ciri-ciri yang dimiliki, dan diterapkan sistem-sistem tertentu sehingga muncul istilah sistematika. Sampai dikala ini dikenal 3 (tiga) sistem penjabaran yaitu:
  1. Sistem alami; takson yang terbentuk merupakan anggota- anggota yang sewajarnya diklasifikasikan dalam satu kelompok ibarat dikehendaki oleh alam, teruta ma berdasarkan ciri-ciri morfologinya.
  2. Sistem artifisial; pengelompokan berdasarkan tujuan praktis, contohnya flora obat-obatan.
  3. Sistem filogenetis; pengelompokan berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan dan urutan perkembangan makhluk hidup berdasarkan sejarah filogenetiknya. Muncul sesudah berkembangnya teori evolusi.


Sumber http://haumagenst.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Klasifikasi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel