Disiplin Waktu, Kerja, Belajar, Siswa Di Sekolah
DISIPLIN BELAJAR
Belajar yaitu suatu panggilan hidup sebab tanpa mencar ilmu akan mengakibatkan menurunya kualitas diri seseorang. Penjelasannya, melalui belajarlah seseorang akan menjadi sadar akan dirinya dan lebih baik dalam menjalani kehidupannya yang penuh warna-warni. Hanya saja untuk mencar ilmu secara
konsisten tidaklah segampang yang dikira sebab membutuhkan kesadaran diri, dimana kesadaran diri tersebut sanggup termanifestasi dalam disiplin belajar. Definisi disiplin mencar ilmu sangat banyak dari ahli-ahli pembelajaran, namun dalam goresan pena ini akan memakai pengertian disiplin mencar ilmu berdasarkan penulis sendiri. Tepatnya, disiplin mencar ilmu yaitu kesadaran diri untuk mengendalikan atau mengontrol dirinya untuk sungguh-sungguh belajar.
Berpijak pada definisi tersebut, diketahui bahwa disiplin mencar ilmu bahwasanya suatu bentuk kesadaran diri untuk mengendalikan dirinya. Dalam hal ini, disiplin mencar ilmu berfungsi sebagai pengendali diri yang berada pada diri orang tersebut sehingga mencar ilmu akan penuh kesadaran, tanpa paksaan dan penuh sukacita/bersyukur. Spesifikya yaitu orang yang berdisiplin mencar ilmu akan mencar ilmu tanpa paksaan dan sadar untuk mencar ilmu dan belajar. Memang untuk mengaplikasikan pengertian disiplin mencar ilmu ini tidaklah simpel tetapi tidak berarti mustahil berhasil. Karena untuk bisa disiplin dalam mencar ilmu memerlukan suatu perenungan untuk terus bertanya pada diri mengapa saya harus mencar ilmu hingga orang tersebut memperoleh suatu alasan yang mendalam dan memuat spiritualitas, emosi dan kognitif mengapa harus belajar.
Lanjut bahwa bermodalkan kesadaran diri untuk mau berdisiplin mencar ilmu akan membawa manfaat, diantaranya yaitu bagaimana memakai mencar ilmu sebagai alat dan bukan tujuan sejatinya. Menimbang bahwa tujuan sejatinya dari mencar ilmu yaitu menjadi dirimu seutuhnya (be your self) yang dicirikan salah satunya dengan berinsiatif dalam mencar ilmu dan mau mengupdate kemampuan diri demi kemajuan diri yang akan terpantulkan pada lingkungan dimana anda bereksistensi. Spesifiknya yaitu akan memantulkan atau terkristalkan pada orang lain sehingga orang lain pun menjadi berdisiplin mencar ilmu demi kemajuan diri atau proses menjadi insan yang sadar diri, tahu diri dan kenal diri. Dengan demikian, tujuan dari disiplin mencar ilmu yaitu bisa mencapai prestasi mencar ilmu sejati. Maksud dari prestasi mencar ilmu sejati yaitu menjadi dirinya, sekali lagi menjadi diri sejatinya.
DISIPLIN KERJA
§ Disiplin berasal dari akar kata “disciple“ yang berarti belajar.
Disiplin merupakan instruksi untuk melatih dan membentuk seseorang melaksanakan sesuatu menjadi lebih baik.
§ Disiplin yaitu suatu proses yang sanggup menumbuhkan perasaan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan tujuan organisasi secara obyektif, melalui kepatuhannya menjalankan peraturan organisasi.
Sanksi indisipliner dilakukan untuk mengarahkan dan memperbaiki sikap pegawai dan bukan untuk menyakiti. Tindakan disipliner hanya dilakukan pada pegawai yang tidak sanggup mendisiplinkan diri, menentang/tidak sanggup mematuhi praturan/prosedur organisasi. Melemahnya disiplin kerja akan menghipnotis moral pegawai maupun pelayanan pasen secara langsung, oleh sebab itu tindakan koreksi dan pencegahan terhadap melemahnya peraturan harus segera diatasi oleh semua komponen yang terlibat dalam organisasi.
