7 Jeram Tertinggi Di Pulau Jawa
Bagi para petualang, riam menjadi salah satu destinasi menarik untuk dikunjungi. Apalagi di Indonesia yang notabene negara tropis, dimana air mengalir hingga jauh. Indonesia banyak menyimpan pesona keindahan riam di penjuru wilayahnya.
Kali ini kita akan menampilkan riam tertinggi di Pulau Jawa.
Mengunjungi riam Madakaripura yakni salah satu hal yang harus dilakukan oleh para penjelajah yang pergi ke Jawa Timur. Madakaripura sanggup dicapai dari Malang atau pun Probolinggo. Dari Probolinggo Anda sanggup naik bus besar ke arah Tongas. Anda sanggup mengutarakan tujuan Anda kepada kondektur bahwa Anda ingin mengunjungi riam tersebut dan Anda akan diberhentikan di pertigaan Tongas. Setelah turun, Anda harus melanjutkan perjalanan dengan angkot yang sebelumnya harus Anda tawar.
Perjalanan dari Tongas ke Madakaripura penuh dengan pemandangan manis dan juga jalan yang tidak cukup nyaman. Tapi semua itu akan terbayar kalau penjelajah sudah hingga di pintu gerbang Madakaripura. Tidak ada tiket masuk tetapi Anda akan ditawari menggunakan jasa guide lokal yang juga sanggup membawakan tas carrier Anda bila diperlukan. Perjalanan dari sini ke riam sangat indah dan memanjakan mata dengan pemandangan pohon-pohon besar, udara yang segar dan juga melewati sungai-sungai. Sepatu yang kuat, tahan air ataupun sandal gunung sangat disarankan untuk perjalanan ini. Perjalanan menempuh kurang lebih 1 jam ketika kemudian Anda mencicipi dinginnya sekitar dan juga air yang meloncat-loncat ke tubuh Anda. Maka dari itu, baju ganti, jas hujan ataupun payung sangat disarankan. Anda harus berjalan lebih jauh sedikit untuk sanggup menikmati riam utamanya. Anda masih harus menaiki tebing yang cukup licin dan sempit. Tapi sekali lagi itu akan terbayar dengan begitu Anda melihat riam utama yang berdinging melingkar, jadi terlihat menyerupai Anda berada di dalam botol. Sangat indah.
Mitos yang didapat dari Air Terjun Madakaripura yakni Anda disarankan untuk meninggalkan tempat ini sebelum jam 14.00. Akan sering terjadi hujan pada jam-jam ini yang sanggup mempengaruhi tingkat air di sekitar riam yang cukup berbahaya dan memungkinkan Anda sulit meninggalkan tempat.
Setelah menikmati Madakaripura, Anda sanggup kembali ke Tongas dan kemudian ke Probolinggo. Atau Anda sanggup melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo.
Selain dikembangkan sebagai obyek wisata, fatwa hulu sungai Air Terjun Jarakan juga dimanfaatkan untuk kepentingan irigasi, sehingga dikala kemarau riam ini mengering.
Masyarakat setempat masih mempercayai, riam in mempunyai kekuatan supra natural. Lokasi wisata alam ini ramai dikunjungi orang pada bulan Sura (kalender Jawa). Konon mitos yang ada semenjak zaman Majapahit, pada bulan itu dipercaya membawa berkah kekal muda bagi orang yang mandi di riam tersebut.
Setiap Tahun Baru Jawa, riam Sedudo dipergunakan untuk upacara ritual, yaitu memandikan arca dalam upacara Parna Prahista, yang kemudian sisa airnya dipercikan untuk keluarga biar menerima berkah keselamatan dan kekal muda. Hingga kini pihak Pemkab Nganjuk secara rutin melakukan program ritual Mandi Sedudo setiap tanggal 1 Suro.
Air terjun yang lokasinya selatan Ciwidey, Kab. Bandung, yang jaraknya kira-kira 40 km itu, berpanorama indah. Sekitar curug selalu diliputi kabut tipis dan bunyi air jatuhannya begitu keras dan sesekali diselingi bunyi burung kutilang, seakan memperkaya simfoni bunyi alam daerah itu.
