-->

iklan banner

Karya Tulis Ilmiah (Pengaruh Kurang Perhatian Orang Renta Terhadap Perkembangan Remaja)



Karya Tulis Ilmiah
Pengaruh Kurang Perhatian Orang Tua Terhadap Perkembangan Remaja

                                                                                      
BAB I
PENDAHULUAN


Baca Juga

A.     Latar Belakang

Fase remaja yakni masa penuh gairah, semangat, energi, dan pergolakan, ketika seorang remaja, tidak saja mengalami perubahan fisik tetapi juga psikis. Semua ini menjadikan perubahan status dari remaja-remaja menjadi remaja. Ada kebanggaan, lantaran sebagai remaja, status sosial mereka berubah, eksistensi atau eksistensi mereka harus selalu diperhitungkan. Tetapi, ada juga kebingungan, kegelisahan, kecanggungan, kegalauan, atau salah tingkah (teenage clumsinees) lantaran perubahan hormonal mengakibatkan mereka mengalami pertarungan identitas.
Pertumbuhan fisik remaja, juga diikuti oleh perkembangan daya intelektual. Mereka mulai membuatkan pola pikir sendiri, lepas dari orang bau tanah mereka. Jika pada masa kremaja-kremaja pola pikir mereka yakni konkret. Pada masa remaja mereka mulai membuatkan konsep berpikir abstrak, menyerupai kejujuran, loyalitas, atau keadilan. Kemampuan berpikir secara abnormal menciptakan dunia mereka menjadi tidak terbatas, bisa memahami perbedaan, dan mendorong mereka untuk menentukan pilihan mereka untuk menjadi apa kelak mereka di kemudian hari.
Selain itu, remaja umumnya sudah bisa memahami budi dan konsekuensi dari sebuah tindakan logis. Pola berpikir logis menciptakan mereka selalu menuntut alasan (reasoning) dibalik sebuah tindakan. Itulah sebabnya, para remaja seringkali diberi label sebagai kelompok yang suka menentang (argumentative). Seringkali remaja memandang orang bau tanah mereka terlalu lamban, dan dalam banyak hal mereka lebih unggul ketimbang orang bau tanah mereka. Meskipun tidak salah, namun pandangan ini juga tidak sepenuhnya benar. Kebanyakan orang bau tanah terlambat menyadari kondisi dan jalan pikiran remaja remaja mereka sehingga menimbulkan konflik.
Para remaja juga seringkali mempertanyakan eksistensi orang bau tanah mereka, Apakah mereka jujur sebagai orang tua? Apakah perkataan mereka sanggup dipercaya? Apakah mereka mempunyai moral dan nilai-nilai? Apakah tindakan mereka sesuai dengan ucapan mereka? pertanyaan-pertanyaan yang merupakan somasi ini memerlukan jawaban yang jujur dari para orang tua. Jika orang bau tanah tidak berani menjawab pertanyaan ini secara jujur, atau menganggapnya sebagai tantangan yang harus ditumpas, inilah awal konflik orang bau tanah - remaja yang tidak akan ada ujung pangkalnya.
Tidak sedikit orang bau tanah gundah menghadapi sikap remaja-remaja remaja mereka yang mulai berani melancarkan protes atau penentangan, terutama menentang otoritas orang bau tanah yang mereka anggap membelenggu kemerdekaan mereka. Mereka menuntut dengan keras supaya identitas dan eksistensi komunitasnya diakui. Di dalam keluarga, para remaja menuntut supaya pendapat, pikiran, gagasan, atau ide-ide mereka didengarkan dan dipertimbangkan ketika rumah tangga sebagai sebuah institusi menciptakan keputusan atau kebijakan. Mereka melaksanakan protes keras atau mengkritik dengan tajam kalau mencicipi keadilan tidak berpihak kepada kelompok mereka.
Atas latar belakang tersebut saya tertarik untuk meneliti sejauh mana kiprah orang bau tanah dalam perkembangan remaja. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengkaji dengan judul : Pengaruh Kurang Perhatian Orang Tua Terhadap Perkembangan Remaja 


Baca Juga :

B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
1.      Apa saja jenis perhatian orang tua?
2.      Bagaimana tahapan perkembangan remaja ?
3.      Bagaimana pentingnya perhatian orang bau tanah terhadap perkembangan remaja?
4.      Bagaimana efek kurang perhatian orang bau tanah terhadap perkembangan remaja?