Disiplin cenderung diartikan sebagai eksekusi dalam arti sempit, namun
bahwasanya disiplin mempunyai arti yang lebih luas dari hukuman. Menurut Moekijat
(2005) “Disiplin yaitu kesanggupan menguasai diri yang diatur”. Disiplin berasal dari bahasa latin, yaitu diciplina yang berarti latihan atau pendidikan, kesopanan dan
kerohanian serta pengembangan tabiat. Disiplin menitik beratkan pada bantuan
kepada pegawai untuk menyebarkan sikap yang baik terhadap pekerjaan. Disiplin
pegawai yang baik akan mempercepat tercapainya tujuan organisasi, sedangkan
disiplin yang rendah akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan
organisasi.
Menurut Singodimedjo (2002) “Disiplin yaitu sikap kesediaan dan kerelaan
seseorang untuk memahami dan mentaati norma-norma peraturan yang berlaku
disekitanya”. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, Nitisemito (2001) menyatakan
bahwa “disiplin kerja merupakan suatu sikap, tingkah laris dan perbuatan yang sesuai
dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis”.
Menurut Siswanto (2006) “Disiplin kerja sebagai suatu sikap menghormati,
menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan
tidak mengelak mendapatkan sanksi-sanksi apabila ia melanggar kiprah dan
wewenang yang diberikan kepadanya”.
Disiplin kerja diharapkan untuk menjaga biar prestasi kerja pegawai
meningkat.
DISIPLIN WAKTU
Tentu saja, acara yang kita lakukan tidak tearah sehingga bisa menjadi kacau semuanya. Untuk itu perlu kedisplinan dari diri sendiri untuk mengatur waktu. Memang sebagian besar dari kita mempunyai aturan waktu atau jadwal waktu acara apa saja yang dilakukan untuk hari ini, besok, dan masa depan. Namun tak sedikit pun yang tidak melaksanakan rutinitas sesuai dengan jadwal dengan kata lain orang tersebut tidak menaati peraturan baik yang sudah dibentuk sendiri ataupun peraturan yang sudah ditetapkan oleh suatu forum bahkan ada pula orang yang tidak mempunyai jadwal acara sehingga orang tersebut tidak tahu harus melaksanakan apa saja untuk hari ini, besok dan masa depan.
Sungguh tidak baik apabila dari diri kita sendiri tidak mempunyai kesadaran akan pentingnya sedetik waktu. Karena berdasarkan saya, waktu yaitu uang. Waktu tidak sanggup ditukar,diputar kembali, waktu hanya bisa terus melaju kedepan. Betapa menyesalnya nanti kita dimasa depan apabila tidak memakai waktu sebaik-baiknya di masa sekarang, sebab taukah kalian, bahwa masa kini sanggup menggambarkan seseorang dimasa depan.
Mungkin banyak diantara kita yang terkadang suka mencuri-curi waktu 5 menit lagi untuk bermain, tapi tahukan kalian bahwa 5 menit saja bisa berakibat fatal. Kalau kita sudah terbiasa untuk menunda suatu acara maka kebiasaan jelek untuk menunda sesuatu akan lebih sering terjadi sebab adanya faktor kenyamanan dalam menunda sesuatu,sehingga waktu terbuang percuma. Padahal kalau kita tidak menundanya kita sanggup mencicipi maanfaat dari menghargai waktu.
Sebagai contoh, kita bisa merasa damai sebab kita mengerjakan sesuatu menyerupai kiprah kuliah sempurna pada waktunya, tanpa takut dikejar deadline ataupun mendapatkan eksekusi sebab telat mengumpulkan. Selain manfaat yang didapat dengan kita mengumpulkan kiprah lebih awal kita bisa mendapatkan nilai yang lebih baik dan yang paling penting yaitu sikap untuk mencar ilmu memupuk kedisiplinan diri sendiri terhadap waktu.
Contoh lain pun yang bisa kita ambil yaitu pada ketika jam masuk kuliah sempurna sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Mungkin sebagian besar dari kalian sering menggap remeh insiden kecil ini. Banyak sekali alasan yang dijadikan oleh mahasiswa sebagai penyebab keterlambatan masuk kelas salah satunya yaitu bangkit kesiangan. Apakah pantas kita disebut mahasiswa? Tidak, bangkit kesiangan yaitu alasan yang banyak sekali digunakan mulai dari anak SD hingga Mahasiswa. Menurut saya, mahasiswa sesungguhnya yaitu seseorang yang sudah benar dewasa, tau baik atau buruknya sesuatu, dan tidak akan bersikap menyerupai anak kecil yang gres belajar. Seseorang mahasiswa akan berpikir 2 kali untuk melaksanakan sesuatu yang sesuai dengan logika, bisa mengatur (manage) waktu sesuai dengan jadwal.