Berada di sana serasa di alam yang masih “perawan”, belum banyak disentuh tangan manusia. Objek wisata itu masih eksotis. Ada dua versi, kenapa curug itu berjulukan Citambur. Dargana, Ketua Badan Pertimbangan Desa (BPD) Desa Karang Jaya menjelaskan, kata orang renta dulu, setiap riam yang jatuh ke bak berbunyi “bergedebum” menyerupai tambur.
Jika dilihat dari atas, curug ini mempunyai dua tingkat dan termasuk yang unik. Sesuai namanya cimahi alias air cukup (bahasa Sunda), debit riam ini selalu sama, baik dikala demam isu hujan atau pun kemarau. “Namun, dibandingkan puluhan tahun lalu, debitnya jauh berkurang.
Tak jauh dari Curug Cimahi sanggup ditemui juga Curug Bugbrug dan Curug Panganten yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Curug Cimahi ini.
Grojogan Sewu berarti riam . Meski riam di sini tidak berjumlah seribu, tetapi ada beberapa titik riam yang sanggup dinikmati di sini. Kata sewu atau seribu disini berasal dari seribu pecak, atau satuan jarak yang dipakai dikala itu yang merupakan tinggi air terjun. Satu pecak sama dengan satu telapak kaki orang dewasa. Air terjun tertinggi yang ada tingginya sekitar 80 meter. Ada pula riam yang tidak terlalu tinggi tetapi pancurannya meluas dan membentuk cabang-cabang. Bila sedang demam isu hujan, sekeliling tebing akan dihujani air terjun, tetapi dikala demam isu panas, banyak riam yang kering.
Hutan Wisata Grojogan Sewu mempunyai luas 20 Ha. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi banyak sekali jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok monyet jinak. Beberapa kemudahan dari hutan wisata ini yakni Taman Binatang Hutan, bak renang, tempat istirahat, kios makanan, kios buah-buahan dan cenderamata, mushola dan MCK.
Sumber http://klikgeografi.blogspot.com
Kali ini kita akan menampilkan riam tertinggi di Pulau Jawa.
Baca Juga
Air Terjun Tertinggi di Pulau Jawa
Berikut ini yakni 7 Air Terjun Tertinggi di Pulau Jawa.1. Air Terjun Madakaripura di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (200m)
Air terjun Madakaripura yakni sebuah riam yang terletak di Dusun Branggah, Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Air terjun ini yakni salah satu riam di daerah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Air terjun setinggi 200 meter ini merupakan riam tertinggi di Pulau Jawa dan tertinggi kedua di Indonesia. Air terjun Madakaripura berbentuk ceruk yang dikelilingi bukit-bukit yang meneteskan air pada seluruh bidang tebingnya menyerupai layaknya sedang hujan, 3 di antaranya bahkan mengucur deras membentuk riam lagi.Mengunjungi riam Madakaripura yakni salah satu hal yang harus dilakukan oleh para penjelajah yang pergi ke Jawa Timur. Madakaripura sanggup dicapai dari Malang atau pun Probolinggo. Dari Probolinggo Anda sanggup naik bus besar ke arah Tongas. Anda sanggup mengutarakan tujuan Anda kepada kondektur bahwa Anda ingin mengunjungi riam tersebut dan Anda akan diberhentikan di pertigaan Tongas. Setelah turun, Anda harus melanjutkan perjalanan dengan angkot yang sebelumnya harus Anda tawar.