C.     Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang akan diperoleh melalui penelitian ini yakni :
1.      Untuk mengetahui jenis perhatian orang bau tanah
2.      Untuk mengetahui tahapan perkembangan remaja
3.      Untuk mengetahui pentingnya perhatian orang bau tanah terhadap perkembangan remaja
4.      Untuk mengetahui efek  kurangnya perhatian orang bau tanah terhadap perkembangan remaja


D.    Manfaat Penulisan
1.      Bagi penulis: Untuk memenuhi tuga mata pelajaran KTI.
2.      Bagi pembaca: Mengetahui efek kurang perhatiannya orang bau tanah terhadap perkembangan remaja.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.     Pengertian Perhatian Orang Tua
a.      Pengertian Perhatian
Menurut Sumadi Suryabrata (1986:16) perhatian merupakan pemusatan tenaga psikis yang tertuju kepada suatu obyek. Sedangkan WS Winkel (1987:100) berpendapat, perhatian diartikan konsentrasi, yaitu pemusatan tenaga dan energi psikis dalam menghadapi suatu obyek. Seiring dengan pendapat kedua hebat tersebut hebat lain mengatakan, bahwa perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh acara individu yang ditujukan kepada sekumpulan obyek (Bimo Walgito, 1990:56).
Berdasar atas beberapa pendapat tersebut diatas, maka perhatian sanggup disampaikan sebagai berikut.
1) Perhatian yakni pemusatan tenaga psikis dari seluruh acara individu yang ditujukan kepada suatu obyek.
2) Perhatian merupakan acara kesadaran.
Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa perhatian merupakan pemusatan tenaga psikis dan merupakan acara kesadaran individu yang ditujukan kepada suatu obyek.
b.      Pengertian Orang Tua
Pengertian orang bau tanah berdasar dari kamus Bahasa Indonesia yakni “ayah dan ibu kandung”. Pengertian orang bau tanah juga meliputi orang bau tanah yang menjadi ayah dan ibu seseorang yang berdasar sopan santun atau aturan yang berlaku. Sedangkan orang bau tanah asuh yakni orang yang membiayai remaja yang bukan remajanya sendiri atas dasar kemanusiaan (Depdikbud, 1988).

Orang bau tanah yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah, ayah dan ibu kandung atau ayah dan ibu angkat atau ayah dan ibu tiri dimana remaja tinggal bersama dan dibiayai. Perhatian orang bau tanah sanggup pula diartikan sebagai pemusatan tenaga psikis dari acara kesadaran ayah dan ibu yang ditujukan kepada remaja.


B.     Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Berikut ini pengertian remaja berdasarkan para hebat :
a.      Menurut Hurlock, 1992
Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang meliputi kematangan mental, emosional sosial dan fisik
b.      Menurut Calon (dalam Monks, dkk 1994)
Masa remaja memperlihatkan dengan terang sifat transisi atau peralihan lantaran remaja belum memperoleh status cukup umur dan tidak lagi mempunyai status remaja.
c.       Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53)
Masa remaja yakni peralihan dari masa remaja dengan masa cukup umur yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
d.      Menurut Zakiah Darajat (1990: 23) 
Masa remaja yakni masa peralihan diantara masa kremaja-kremaja dan dewasa. Dalam masa ini remaja mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah remaja-remaja baik bentuk tubuh ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang cukup umur yang telah matang.
e.       Menurut Santrock (2003: 26)
Masa remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa remaja dan masa cukup umur yang meliputi perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
Dari pengertian remaja yang dipaparkan oleh para hebat tersebut sanggup diambil kesimpulanmasa remaja yakni masa peralihan dari masa remaja-remaja dengan masa cukup umur dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.