Padahal kerugian yang kita dapatkan akhir telat masuk kelas banyak sekali, antara lain kita ketinggalan bahan yang sudah disampaikan oleh para pengajar (dosen), ketika kita telat dan masih diperbolehkan untuk masuk kedalam kelas tahukah kalian, bahwa sesungguhnya kita telah mengganggu suasana yang ada didalam kelas, yang tadinya kelas hening, serius dalam belajar, dengan adanya ketelatan seseorang suasana bermetamorfosis gaduh. Para pengajar pun terkadang mau tidak mau menasehati bahkan murka terhadap mahasiswa sebab kesal, sudah berulang kali dinasehati tapi tidak mau berubah.
Apalagi jikalau orang bau tanah hingga tahu anaknya telat masuk kelas dan tidak mengikuti pelajaran, betapa sedihnya mereka. Padahal mereka sudah berkerja keras supaya sanggup membiayai uang kuliah anaknya. Jangan kecewakan mereka dengan sikap kita yang tidak bertanggung jawab terhadap sesuatu yang kita pilih.
Selain itu dengan kita membiasakan diri disiplin terhadap waktu, tentunya kita tidak menjadi orang yang merugi baik didunia maupun diakhirat. sebab biasanya orang yang mempunyai kesadaran akan hal waktu akan lebih banyak mengingat Tuhannya.
Tentunya, kita semua ingin mencicipi kesuksesan dimasa yang akan tiba bukan? Sukses baik dalam kehidupan duniawi maupun akhirat. Oleh sebab itu, mulailah sedini mungkin membiasakan diri disiplin terhadap waktu , kalau kita lupa kita sanggup menulis (list to do)kegiatanya yang akan dilakukan dicatatan kecil yang simpel dibawa kemana-mana. Sehingga, kita bisa menghargai waktu dan tidak akan membiarkan sedetik waktu itu pun hilang. Semoga kita semua bisa menjadi insan yang lebih baik lagi, sebab tidak ada kata terlambat untuk belajar. Untuk itu, supaya tidak menyesal dikemudian hari , selalu berpikir positif terhadap apa yang kita jalani dan tinggalkan sifat jelek menyerupai rasa malas di dalam diri kita,karena rasa malas akan menjadi bomerang bagi diri kita sendiri. Buatlah orang bau tanah gembira dengan prestasi yang kita miliki.
DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
Dalam kehidupan sering kita dengar orang menyampaikan bahwa si X yaitu orang yang mempunyai disiplin yang tinggi, sedangkan si Y orang yang kurang disiplin. Sebutan orang yang mempunyai disiplin tinggi biasanya tertuju kepada orang yang selalu hadir sempurna waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin biasanya ditujukan kepada orang yang kurang atau tidak sanggup mentaati peraturan dan ketentuan berlaku, baik yang bersumber dari masyarakat (konvensi-informal), pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu forum tertentu (organisasional-formal).
Seorang siswa dalam mengikuti acara mencar ilmu di sekolah tidak akan lepas dari banyak sekali peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk sanggup berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap banyak sekali aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan banyak sekali ketentuan lainnya yang berupaya mengatur sikap siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah yaitu perjuangan sekolah untuk memelihara sikap siswa biar tidak menyimpang dan sanggup mendorong siswa untuk berperilakusesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Menurut Wikipedia (1993) bahwa disiplin sekolah “refers to students complying with a code of behavior often known as the school rules”. Yang dimaksud dengan aturan sekolah (school rule) tersebut, sepertiaturan perihal standar berpakaian (standards of clothing), ketepatan waktu, sikap sosial dan adab belajar/kerja. Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula untuk memperlihatkan eksekusi (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski kadangkala menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan perlakuan fisik (physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis (psychological maltreatment), sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan Pamela A. Snockdalam bukunya “Dangerous School” (1999).