Perjalanan dari Tongas ke Madakaripura penuh dengan pemandangan manis dan juga jalan yang tidak cukup nyaman. Tapi semua itu akan terbayar kalau penjelajah sudah hingga di pintu gerbang Madakaripura. Tidak ada tiket masuk tetapi Anda akan ditawari menggunakan jasa guide lokal yang juga sanggup membawakan tas carrier Anda bila diperlukan. Perjalanan dari sini ke riam sangat indah dan memanjakan mata dengan pemandangan pohon-pohon besar, udara yang segar dan juga melewati sungai-sungai. Sepatu yang kuat, tahan air ataupun sandal gunung sangat disarankan untuk perjalanan ini. Perjalanan menempuh kurang lebih 1 jam ketika kemudian Anda mencicipi dinginnya sekitar dan juga air yang meloncat-loncat ke tubuh Anda. Maka dari itu, baju ganti, jas hujan ataupun payung sangat disarankan. Anda harus berjalan lebih jauh sedikit untuk sanggup menikmati riam utamanya. Anda masih harus menaiki tebing yang cukup licin dan sempit. Tapi sekali lagi itu akan terbayar dengan begitu Anda melihat riam utama yang berdinging melingkar, jadi terlihat menyerupai Anda berada di dalam botol. Sangat indah.
Mitos yang didapat dari Air Terjun Madakaripura yakni Anda disarankan untuk meninggalkan tempat ini sebelum jam 14.00. Akan sering terjadi hujan pada jam-jam ini yang sanggup mempengaruhi tingkat air di sekitar riam yang cukup berbahaya dan memungkinkan Anda sulit meninggalkan tempat.
Setelah menikmati Madakaripura, Anda sanggup kembali ke Tongas dan kemudian ke Probolinggo. Atau Anda sanggup melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo.
2. Air Terjun Jarakan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur (115m)
Air Terjun Jarakan ini merupakan bab daerah obyek wisata Air Terjun yang sedang dikembangkan pemerintah Kabupaten Magetan. Air terjun ini berlokasi di desa Ngancar, kecamatan Plaosan. Air Terjun Jarakan terletak sekitar 80 meter di atas Air Terjun Watu Ondo. Dengan ketinggian riam sekitar 35 meter, di dasar riam ini terdapat sendang kecil dimana para wisatawan sanggup mandi, mencuci muka atau hanya untuk bermain air. Volume air yang mengalir di riam ini memang lebih banyak ketimbang Watu Ondo.Selain dikembangkan sebagai obyek wisata, fatwa hulu sungai Air Terjun Jarakan juga dimanfaatkan untuk kepentingan irigasi, sehingga dikala kemarau riam ini mengering.
3. Air Terjun Sedudo di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (105m)
Air Terjun Sedudo yakni sebuah riam dan obyek wisata yang terletak di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 30 km arah selatan ibukota kabupaten Nganjuk. Berada pada ketinggian 1.438 meter dpl, ketinggian riam ini sekitar 105 meter. Tempat wisata ini mempunyai kemudahan yang cukup baik, dan jalur transportasi yang gampang diakses.Masyarakat setempat masih mempercayai, riam in mempunyai kekuatan supra natural. Lokasi wisata alam ini ramai dikunjungi orang pada bulan Sura (kalender Jawa). Konon mitos yang ada semenjak zaman Majapahit, pada bulan itu dipercaya membawa berkah kekal muda bagi orang yang mandi di riam tersebut.
Setiap Tahun Baru Jawa, riam Sedudo dipergunakan untuk upacara ritual, yaitu memandikan arca dalam upacara Parna Prahista, yang kemudian sisa airnya dipercikan untuk keluarga biar menerima berkah keselamatan dan kekal muda. Hingga kini pihak Pemkab Nganjuk secara rutin melakukan program ritual Mandi Sedudo setiap tanggal 1 Suro.
4. Curug Citambur di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (100 m)
Curug Citambur, sebuah riam yang ketinggiannya kira-kira 100 meter di Desa Karang Jaya, Kec. Pasirkuda, Cianjur Selatan. Airnya sangat hambar dan tak ada yang berani bermandi di air jatuhannya. Dipastikan tubuh akan terasa sakit sekali bila tertimpa air jatuhan lantaran volumenya cukup besar, jauh lebih besar dan tinggi dari Curug Cimahi di daerah Cisarua, Kab. Bandung.Air terjun yang lokasinya selatan Ciwidey, Kab. Bandung, yang jaraknya kira-kira 40 km itu, berpanorama indah. Sekitar curug selalu diliputi kabut tipis dan bunyi air jatuhannya begitu keras dan sesekali diselingi bunyi burung kutilang, seakan memperkaya simfoni bunyi alam daerah itu.