BAB III
PEMBAHASAN

A.     Jenis Perhatian Orang Tua
Melihat besarnya kiprah orang bau tanah terhadap tumbuh-kembangnya remaja-remaja, maka jenis perhatian orang bau tanah yang harus diberikan terhadap remaja yakni :
a.      Perhatian intensif, lantaran kegiatan yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih terarah.
b.      Perhatian yang disengaja (reflektif), lantaran kesengajaan dalam kegiatan akan membuatkan pribadi remaja.
c.       Perhatian konsentratif, lantaran perhatian jenis ini akan selalu terfokus & berlangsung secara simultan.


B.     Tahapan Perkembangan Remaja
1.      Remaja Awal (11-13 Tahun)
a.      Perkembangan Fisik
Beberapa perkembangan fisik yang terjadi pada periode ini yakni pertumbuhan rambut pada beberapa area tubuh, meningkatnya produksi dan pengeluaran keringat serta minyak pada rambut dan kulit, kejadian ini biasa juga disebut dengan istilah gejala pubertas pada seseorang.
Pada remaja perempuan, payudara mulai mengalami pembesaran serta mulai mengalami menstruasi, sedangkan pada remaja laki-laki, alat kelamin mulai mengalami pertumbuhan, mimpi lembap serta perubahan suara. Periode ini juga merupakan periode dimana berat tubuh dan tinggi tubuh mengalami perkembangan yang luar biasa.
b.      Perkembangan Kognitif
Pada tahapan ini, kemampuan berfikir mulai tumbuh dan pada umumnya sudah mulai berfikir wacana masa depan meskipun dalam taraf terbatas dan aspek moral selalu menjadi perhatian.
c.       Perkembangan Sosial-Emosional
Remaja pada tahapan ini mulai berusaha memperlihatkan identitas dirinya,  muncul perasaan canggung  saat bertemu dengan seseorang, konflik dengan orang bau tanah meningkat, efek sahabat sebaya sangat besar, mempunyai perasaan bebas dan tidak mau diatur, mempunyai kecenderungan berperilaku kekremaja-kremajaan khususnya jikalau mereka mengalami stress, sifat moodi meningkat, ketertarikan kepada lawan jenis juga meningkat.
2.      Remaja Pertengahan (14-18 Tahun)
a.      Perkembangan Fisik
Pertumbuhan pubertas pada tahapan ini sudah sempurna, disisi lain pertumbuhan fisik pada wanita mulai melambat akan tetapi pada remaja pria terus berlanjut.
b.      Perkembangan Kognitif
Kemampuan berfikir terus meningkat, sudah mulai bisa menetapkan sebuah tujuan, tertarik pada hal-hal yang lebih rasional dan mulai berfikir wacana makna sebuah kehidupan
c.       Perkembangan Sosial-Emosional
Pada periode ini, remaja mulai melibatkan diri secara intens dalam sebuah kegiatan yang ia senangi, mengalami perubahan dari impian yang tinggi tetapi dengan konsep diri yang kurang. Body Image terus berlanjut, kecenderungan untuk jauh dari orang bau tanah semakin meningkat dan semakin ingin bebas dari orang tua, efek sahabat sebaya juga masih sangat kuat, issu popularitas bisa mejadi sangat penting dalam periode ini, perasaan cinta dan gairah pada lawan jenis semakin meningkat.
3.      Remaja Akhir (19-24 Tahun)
a.      Perkembangan Fisik
Pertumbuhan fisik pada remaja putri biasanya sudah mencapai pada puncaknya atau sudah sempurna, sedangkan pada remaja putra, masih terus berlanjut khususnya pada peningkatan berat, tinggi, massa otot dan rambut pada tubuh.
b.      Perkembangan Kognitif
Mereka sudah mulai mempunyai kemampuan untuk memikirkan sebuah wangsit mulai dari awal hingga akhir, kemampuan untuk menunda kepuasan atau kegembiraan, mulai peduli pada masa depan dan berpikir rasional.
c.       Perkembangan Sosial-Emosional
Identitas diri semakin kuat, termasuk identitas secual, stabilitas emosi dan kepedulian terhadap orang lain semakin meningkat, semakin mandiri, kekerabatan antar sahabat sebaya tetap menjadi issu yang penting dan kekerabatan dengan lawan jenis semakin serius.