Berkenaan dengan tujuan disiplin sekolah, Maman Rachman (1999) mengemukakan bahwa tujuan disiplin sekolah yaitu : (1)memberi dukungan bagi terciptanya sikap yang tidak menyimpang, (2) mendorong siswa melaksanakan yang baik dan benar, (3) membantu siswa memahami dan beradaptasi dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melaksanakan hal-hal yang tidak boleh oleh sekolah, dan (4) siswa mencar ilmu hidup dengan kebiasaan-kebiasaanyang baik dan bermanfaat baginya serta lingkungannya.Sementara itu, dengan mengutip pemikiran Moles,Joan Gaustad(1992) mengemukakan: “School discipline has two main goals: (1) ensure the safety of staff and students, and (2) create an environment conducive to learning”. Sedangkan Wendy Schwartz (2001) menyebutkan bahwa “the goals of discipline, once the need for it is determined, should be to help students accept personal responsibility for their actions, understand why a behavior change is necessary, and commit themselves to change”. Hal senada dikemukakan oleh Wikipedia (1993) bahwa tujuan disiplin sekolah yaitu untuk membuat keamanan dan lingkungan mencar ilmu yang nyamanterutama di kelas. Di dalam kelas, jikalau seorang guru tidak mampumenerapkan disiplin dengan baik maka siswa mungkin menjadi kurang termotivasi dan memperoleh pemfokusan tertentu, dan suasana mencar ilmu menjadi kurang aman untuk mencapai prestasi mencar ilmu siswa.
Keith Devis mengatakan, “Discipline is management action to enforce organization standarts” danoleh sebab itu perlu dikembangkan disiplin preventif dan korektif. Disiplin preventif, yakni upaya menggerakkan siswa mengikutidan mematuhi peraturan yang berlaku. Dengan hal itu pula, siswa berdisiplin dan sanggup memelihara dirinya terhadap peraturan yang ada. Disiplin korektif, yakni upaya mengarahkan siswa untuk tetap mematuhi peraturan. Bagi yang melanggar diberi hukuman untuk memberi pelajaran dan memperbaiki dirinya sehingga memelihara dan mengikuti aturan yang ada. Sumber http://agungagmi.blogspot.com
Belajar yaitu suatu panggilan hidup sebab tanpa mencar ilmu akan mengakibatkan menurunya kualitas diri seseorang. Penjelasannya, melalui belajarlah seseorang akan menjadi sadar akan dirinya dan lebih baik dalam menjalani kehidupannya yang penuh warna-warni. Hanya saja untuk mencar ilmu secara
konsisten tidaklah segampang yang dikira sebab membutuhkan kesadaran diri, dimana kesadaran diri tersebut sanggup termanifestasi dalam disiplin belajar. Definisi disiplin mencar ilmu sangat banyak dari ahli-ahli pembelajaran, namun dalam goresan pena ini akan memakai pengertian disiplin mencar ilmu berdasarkan penulis sendiri. Tepatnya, disiplin mencar ilmu yaitu kesadaran diri untuk mengendalikan atau mengontrol dirinya untuk sungguh-sungguh belajar.
Berpijak pada definisi tersebut, diketahui bahwa disiplin mencar ilmu bahwasanya suatu bentuk kesadaran diri untuk mengendalikan dirinya. Dalam hal ini, disiplin mencar ilmu berfungsi sebagai pengendali diri yang berada pada diri orang tersebut sehingga mencar ilmu akan penuh kesadaran, tanpa paksaan dan penuh sukacita/bersyukur. Spesifikya yaitu orang yang berdisiplin mencar ilmu akan mencar ilmu tanpa paksaan dan sadar untuk mencar ilmu dan belajar. Memang untuk mengaplikasikan pengertian disiplin mencar ilmu ini tidaklah simpel tetapi tidak berarti mustahil berhasil. Karena untuk bisa disiplin dalam mencar ilmu memerlukan suatu perenungan untuk terus bertanya pada diri mengapa saya harus mencar ilmu hingga orang tersebut memperoleh suatu alasan yang mendalam dan memuat spiritualitas, emosi dan kognitif mengapa harus belajar.