Berada di sana serasa di alam yang masih “perawan”, belum banyak disentuh tangan manusia. Objek wisata itu masih eksotis. Ada dua versi, kenapa curug itu berjulukan Citambur. Dargana, Ketua Badan Pertimbangan Desa (BPD) Desa Karang Jaya menjelaskan, kata orang renta dulu, setiap riam yang jatuh ke bak berbunyi “bergedebum” menyerupai tambur.
5. Curug Cipendok di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (92 m)
Curug Cipendok yakni riam dengan ketinggian 92 meter yang terletak di lereng Gunung Slamet. Curug Cipendok mempunyai daya tarik tersendiri, lantaran lingkungan masih betul-betul alami. Kesunyian juga masih sangat terasa, alasannya yakni belum banyak pelancong yang tiba menikmati keindahan alamnya. Hawa di sekitarnya sejuk dan sepanjang jalan menuju ke sana terdapat area perkebunan. Di sekitar daerahnya terdapat bumi perkemahan dan sebuah telaga yang berjulukan Telaga Pucung.6. Curug Cimahi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (87 m)
Curug atau juga Air Terjun Cimahi ini, mempunyai ketinggian sekitar 87 m, merupakan salah satu curug yang tertinggi di wilayah Bandung dan sekitarnya. Nama Cimahi berasal dari nama sungai yang mengalir di atasnya yaitu Sungai Cimahi yang berhulu di Situ (danau) Lembang dan mengalir ke Kota Cimahi. Curug ini berada di ketinggian 1050 m dpl dengan suhu di daerah ini berkisar 18-22 derajat Celsius.Jika dilihat dari atas, curug ini mempunyai dua tingkat dan termasuk yang unik. Sesuai namanya cimahi alias air cukup (bahasa Sunda), debit riam ini selalu sama, baik dikala demam isu hujan atau pun kemarau. “Namun, dibandingkan puluhan tahun lalu, debitnya jauh berkurang.
Tak jauh dari Curug Cimahi sanggup ditemui juga Curug Bugbrug dan Curug Panganten yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Curug Cimahi ini.
7. Grojogan Sewu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (81 m)
Grojogan Sewu merupakan salah satu riam yang berada di Jawa Tengah. Terletak di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Air terjun Grojogan Sewu terletak di lereng Gunung Lawu. Grojogan Sewu terletak sekitar 27 km di sebelah timur Kota Karanganyar. Air terjun Grojogan Sewu merupakan bab dari Hutan Wisata Grojogan Sewu.Grojogan Sewu berarti riam . Meski riam di sini tidak berjumlah seribu, tetapi ada beberapa titik riam yang sanggup dinikmati di sini. Kata sewu atau seribu disini berasal dari seribu pecak, atau satuan jarak yang dipakai dikala itu yang merupakan tinggi air terjun. Satu pecak sama dengan satu telapak kaki orang dewasa. Air terjun tertinggi yang ada tingginya sekitar 80 meter. Ada pula riam yang tidak terlalu tinggi tetapi pancurannya meluas dan membentuk cabang-cabang. Bila sedang demam isu hujan, sekeliling tebing akan dihujani air terjun, tetapi dikala demam isu panas, banyak riam yang kering.
Hutan Wisata Grojogan Sewu mempunyai luas 20 Ha. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi banyak sekali jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok monyet jinak. Beberapa kemudahan dari hutan wisata ini yakni Taman Binatang Hutan, bak renang, tempat istirahat, kios makanan, kios buah-buahan dan cenderamata, mushola dan MCK.
Sumber http://klikgeografi.blogspot.com
0 Response to "7 Jeram Tertinggi Di Pulau Jawa"
Posting Komentar