C.     Pentingnya Perhatian Orang Tua Terhadap Perkembangan Remaja
Bagi seorang remaja, perhatian dari orang tua, mempunyai arti yang sangat penting. Perhatian akan menciptakan jiwanya menjadi kaya, dan merasa dirinya dihargai dan dianggap penting. Sebaliknya, jikalau remaja kurang mendapatkan perhatian, beliau akan merasa bahwa dirinya tidak penting dan perlahan akan timbul kekecewaan dan putus asa.
 Sekecil apapun perhatian orang bau tanah terhadap remaja, menjadi penting bagi perkembangan jiwanya. Meski hanya dalam bentuk belaian, ungkapan/ucapan sayang, senyuman, memuji sikap baiknya, menghargai hasil karyanya, mendengarkan kisahnya, sesekali menemaninya beraktivitas.
Kedekatan secara psikologis akan terjalin dengan banyak sekali acara tersebut. Remaja akan merasa nyaman, jiwa nya stabil, dan emosinya terkendali. Semua ini merupakan modal yang sangat penting bagi kehidupan remaja di masa yang akan datang. Dalam bergaul di tengah masyarakat kelak, di dalam menghadapi banyak sekali kiprah di tempat kerjanya dan dalam menuntaskan seluruh persoalan, kestabilan jiwa, pengendalian emosi dan perasaan yang nyaman akan sangat dibutuhkan.
Sebagai orang bau tanah terdapat tiga hal yang harus diarahkan ketika bekerjasama dengan fase masa remaja. Tiga hal tersebut antara lain: penerimaan, batasan, dan karakter/ sifat.
·         Penerimaan yakni bahwa remaja-remaja yang sudah beranjak cukup umur sangat membutuhkan approval atau persetujuan. Ketika remaja berusia 13 tahun, mereka akan sering mendengar pendapat yang disampaikan oleh orang lain selain orang tuanya. Jika fase ini remaja kita tidak mendapatkan perhatian yang penuh dari orang tua, mereka tidak akan lagi mendengarkan instruksi orang tua. Bahkan mereka akan lebih menentukan mendengarkan opini orang lain yang belum tentu benar adanya.
·         Batasan/ boundaries’ dimana sang remaja menginginkan bahwa orang bau tanah terlibat dalam kehidupan mereka yang sudah mulai menemukan lingkungan yang bervariasi. Mungkin seringnya orang bau tanah menemukan bahwa sebagain besar remaja tampaknya tidak membutuhkan perhatian dari orang tua, namun bekerjsama mereka sangat membutuhkan perhatian orang tua. Mereka membutuhkan inspeksi dari orang tuanya dan mereka juga membutuhkan batasan dari orang tuanya. Mereka mengharapkan bahwa orang tuanya berada di tengah batasan yang sudah diciptakan untuk remaja remajanya.
·         Membantu pembentukan karakter/ sifat sang remaja pada usia remaja. Remaja usia remaja memerlukan pengetahuan wacana bagaimana menciptakan pilihan yang benar dan tepat dan bagaimana untuk bisa tetap kuat di tengah-tengah tekanan. Dalam pembentukan abjad remaja, kiprah orang bau tanah sangat penting. Sebagai pola citra seorang ibu yang menurutnya sangat menyayanginya, selalu memberi perhatian penuh dan pengertian serta bisa menjadi sebagai seorang sahabat yang bisa di ajak curhat akan menempel pada diri seorang remaja, sehingga citra mengenai ibunya tersebut akan menjadi landasan dan menjadi cerimin bagi diri remaja dalam mengarungi hari-harinya. Maka curahkanlah segala bentuk perhatian dan rasa kasih sayang kepada remaja hingga sang remaja betul-betul merasakannya dan jadilah sahabat setia yang senantiasa selalu hadir tatkala remaja membutuhkannya. Hal ini bisa menjadi benteng positif bagi remaja ketika mendapati pengaruh-pengaruh buruk dari lingkungan luar. Remaja akan selalu menghargai dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh orang tua, lantaran memang dirinya mencicipi dan meyakini bahwa orang bau tanah mereka menyayanginya dan petunjuk serta nasihat orang bau tanah akan dianggap sebagai solusi terbaik bagi diri si remaja.


