Teknik Lari Maraton & Teknik Lompat Jauh
a. Menatap ke depan
Agar bisa bangun tegak namun rileks pada kaki, dan untuk bernafas lebih mudah, bayangkan Anda diikat dengan rantai ke atas kepala, seperti Anda sebuah wayang.
Dengan posisi menyerupai ini, gravitasi secara efisien akan sejalan dengan kepala, torso, dan panggul Anda. Namun, angkat dagu Anda. Menataplah lurus ke depan, bukan menunduk ke tanah.
Dengan posisi menyerupai ini, gravitasi secara efisien akan sejalan dengan kepala, torso, dan panggul Anda. Namun, angkat dagu Anda. Menataplah lurus ke depan, bukan menunduk ke tanah.
b. Dorong lengan Anda
Buatlah sudut 90 derajat pada kedua siku ketika berlari, tetapi jangan mengacungkannya ke samping menyerupai sayap sambil mengayunkannya ke depan dan belakang.
Cara ini akan menghabiskan energi Anda, demikian pendapat Greer. Lebih baik, jaga biar kedua bahu rileks, dan ayunkan lengan ke arah dada dan ke arah pinggul. Semua gerakan ini seharusnya bisa mendorong Anda untuk maju.
Cara ini akan menghabiskan energi Anda, demikian pendapat Greer. Lebih baik, jaga biar kedua bahu rileks, dan ayunkan lengan ke arah dada dan ke arah pinggul. Semua gerakan ini seharusnya bisa mendorong Anda untuk maju.
c. Tidak mendaratkan kaki pada jari-jari atau tumit
Kebanyakan pelari akan mendaratkan kakinya di tanah pada jari-jari kaki atau pada tumit.
Namun berdasarkan Salazar, idealnya kaki Anda seharusnya mendarat pada alas kaki (telapak kaki kepingan depan, bersahabat jari-jari), kemudian bertolaklah.
Mendarat pada tumit akan menciptakan langkah terhenti di tanah, sehingga mengakibatkan risiko nyeri punggung kepingan bawah.
Sedangkan mendarat pada jari-jari kaki akan menambah kekencangan pada otot betis.
Namun berdasarkan Salazar, idealnya kaki Anda seharusnya mendarat pada alas kaki (telapak kaki kepingan depan, bersahabat jari-jari), kemudian bertolaklah.
Mendarat pada tumit akan menciptakan langkah terhenti di tanah, sehingga mengakibatkan risiko nyeri punggung kepingan bawah.
Sedangkan mendarat pada jari-jari kaki akan menambah kekencangan pada otot betis.
d. Condongkan tubuh sedikit ke depan
Ketika kaki sepenuhnya rata dengan tanah, seharusnya pribadi berada di bawah lutut Anda, dan yang juga pribadi berada di bawah pinggul pada final langkah Anda.
Agar mendapat keselarasan ini, condongkan sedikit tubuh Anda ke depan sekitar 2 atau 3 derajat.
Agar mendapat keselarasan ini, condongkan sedikit tubuh Anda ke depan sekitar 2 atau 3 derajat.
e. Tangan mengepal dengan rileks
Ketika berlari, jangan menggenggam atau mengepalkan tangan begitu erat. Biarkan kedua tangan Anda rileks. Bayangkan Anda sedang memegang secarik kertas secara ringan dengan ibu jari dan jari tengah.
Mengepalkan tanagn dengan erat akan menimbulkan otot-otot Anda berkontraksi, dan menghabiskan energi.
Mengepalkan tanagn dengan erat akan menimbulkan otot-otot Anda berkontraksi, dan menghabiskan energi.
f. Menarik nafas:
Saat kita mengayunkan kaki kiri, kita menarik nafas dan terus menarik nafas sambil kita mengayunkan kaki kanan, dan mengayunkan kaki kiri kembali.
g. Membuang nafas:
Melanjutkan acara menarik nafas diatas, ketika mengayunkan kaki kiri, itu merupakan ketika terakhir kita menarik nafas.