Lanjut bahwa bermodalkan kesadaran diri untuk mau berdisiplin mencar ilmu akan membawa manfaat, diantaranya yaitu bagaimana memakai mencar ilmu sebagai alat dan bukan tujuan sejatinya. Menimbang bahwa tujuan sejatinya dari mencar ilmu yaitu menjadi dirimu seutuhnya (be your self) yang dicirikan salah satunya dengan berinsiatif dalam mencar ilmu dan mau mengupdate kemampuan diri demi kemajuan diri yang akan terpantulkan pada lingkungan dimana anda bereksistensi. Spesifiknya yaitu akan memantulkan atau terkristalkan pada orang lain sehingga orang lain pun menjadi berdisiplin mencar ilmu demi kemajuan diri atau proses menjadi insan yang sadar diri, tahu diri dan kenal diri. Dengan demikian, tujuan dari disiplin mencar ilmu yaitu bisa mencapai prestasi mencar ilmu sejati. Maksud dari prestasi mencar ilmu sejati yaitu menjadi dirinya, sekali lagi menjadi diri sejatinya.
DISIPLIN KERJA
§ Disiplin berasal dari akar kata “disciple“ yang berarti belajar.
Disiplin merupakan instruksi untuk melatih dan membentuk seseorang melaksanakan sesuatu menjadi lebih baik.
§ Disiplin yaitu suatu proses yang sanggup menumbuhkan perasaan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan tujuan organisasi secara obyektif, melalui kepatuhannya menjalankan peraturan organisasi.
Sanksi indisipliner dilakukan untuk mengarahkan dan memperbaiki sikap pegawai dan bukan untuk menyakiti. Tindakan disipliner hanya dilakukan pada pegawai yang tidak sanggup mendisiplinkan diri, menentang/tidak sanggup mematuhi praturan/prosedur organisasi. Melemahnya disiplin kerja akan menghipnotis moral pegawai maupun pelayanan pasen secara langsung, oleh sebab itu tindakan koreksi dan pencegahan terhadap melemahnya peraturan harus segera diatasi oleh semua komponen yang terlibat dalam organisasi.
Disiplin cenderung diartikan sebagai eksekusi dalam arti sempit, namun
bahwasanya disiplin mempunyai arti yang lebih luas dari hukuman. Menurut Moekijat
(2005) “Disiplin yaitu kesanggupan menguasai diri yang diatur”. Disiplin berasal dari bahasa latin, yaitu diciplina yang berarti latihan atau pendidikan, kesopanan dan
kerohanian serta pengembangan tabiat. Disiplin menitik beratkan pada bantuan
kepada pegawai untuk menyebarkan sikap yang baik terhadap pekerjaan. Disiplin
pegawai yang baik akan mempercepat tercapainya tujuan organisasi, sedangkan
disiplin yang rendah akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan
organisasi.
Menurut Singodimedjo (2002) “Disiplin yaitu sikap kesediaan dan kerelaan
seseorang untuk memahami dan mentaati norma-norma peraturan yang berlaku
disekitanya”. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, Nitisemito (2001) menyatakan
bahwa “disiplin kerja merupakan suatu sikap, tingkah laris dan perbuatan yang sesuai
dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis”.
Menurut Siswanto (2006) “Disiplin kerja sebagai suatu sikap menghormati,
menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan
tidak mengelak mendapatkan sanksi-sanksi apabila ia melanggar kiprah dan
wewenang yang diberikan kepadanya”.
Disiplin kerja diharapkan untuk menjaga biar prestasi kerja pegawai
meningkat.
DISIPLIN WAKTU
Tentu saja, acara yang kita lakukan tidak tearah sehingga bisa menjadi kacau semuanya. Untuk itu perlu kedisplinan dari diri sendiri untuk mengatur waktu. Memang sebagian besar dari kita mempunyai aturan waktu atau jadwal waktu acara apa saja yang dilakukan untuk hari ini, besok, dan masa depan. Namun tak sedikit pun yang tidak melaksanakan rutinitas sesuai dengan jadwal dengan kata lain orang tersebut tidak menaati peraturan baik yang sudah dibentuk sendiri ataupun peraturan yang sudah ditetapkan oleh suatu forum bahkan ada pula orang yang tidak mempunyai jadwal acara sehingga orang tersebut tidak tahu harus melaksanakan apa saja untuk hari ini, besok dan masa depan.
Sungguh tidak baik apabila dari diri kita sendiri tidak mempunyai kesadaran akan pentingnya sedetik waktu. Karena berdasarkan saya, waktu yaitu uang. Waktu tidak sanggup ditukar,diputar kembali, waktu hanya bisa terus melaju kedepan. Betapa menyesalnya nanti kita dimasa depan apabila tidak memakai waktu sebaik-baiknya di masa sekarang, sebab taukah kalian, bahwa masa kini sanggup menggambarkan seseorang dimasa depan.
Mungkin banyak diantara kita yang terkadang suka mencuri-curi waktu 5 menit lagi untuk bermain, tapi tahukan kalian bahwa 5 menit saja bisa berakibat fatal. Kalau kita sudah terbiasa untuk menunda suatu acara maka kebiasaan jelek untuk menunda sesuatu akan lebih sering terjadi sebab adanya faktor kenyamanan dalam menunda sesuatu,sehingga waktu terbuang percuma. Padahal kalau kita tidak menundanya kita sanggup mencicipi maanfaat dari menghargai waktu.
Sebagai contoh, kita bisa merasa damai sebab kita mengerjakan sesuatu menyerupai kiprah kuliah sempurna pada waktunya, tanpa takut dikejar deadline ataupun mendapatkan eksekusi sebab telat mengumpulkan. Selain manfaat yang didapat dengan kita mengumpulkan kiprah lebih awal kita bisa mendapatkan nilai yang lebih baik dan yang paling penting yaitu sikap untuk mencar ilmu memupuk kedisiplinan diri sendiri terhadap waktu.
Contoh lain pun yang bisa kita ambil yaitu pada ketika jam masuk kuliah sempurna sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Mungkin sebagian besar dari kalian sering menggap remeh insiden kecil ini. Banyak sekali alasan yang dijadikan oleh mahasiswa sebagai penyebab keterlambatan masuk kelas salah satunya yaitu bangkit kesiangan. Apakah pantas kita disebut mahasiswa? Tidak, bangkit kesiangan yaitu alasan yang banyak sekali digunakan mulai dari anak SD hingga Mahasiswa. Menurut saya, mahasiswa sesungguhnya yaitu seseorang yang sudah benar dewasa, tau baik atau buruknya sesuatu, dan tidak akan bersikap menyerupai anak kecil yang gres belajar. Seseorang mahasiswa akan berpikir 2 kali untuk melaksanakan sesuatu yang sesuai dengan logika, bisa mengatur (manage) waktu sesuai dengan jadwal.
Padahal kerugian yang kita dapatkan akhir telat masuk kelas banyak sekali, antara lain kita ketinggalan bahan yang sudah disampaikan oleh para pengajar (dosen), ketika kita telat dan masih diperbolehkan untuk masuk kedalam kelas tahukah kalian, bahwa sesungguhnya kita telah mengganggu suasana yang ada didalam kelas, yang tadinya kelas hening, serius dalam belajar, dengan adanya ketelatan seseorang suasana bermetamorfosis gaduh. Para pengajar pun terkadang mau tidak mau menasehati bahkan murka terhadap mahasiswa sebab kesal, sudah berulang kali dinasehati tapi tidak mau berubah.
Apalagi jikalau orang bau tanah hingga tahu anaknya telat masuk kelas dan tidak mengikuti pelajaran, betapa sedihnya mereka. Padahal mereka sudah berkerja keras supaya sanggup membiayai uang kuliah anaknya. Jangan kecewakan mereka dengan sikap kita yang tidak bertanggung jawab terhadap sesuatu yang kita pilih.
Selain itu dengan kita membiasakan diri disiplin terhadap waktu, tentunya kita tidak menjadi orang yang merugi baik didunia maupun diakhirat. sebab biasanya orang yang mempunyai kesadaran akan hal waktu akan lebih banyak mengingat Tuhannya.
Tentunya, kita semua ingin mencicipi kesuksesan dimasa yang akan tiba bukan? Sukses baik dalam kehidupan duniawi maupun akhirat. Oleh sebab itu, mulailah sedini mungkin membiasakan diri disiplin terhadap waktu , kalau kita lupa kita sanggup menulis (list to do)kegiatanya yang akan dilakukan dicatatan kecil yang simpel dibawa kemana-mana. Sehingga, kita bisa menghargai waktu dan tidak akan membiarkan sedetik waktu itu pun hilang. Semoga kita semua bisa menjadi insan yang lebih baik lagi, sebab tidak ada kata terlambat untuk belajar. Untuk itu, supaya tidak menyesal dikemudian hari , selalu berpikir positif terhadap apa yang kita jalani dan tinggalkan sifat jelek menyerupai rasa malas di dalam diri kita,karena rasa malas akan menjadi bomerang bagi diri kita sendiri. Buatlah orang bau tanah gembira dengan prestasi yang kita miliki.
DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH
Dalam kehidupan sering kita dengar orang menyampaikan bahwa si X yaitu orang yang mempunyai disiplin yang tinggi, sedangkan si Y orang yang kurang disiplin. Sebutan orang yang mempunyai disiplin tinggi biasanya tertuju kepada orang yang selalu hadir sempurna waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin biasanya ditujukan kepada orang yang kurang atau tidak sanggup mentaati peraturan dan ketentuan berlaku, baik yang bersumber dari masyarakat (konvensi-informal), pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu forum tertentu (organisasional-formal).
Seorang siswa dalam mengikuti acara mencar ilmu di sekolah tidak akan lepas dari banyak sekali peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk sanggup berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap banyak sekali aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan banyak sekali ketentuan lainnya yang berupaya mengatur sikap siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah yaitu perjuangan sekolah untuk memelihara sikap siswa biar tidak menyimpang dan sanggup mendorong siswa untuk berperilakusesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Menurut Wikipedia (1993) bahwa disiplin sekolah “refers to students complying with a code of behavior often known as the school rules”. Yang dimaksud dengan aturan sekolah (school rule) tersebut, sepertiaturan perihal standar berpakaian (standards of clothing), ketepatan waktu, sikap sosial dan adab belajar/kerja. Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula untuk memperlihatkan eksekusi (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski kadangkala menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan perlakuan fisik (physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis (psychological maltreatment), sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan Pamela A. Snockdalam bukunya “Dangerous School” (1999).
Berkenaan dengan tujuan disiplin sekolah, Maman Rachman (1999) mengemukakan bahwa tujuan disiplin sekolah yaitu : (1)memberi dukungan bagi terciptanya sikap yang tidak menyimpang, (2) mendorong siswa melaksanakan yang baik dan benar, (3) membantu siswa memahami dan beradaptasi dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melaksanakan hal-hal yang tidak boleh oleh sekolah, dan (4) siswa mencar ilmu hidup dengan kebiasaan-kebiasaanyang baik dan bermanfaat baginya serta lingkungannya.Sementara itu, dengan mengutip pemikiran Moles,Joan Gaustad(1992) mengemukakan: “School discipline has two main goals: (1) ensure the safety of staff and students, and (2) create an environment conducive to learning”. Sedangkan Wendy Schwartz (2001) menyebutkan bahwa “the goals of discipline, once the need for it is determined, should be to help students accept personal responsibility for their actions, understand why a behavior change is necessary, and commit themselves to change”. Hal senada dikemukakan oleh Wikipedia (1993) bahwa tujuan disiplin sekolah yaitu untuk membuat keamanan dan lingkungan mencar ilmu yang nyamanterutama di kelas. Di dalam kelas, jikalau seorang guru tidak mampumenerapkan disiplin dengan baik maka siswa mungkin menjadi kurang termotivasi dan memperoleh pemfokusan tertentu, dan suasana mencar ilmu menjadi kurang aman untuk mencapai prestasi mencar ilmu siswa.
Keith Devis mengatakan, “Discipline is management action to enforce organization standarts” danoleh sebab itu perlu dikembangkan disiplin preventif dan korektif. Disiplin preventif, yakni upaya menggerakkan siswa mengikutidan mematuhi peraturan yang berlaku. Dengan hal itu pula, siswa berdisiplin dan sanggup memelihara dirinya terhadap peraturan yang ada. Disiplin korektif, yakni upaya mengarahkan siswa untuk tetap mematuhi peraturan. Bagi yang melanggar diberi hukuman untuk memberi pelajaran dan memperbaiki dirinya sehingga memelihara dan mengikuti aturan yang ada. Sumber http://agungagmi.blogspot.com
0 Response to "Disiplin Waktu, Kerja, Belajar, Siswa Di Sekolah"
Posting Komentar