D.    Pengaruh Kurang  Perhatian Orang Tua Terhadap Perkembangan Remaja
Hubungan Remaja dan orang bau tanah serta kiprah orang bau tanah dalam perkembangan hingga masa remaja sangat penting. Menurut Newman (dalam Rice,1999), remaja menginginkan orang bau tanah yang menaruh perhatian dan siap membantu apabila remaja membutuhkan pertolongan serta mendengarkan dan berusaha mengerti sebagai remaja; menandakan bahwa mereka menyetujui remaja ; mendapatkan apa adanya; memperlakukan sang remaja dengan cukup umur dan yang paling penting menjadi teladan baik bagi remaja.
Dalam setiap keluarga ada nilai-nilai atau aturan yang harus dipegang atau ditaati oleh setiap anggota keluarga termasuk remaja remaja itu sendiri. Namun bila setiap aturan tidak disampaikan dengan baik maka akan terjadi pelanggaran-pelanggaran. Dalam komunikasi itulah setiap aturan atau nilai-nilai keluarga disampaikan. Keluarga yang mempunyai kekurangdekatan kekerabatan antar anggota keluarga, kekerabatan yang tidak serasi dalam keluarga, akan sangat sulit membicarakan hal ini dalam keluarga dan memungkinan timbulnya delikuensi pada remaja. Adapaun dampak kurangnya perhatian orang bau tanah terhadap remaja antara lain :
1.      Munculnya Berbagai Peristiwa Kejahatan Yang Dilakukan Oleh Remaja
Munculnya banyak sekali kejadian kejahatan yang dilakukan oleh remaja, yang menciptakan kita prihatin, yakni menjadi salah satu indikator adanya sesuatu yang kurang beres dalam interaksi orang bau tanah dengan remaja. . Miris mendengarnya, ketika masih dalam suasana peringatan hari remaja nasional tanggal 23 juli, di Depok, seorang remaja umur 14 tahun , melaksanakan pembunuhan terhadap 2 orang ( Bapak dan remaja), dengan dalih masalah ekonomi, beliau diiming-imingi motor oleh orang yang menyuruhnya untuk melaksanakan pembunuhan. Sering juga kita mendengar, masalah –kasus tawuran pelajar antar sekolah, yang terjadi di banyak sekali daerah.
Kasus-kasus menyerupai ini, muncul lantaran remaja tidak mendapatkan kehangatan jiwa, emosi yang labil gampang tersulut dan perasaan yang tidak nyaman dalam keluarga dan sekelilingnya. Meski benar bahwa lingkungan akan mensugesti sikap seorang remaja, tapi mremajaala nilai-nilai dalam keluarganya kokoh, lingkungan tidak akan menawarkan efek besar. Remaja punya imunitas kuat dari pendidikan orang bau tanah di dalam keluarga.