Selanjutnya, sambil mengayunkan kaki kanan, kita membuang nafas hingga habis hingga kita mengayunkan kaki kiri.
Selanjutnya, sambil mengayunkan kaki kanan, kita membuang nafas hingga habis hingga kita mengayunkan kaki kiri.
Teknik Lompat Jauh
Tinjauan secara teknik pada lompat jauh mencakup empat duduk perkara yaitu : Cara melaksanakan awalan, Tolakan (Tumpuan), Melayang di udara dan Pendaratan.
a. Awalan
Awalan yaitu suatu gerakan dalam lompat jauh dilakukan dengan lari secepat-cepatnya yang dilakukan untuk mendapat kecepatan setinggi-tingginya sebelum melaksanakan tolakan.
Dapat juga dikatakan, awalan yaitu perjuangan mendapat kecepatan horizontal setinggi-tingginya yang diubah menjadi kecepatan vertikal ketika melaksanakan tolakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan awalan yaitu :
Dapat juga dikatakan, awalan yaitu perjuangan mendapat kecepatan horizontal setinggi-tingginya yang diubah menjadi kecepatan vertikal ketika melaksanakan tolakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan awalan yaitu :
1. Jarak awalan tergantung dari kemampuan masing-masing atlet bagi pelompat dalam jarak pendek sudah bisa mencapai kecepatan maksimal (full speed) maka jarak awalan cukup bersahabat / pendek saja (sekitar 30-35 meter atau kurang dari ini).
Sedangkan bagi atlet lain yang jarak relatif jauh gres mencapai kecepatan maksimal, maka jarak awalan harus lebih jauh lagi (sekitar 30-45 meter atau lebih jauh dari itu). Bagi pemulasudah barang tentu jarak awalan lebih pendek dari ancar-ancar tersebut.
Sedangkan bagi atlet lain yang jarak relatif jauh gres mencapai kecepatan maksimal, maka jarak awalan harus lebih jauh lagi (sekitar 30-45 meter atau lebih jauh dari itu). Bagi pemulasudah barang tentu jarak awalan lebih pendek dari ancar-ancar tersebut.
2. Posisi ketika bangun pada titik awalan kaki sanggup sejajar atau salah satu kaki ke depan. Hal ini tergantung dari kebiasaan masing-masing atlet.
3. Cara pengambilan awalan mulai pelan, kemudian cepat (sprint).Kecepatan ini harus dipertahankan hingga menjelang bertumpu / menolak.
4. Setelah mencapai kecepatan maksimal, maka kira-kira 3-4 langkah terakhir bertumpu (take off) gerakan lari dilepas begitu saja tanpa mengurangi kecepatan yang telah dicapai sebelumnya. Pada 3-4 langkah terakhir ini perhatian dan tenaga yang dicurahkan untuk melaksanakan acuan pada papan / balok tumpu.
Cara mengambil awalan dalam Lompat Jauh antara lain dilakukan dengan jalan sebagai berikut:
1. Si pelompat mencoba beberapa kali melaksanakan lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat bangun (tempat/tanda pada waktu akan melaksanakan awalan) ke papan tolakan hingga tempat pada papan tolakan diukur jaraknya.
2. Si pelompat mencoba beberapa kali melaksanakan lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat bangun ke papan tolakan ke tempat permulaan akan melaksanakan awalan. Setelah sempurna gres diukur.
3. Si pelompat mencoba beberapa kali melaksanakan lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat bangun ke papan tolakan dari papan tolakan ke tempat permulaan akan melaksanakan awalan.
Setelah sempurna gres diukur walaupun sudah menetapkan ukuran untuk mengambil awalan dengan tepat. Untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan terjadi kegagalan melaksanakan tolakan, biasanya si pelompat menciptakan dua buah tanda yaitu tanda I dan II.