2.      Remaja Malas Berkomunikasi Dengan Orang Tua
Kurangnya komunikasi antara orang bau tanah dan remaja remaja bisa disebabkan oleh beberapa hal, menyerupai orang bau tanah yang sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak ada waktu bagi remaja untuk berbicara, atau orang bau tanah yang harus tinggal di luar kota,luar negri untuk waktu yang usang oleh lantaran kiprah dan pekerjaan kantor. Beberapa alasan kenapa komunikasi remaja dengan orang bau tanah menjadi kurang, diantaranya:
a.      Orang bau tanah kurang mendengarkan wangsit remaja.
Pada usia remaja, banyak sekali ide-ide dari remaja remaja wacana kehidupannya. Bisa wacana hobbinya, teman-temannya, sekolahnya dan lain sebagainya. Orang bau tanah tidak mendapatkan pendapat remaja, bahkan tidak berusaha mengerti perasaan mereka dari sudut pandang si remaja. Ketika remaja remaja mengungkapkan keinginan mereka, maksudnya yakni ada keinginan dari remaja untuk berbicang-bincang dengan orang bau tanah dan meminta mereka mendengarkan dengan simpatik, namun orangtua tidak mau mendengarkan.
b.      Hubungan dengan teman-teman sebaya
Seiring dengan bertambahnya usia bertambah pula rasa keingintahuan dari remaja remaja wacana segala hal. Biasanya mereka lebih sering banyak bertanya kepada teman-teman sebaya. Dengan seringnya komunikasi dengan teman-teman sebaya, perlahan demi perlahan komunikasi remaja dengan orang bau tanah akan berkurang sehingga remaja remaja akan lebih terbuka dengan sahabat daripada dengan orang tua.
c.       Orang bau tanah tidak mendapatkan kepercayaan dari remaja
Banyak orang bau tanah yang sama sekali tidak sensitive terhadap perasaan dan suasana dalam hati remaja remaja mereka (mood). Mereka tidak menyadari apa yang dipikirkan dan dirasakan remaja remajanya. Orang bau tanah berbuat sesuatu buat remaja mereka tanpa memperhitungkan pikiran dan perasaan remaja sehingga remaja tidak bisa mengungkapkan perasaannya dengan baik. Ketika tidak bisa memberikan perasaannya kepada orang tua, maka remaja akan kehilangan rasa kepercayaannya kepada orang tua.
d.      Tidak adanya afeksi
Afeksi meliputi emosi atau perasaan yang ada antara anggota keluarga, bisa bersifat positif atau negatif. Afeksi positif antara anggota keluarga menandakan hubungan-hubungan yang bersifat kehangatan emosional, afeksi, kasih sayang, dan sensitifitas. Anggota keluarga memperlihatkan mereka saling mengasihi satu sama lainnya. Afeksi negatif ditandai oleh emosi yang dingin, penolakan, dan rasa permusuhan. Anggota keluarga menyerupai tidak mengasihi mengasihi satu sama lain, menyerupai hirau tak hirau sama lain terhadap perasaan dan kebutuhan anggota keluarga lainnya
e.       Ingin melepaskan diri
Dalam masa remaja, remaja berusaha untuk melepaskan diri dari pengasuhan orang bau tanah dengan maksud untuk menemukan dirinya. Erikson menamakan proses tersebut sebagai proses mencari identitas ego. Maksudnya yakni remaja berusaha menciptakan pembentukan identitas, yaitu berusaha menjadi individualitas yang mantap, dan bisa bangun sendiri.
Jadi bisa disimpulkan bahwa penyebab komunikasi yang kurang antara orang bau tanah bisa disebabkan oleh sikap remaja remaja itu sendiri maupun jawaban pola asuh dari orang tua.