Setelah sempurna gres diukur walaupun sudah menetapkan ukuran untuk mengambil awalan dengan tepat. Untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan terjadi kegagalan melaksanakan tolakan, biasanya si pelompat menciptakan dua buah tanda yaitu tanda I dan II.
b. Tolakan
Tolakan yaitu perpindahan dari kecepatan horizontal ke kecepatan vertical yang dilakukan dengan cepat dan berpengaruh untuk mengangkat tubuh ke atas melayang di udara
.Dalam melompat jauh, biasanya kita melaksanakan tolakan terkuat dengan kaki, dibantu dengan ayunan kaki dan ayunan kedua tangan ke depan ke arah atas.
.Dalam melompat jauh, biasanya kita melaksanakan tolakan terkuat dengan kaki, dibantu dengan ayunan kaki dan ayunan kedua tangan ke depan ke arah atas.
Jika si pelompat sanggup menggabungkan kecepatan awal dengan kekuatan tolakan kaki, ia akan membawa seluruh tubuh ke atas ke arah depan melayang di udara.
Jadi si pelompat sanggup membawa titik berat tubuh ke atas, melayang di udara ke arah depan dengan waktu lama.
Dengan kata lain sanggup disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada ketika melaksanakan tolakan diantaranya :
Jadi si pelompat sanggup membawa titik berat tubuh ke atas, melayang di udara ke arah depan dengan waktu lama.
Dengan kata lain sanggup disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada ketika melaksanakan tolakan diantaranya :
1. Tolakan dilakukan dengan kaki yang kuat. Bagian telapak kaki yang berpengaruh untuk bertumpu yaitu cenderung pada kepingan tumit terlebih dahulu dan berakhir pada kepingan ujung kaki.
2. Sesaat akan bertumpu perilaku tubuh agak condong ke belakang
3. Bertumpu sebaiknya sempurna pada papan tumpuan
4. Saat bertumpu, kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas.
5. Pada kaki ayun diangkat ke depan setinggi pinggul dalam posisi lutut ditekuk.
c. Sikap Badan di Udara
Maka kaki kanan diayun dengan cepat ke arah depan. Pada ketika mencapai titik tertinggi perilaku badan, kaki menyerupai duduk atau jongkok. Setelah bergerak turun kedua kaki dijulurkan ke depan, tubuh cenderung ke depan dan perhatian tertuju pada pendaratan.
Cara melakukannya sebagai berikut :
1. Bersamaan melaksanakan tolakan, kaki diayun ke depan ke arah atas.
2. Saat tubuh melayang di udara, kaki diturunkan. Bersamaan dengan itu, pinggul didorong ke depan, kapala ditengadahkan, dada dibusungkan dan kedua tangan ke atas arah belakang.
3. Saat akan mendarat, kedua kaki diayunkan ke depan, tubuh dibungkukkan dan kepala ditundukkan siap untuk mendarat.
d. Pendaratan
Pendaratan merupakan tahap final dari rangkaian gerakan lompat jauh. Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut :
1. Harus dilakukan dengan sadar biar gerakan yang tidak perlu sanggup dihindari
2. Untuk menghindari rasa sakit atau cedera pendaratan sebaiknya dilakukan dengan kedua belah kaki sejajar dan tumit terlebih dahulu mendarat di pasir dengan posisi mengepit
3. Sebelum tumit menyentuh pasir, kedua kaki harus benar-benar diluruskan/dijulurkan ke depan. Usahakan biar jarak antara kedua kaki jangan terlalu berjauhan, lantaran semakin lebar jarak antara kedua kaki berarti akan semakin mengurangi jauhnya lompatan
4. Untuk menghindari biar tidak jauh duduk pada pantat, maka sesudah tumit berpijak di pasir, kedua lutut segera ditekuk dan tubuh dibiarkan condong terus jauh ke depan
5. Setelah melaksanakan pendaratan jangan keluar atau kembali ke tempat awalan melewati/menginjak tempat pendaratan dengan papan tumpuan
Dari Berbagai Sumber
0 Response to "Teknik Lari Maraton & Teknik Lompat Jauh"
Posting Komentar