3.      Timbulnya Kenakalan Remaja
Hasil dari beberapa penelitian memperlihatkan bahwa remaja/remaja yang dibesarkan dalam lingkungan sosial keluarga yang tidak baik atau disharmoni keluarga, maka resiko remaja untuk mengalami gangguan kepribadian menjadi berkepribadian antisosial dan berperilaku menyimpang lebih besar dibandingkan dengan remaja yang dibesarkan dalam keluarga sehat atau serasi .
Faktor keluarga sangat kuat terhadap timbulnya kenakalan remaja. Kurangnya dukungan keluarga menyerupai kurangnya perhatian orangtua terhadap acara remaja, kurangnya penerapan disiplin yang efektif, kurangnya kasih sayang orangtua sanggup menjadi pemicu timbulnya kenakalan remaja. Penelitian yang dilakukan oleh Gerald Patterson dan rekan-rekannya ( 1996) memperlihatkan bahwa pengawasan orangtua yang tidakmemadai terhadap eksistensi remaja dan penerapan disiplin  yang tidak efektif dan tidak sesuai merupakan faktor keluarga  yang penting dalam menentukan munculnya kenakalan remaja. Perselisihan dalam keluarga atau stress yang dialami keluarga juga bekerjasama dengan kenakalan. Faktor genetik juga termasuk pemicu timbulnya kenakalan remaja, meskipun persentasenya tidak begitu besar.



BAB IV
PENUTUP


A.     Kesimpulan
·         Jenis perhatian orang bau tanah yang harus diberikan terhadap remaja yakni :perhatian intensif, Perhatian yang disengaja (reflektif), dan perhatian konsentratif
·         Tahapan perkembangan remaja ada tiga tahap yaitu : remaja awal (11-13 tahun), remaja pertengahan (14-18 tahun), dan remaja selesai (19-24 tahun)
·         Pentingnya perhatian orang bau tanah terhadap perkembangan remaja yaitu perhatian akan menciptakan jiwanya menjadi kaya, dan merasa dirinya dihargai dan dianggap penting. Sebaliknya, jikalau remaja kurang mendapatkan perhatian, beliau akan merasa bahwa dirinya tidak penting dan perlahan akan timbul kekecewaan dan putus asa.
·         Dampak kurangnya perhatian orang bau tanah terhadap remaja munculnya banyak sekali kejadian kejahatan yang dilakukan oleh remaja, remaja malas berkomunikasi dengan orang tua, dan timbulnya kenakalan remaja
·         Yang perlu diingat oleh kedua orang bau tanah yakni jikalau seorang remaja atau remaja kurang mendapatkan perhatian dari orang tua, besar kemungkinan beliau akan menjadi seorang remaja dan remaja yang temperamental.


B.     Saran
·         Pada masa remaja, remaja lebih mendengarkan perkataan temannya daripada orangtua. Namun, kondisi ini bisa dieliminir, jikalau semenjak kecil remaja dibiasakan untuk mengisi waktu dengan hal-hal yang berguna.  
·         Setiap remaja perlu tahu kalau mereka disayangi dan dicintai orang bau tanah dengan sepenuh hati.
·         Terkadang orang bau tanah sering lupa untuk berinteraksi dengan remaja-remajanya. Padahal seorang remaja tidak hanya membutuhkan materi namun juga perhatian dan interaksi dengan orangtuanya.
·         Komunikasi yakni kunci yang membuka kekerabatan serasi antara orang bau tanah dengan remaja. Keluarga harus mempunyai waktu cukup usang untuk berbincang-bincang dan membuatkan keterbukaan antara orang bau tanah dan remaja.



DAFTAR PUSTAKA

http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/
http://drremaja.blogspot.com/2012/06/inilah-tahapan-perkembangan-remaja
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/copywriting/2251730-pengertian-perhatian-orang-tua/
http://www.orangtua.org/2012/02/06/3-jenis-perhatian-untuk-remaja-anda/
http://www.dakwatuna.com/2012/08/22086/pentingnya-perhatian-terhadap-remaja/
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-remaja/2011/10/29/alasan-remaja-malas-berkomunikasi-dengan-orang-tua/
http://bidanku.com/index.php?/tips-membimbing-remaja-yang-beranjak-remaja
http://pkbmberlian.wordpress.com/tag/perkembangan-remaja/
http://nugococom030108.blogspot.com/2012/06/kenakalan-remaja

Sumber http://ikhtisarmateri.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Karya Tulis Ilmiah (Pengaruh Kurang Perhatian Orang Renta Terhadap Perkembangan Remaja)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel