Tradisi Ramadhan Dan Tradisi Lebaran Di Banyak Sekali Negara
A. Tradisi Ramadhan Di Berbagai Negara
1. Rusia
Jika usang waktu berpuasa di Indonesia rata-rata 13 jam dalam satu hari, berbeda halnya dengan Rusia. Umat muslim di Rusia harus menempuh 17 jam setiap hari. Meskipun lebih lama, umat Muslim di Rusia mengisi bulan Ramadhan dengan banyak sekali kegiatan dan makanan khas.
Baca Juga :
Lebih dari 20 juta muslim di Rusia biasa berkumpul di 8000 masjid dan menyantap khingalsh atau galnash ketika adzan magrib tiba. Khingals ialah roti yang diisi dengan keju.
Sedangkan Galnash ialah Roti yang terbuat dari gandum. Muslim di Rusia Selatan mempunyai minuman hasil fermentasi tapi tidak mengandung alcohol. Minuman wajib bulan Ramadhan ala Rusia ini disebut kvass.
2. China
Daerah muslim di China berada di Kasghar. Walupun tidak semeriah di Negara-negara Islam, umat Muslim di China mempunyai cara sendiri untuk mengisi Ramadhan.
Buka puasa bersama menjadi agenda wajib dan ajang untuk berkumpul warga setempat. Beragam kegiatan keislaman diselenggarakan di masjid-masjid China ibarat kajian tafsir Quran sebelum tarawih dan memburu malam lailatul qadr.
Penganan pemanis ibarat teh, gula-gula dan kurma disajikan di tiap rumah sebagai pembeda bulan penuh berkah ini dengan hari-hari biasa. Begitu menjelang hari raya Idul Fitri, kaum Muslimin China juga diselimuti kebahagiaan dan saling berucap selamat hari raya.
3. Yordania
Selama bulan Puasa, warga muslim di Yordania biasa menghias jalan dengan banyak sekali lampu warna-warni. Selain itu, mereka juga mempunyai peraturan untuk makan dalam satu meja ketika berbuka puasa, entah mereka kenal atau tidak.
Untuk hidangan, Orang Yordania biasa mengkonsumsi Mansaf dan Qatayef. Mansaf merupakan olahan daging domba dengan rempah-rempah. Sedangkan Qatayef merupakan makanan ringan sejenis pancake dengan kayu anggun diisi dengan kenari atau gula.
4. USA
Budaya warga muslim di USA ketika Ramadhan tidak kalah uniknya. Mereka terbiasa untuk berbuka puasa dengan dua cara. Cara pertama ialah dengan tiba ke masjid untuk potluck. Potluck merupakan proposal untuk membawa makanan bagi siapapun yang datang.
Cara ke dua lebih ibarat dengan makan bersama tetangga. Entah tetangga mereka muslim atau non muslim, mereka serin berkumpul di satu rumah untuk makan besar ketika waktu berbuka tiba.
5. Austria
Menjelang bulan suci Ramadhan, Muslim di Austria biasanya menggelar kampanye pengumpulan paket lebaran untuk keluarga miskin dan hadiah lebaran untuk belum dewasa yatim piatu di Palestina. Kampanye ini dikordinir oleh organisasi kemanusiaan Palestina yang ada di Austria.
Kampanye yang diberi nama Feeding Fasting Palestinians ini mendapat sambutan konkret dari Muslim Austria. Untuk memilih jatuhnya awal bulan Ramadhan, Muslim Austria setuju mengikuti Arab Saudi.
6. Swedia
Ada suatu perbedaan besar antara cara merayakan Ramadhan di negara-negara Skandinavia dan negara-negara Eropa yang lainnya terkait dengan jumlah umat Islam. Walau mereka menjadi minoritas di Swedia, namun Ramadhan membentuk suasana spiritual berbeda yang dinanti-nanti kehadirannya dari tahun ke tahun.
Begitu mengetahui munculnya hilal, umat Islam Swedia akan saling memberi selamat satu dengan lainnya. Mereka melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid-masjid terdekat. Apabila tidak ada masjid, mereka salat di tempat-tempat yang mereka sewa sementara.
7. Mesir
Di Mesir terdapat sebuah meriam renta di dataran tinggi Moqattam bersahabat Citadel yang dipakai sebagai penanda bulan puasa. Tiap waktu imsak dan buka puasa, meriam ini disulut hingga mengeluarkan bunyi dentuman yang keras. Meriam yang diberi nama Hajjah Fatimah, walau meriam itu telah diganti, namanya tetap tak berubah.
Di Mesir juga terdapat tradisi Ramadhan yang disebut Maidah Rahman atau hidangan kasih-sayang. Maidah Rahman ialah hidangan makanan gratis bagi orang yang berpuasa.
Tak hanya takjil, tapi juga makanan berbuka lainnya. Menunya pun bermacam-macam bahkan ada yang sekelas hotel berbintang. Program ini merata di seluruh negeri Mesir dan berlangsung selama bulan puasa.
Umat Muslim di Kairo, Mesir mempunyai tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Mereka akan memasang lampu tradisional di setiap rumah yang disebut dengan lampu Fanus.
Oleh alasannya ialah itu, banyak warga Kairo yang berbondong-bondong berbelanja lampu ketika menjelang bulan Ramadhan tiba. Tradisi semacam ini telah dimulai semenjak usang yakni dari zaman Dinasti Fattimiyah.
Ketika itu lampu Fanus dipasang untuk menyambut kedatangan pasukan Raja yang tiba berkunjung menjelang datangnya bulan Ramadhan.
8. Liberia
Selama bulan Ramadhan, umat Islam di Liberia berhenti mendengarkan musik. Bagi mereka, orang yang mendengarkan musik selama Ramadhan dianggap berdosa dan menyimpang dari ruh bulan yang diberkati ini.
Namun ketika pertama menyambut datangnya bulan Ramadhan orang-orang Liberia mulai memainkan alat-alat musik dari kayu selama beberapa jam dan disiarkan oleh radio lokal.
Di Liberia, orang yang biasanya membangunkan kaum Muslimin untuk makan sahur disebut Papali. Papali bertugas tiga jam sebelum fajar dan berhenti sebentar di tiap rumah, dengan menyanyikan lagu-lagu relijius lokal (sejenis nasyid) dan kalimah syahadat.
9. Mauritania
Pada awal Ramadhan, Muslim Mauritania terutama yang muda, bergegas menuju masjid untuk melaksanakan salat tarawih. Dan seusianya mereka saling berkunjung satu sama lain dan meminum teh hijau, minuman khas di Mauritania. Solidaritas dan uhkhuwah islamiyah biasanya muncul dan tersebar di seantero negeri selama bulan suci.
10. Bangladesh
Suasana Ramadhan di Bangladesh sangat berbeda. Umat Islam, lebih banyak memanfaatkan waktu bulan pahala untuk memperbanyak membaca buku agama. Sudah menjadi tradisi di Bangladesh, tiap tahun dibuka pameran buku di bulan Ramadhan.
11. Jepang
Dalam menyambut datangnya bulan puasa, umat Muslim Jepang akan saling menyebarkan kebahagiaan dengan saudaranya sesama Muslim. Islamic Centre Jepang misalnya, telah membentuk semacam panitia Ramadhan yang bertugas menyusun kegiatan selama bulan puasa, mulai dari obrolan keagamaan, majelis taklim, shalat tarawih berjamaah, penerbitan buku-buku keislaman dan segala hal yang terkait dengan pelaksanaan ibadah puasa.
Panitia juga menerbitkan jadwal puasa dan mendistribusikannya ke rumah-rumah keluarga Muslim maupun ke Masjid-Masjid. Jadwal puasa ini juga dibagikan ke restoran-restoran halal di seantero Jepang.
Panitia ini mulai bekerja ketika telah muncul hilal dan berakhir pada ketika Idul Fitri. Jika tidak nampak hilal tanda awal puasa dimulai, maka panitia mengikuti ketetapan hilal Malaysia, negara Muslim terdekat.
12. Palestina
Selain di Mesir, tradisi menyalakan lampu ketika tiba bulan Ramadhan juga dimiliki oleh warga Palestina. Setap bulan Ramadhan tiba, mereka akan memasang lampu Ramadhan ini di masing-masing rumah dan di sepanjang kota.
13. Nigeria
Berbeda dengan Nigeria, negara Afrika ini mempunyai kebiasaan yang berbeda. Mereka akan menyambut datangnya bulan pahala dengan cara berdakwah. Mereka akan pergi secara berombongan ke seluruh pelosok negeri untuk menyiarkan Islam.
14. Irak
Lain halnya dengan di Baghdad, Irak. Umat Muslim disana akan menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan berbelanja di pasar Shorja (pasar tertua di Irak). Dimana pasar ini hanya ramai ketika tiba bulan pahala dan waktu buka pasar hanya dari sore hari hingga menjelang malam.
Banyak barang dagangan unik yang sanggup dijumpai di pasar ini, diantaranya jajanan untuk sajian buka puasa hingga perlengkapan pendukung ibadah lainnya.
15. Prancis
Di Prancis tepatnya di Couronne, dimana daerah ini banyak didiami oleh imigran asal Arab, juga ada tradisi berbelanja banyak sekali macam pernak pernik untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Dan jalan Pierre Tumbot lah yang paling populer ramai yang menjual banyak sekali macam pernak pernik tersebut.
16. Italia
Sementara di Roma, Italia, walaupun dominan warga kota ini bukanlah umat Muslim, kota ini juga mempunyai tradisi unik menyambut bulan suci Ramadhan.
Ketika Ramadhan tiba, banyak panganan khas yang mempunyai cita rasa anggun serta kurma juga sanggup ditemukan dengan mudah. Selain itu di La Grande Mosche (Masjid Agung di Roma) aktifitas menyambut datangnya bulan pahala akan nampak sekali.
17. Austria
Menjelang bulan suci Ramadhan, umat Muslim di negara ini biasanya menggelar kampanye pengumpulan paket lebaran untuk keluarga miskin dan hadiah lebaran untuk belum dewasa yatim piatu di Palestina.
Kampanye ini dikordinir oleh organisasi kemanusiaan Palestina yang ada di Austria. Kampanye yang diberi nama Feeding Fasting Palestinians ini mendapat sambutan konkret dari umat Muslim Austria. Mereka berlomba-lomba mengeluarkan sebagian hartanya untuk saudara seiman mereka di Palestina.
Untuk menyebarluaskan kampanye santunan bagi warga Palestina ini, warga Muslim Austria menggunakan banyak sekali cara, ibarat penyebaran poster, pemasangan iklan dan jasa pos. Semua santunan nantinya akan dikirimkan melalui lembaga-lembaga sosial yang beroperasi di wilayah Palestina.
18. Albania
Negara lainnya di Eropa yakni Albania juga mempunyai tradisi tersendiri guna menyambut datangnya bulan puasa. Setiap tiba bulan Ramadhan mereka akan menggelar kesenian yang dinamakan dengan Lodra.
Kesenian ini ibarat dengan tradisi memukul bedug di Nusantara. Namun yang membedakan, kesenian beduk Lodra Albania ini menggunakan dua buah tabung dimana masing-masing menggunakan kulit kambing dan domba.
Pemukulnya sendiri menggunakan dua buah stik yang berbeda sebagai alat pemukulnya sehingga akan menghasilkan dua jenis bunyi yang berbeda pula. Inilah yang menciptakan beduk Albania ini khas dibanding beduk di negara kita.
Lodra akan dikombinasikan dengan perkusi serta alat tiup lainnya, sehingga Lodra nampak ibarat dengan iringan musik marching band. Seniman Lodra terkadang juga diundang khusus untuk mengiring sahur atau biasa disebut dengan Syfyr dan buka puasa atau Iftar.
B. Tradisi Idulfitri Di Berbagai Negara
1. Australia
Masyarakat beragama Islam di Australia memang tergolong kaum minoritas, namun mereka bebas dalam melaksanakan perayaan pada Hari Raya Idulfitri tersebut. Perusahaan memperlihatkan toleransi kepada karyawan yang muslim untuk mendapat libur, tempat yang dominan muslim pun sanggup menggunakan jalanan umum untuk shalat Ied.
Tak hanya itu, Idulfitri di Australia akan dimeriahkan dengan pameran multi kultur yang tidak hanya melibatkan umat Muslim, tapi juga kaum agama lain untuk ikut serta memeriahkan program tersebut. Acara tersebut terbuka untuk umum, bahkan pejabat sekalipun mau tiba ke pameran tersebut. Itulah indahnya perbedaan.
2. Arab Saudi
Di Arab Saudi, perayaan Idulfitri kental dengan kesenian. Sejumlah pagelaran diadakan, contohnya teater, baca puisi, parade, dan pertunjukan musik. Selain itu, biasanya mereka akan menghiasi rumah mereka dengan hiasan khas Lebaran.
Perayaan Idulfitri selalu dimulai dengan Shalat Ied, kemudian makan bersama keluarga, sesudah itu barulah mereka pergi untuk mengunjungi dan bersilaturahmi dengan sanak saudara serta tetangga.
Bila Indonesia punya ketupat dan opor ayam, Arab Saudi punya daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.
3. China
Perayaan Hari Raya Idul Fitri yang paling terasa ialah di daerah Xinjiang dan Yunnan. Karena di kedua wilayah ini dihuni oleh masyarakat yang mayoritasnya beragama Islam.
Lebaran ditetapkan sebagai hari libur dan ketika itu kaum laki-laki mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara perempuan menggunakan baju hangat dan kerudung setengah tutup.
Setelah Shalat Ied, umat Muslim di China akan bersilaturahmi dan makan bersama dengan keluarga dan tetangga terdekat. Seusai bersilaturahmi, maka mereka akan mengunjungi makam leluhur atau makam tokoh Muslim setempat untuk berziarah dan membersihkan sambil membacakan doa kepada mereka.
4. Turki
Di Turki, Hari Raya Idul Fitri disebut dengan kata “Bayram”. Pada perayaan tersebut, orang-orang akan mengenakan pakaian khas yang dinamakan Bayramlik. Mereka merayakannya dengan sambil memperlihatkan salam satu sama lain yang berbunyi, “Bayraminiz Kutlu Olsun”, “Mutlu Bayramlar”, atau “Bayraminiz Mubarek Olsun”. Ketiga salam itu bunyinya hampir sama, yaitu selamat merayakan Hari Raya Bayram.
Seperti tradisi sungkem di Indonesia, belum dewasa di sana juga bersalaman dan sembah sujud kepada orangtua. Kemudian orangtua membalas dengan ciuman di kedua pipi sebagai simbol kasih sayang. Setelah itu, belum dewasa pun mendapat hadiah berupa koin uang, permen, atau manisan.
Namun ada satu hal yang unik pada perayaan Idulfitri di Turki. Hanya kaum laki-laki saja yang akan pergi ke masjid untuk melaksanakan Shalat Ied sedangkan kaum perempuan hanya berdiam di rumah.
5. Malaysia
Negara tetangga terdekat kita ini mempunyai tradisi merayakan Idulfitri yang cukup ibarat dengan Indonesia. Di rumah, belum dewasa akan memperlihatkan hormat kepada orangtua. Orang yang sudah arif balig cukup akal dan berpenghasilan memperlihatkan uang kepada kerabat yang lebih muda.
Setelah shalat Id, mereka berziarah ke makam kerabat. Sebagai hidangan khas, masyarakat Malaysia makan ketupat, lemang, lontong, dan rendang.
6. Suriname
Negara yang satu ini mempunyai kedekatan tersendiri dengan Indonesia alasannya ialah sebagian penduduk orisinil Suriname ialah orang yang berasal dari suku Jawa. Hal ini terjadi alasannya ialah pada zaman penjajahan Belanda dahulu, banyak orang bersuku Jawa yang dikirim ke sana untuk menjadi kuli kontrak.
Tradisi ied mubarok (lebaran) di negara ini sanggup dibilang sangat unik alasannya ialah penetapan hari Idulfitri dilakukan menurut perhitungan mereka sendiri dengan menggunakan prajangka atau perhitungan ala primbon Jawa peninggalan nenek moyang semenjak ratusan tahun lalu.
7. Afrika Selatan
Setiap tahun orang-orang akan berkumpul di Green Point, Cape Town, untuk menyaksikan datangnya hari terakhir Ramadhan bersama kerabat sambil berbuka puasa.
Setelah maghrib, biasanya diumumkan perihal datangnya hari raya lebaran. Masyarakat berkesempatan untuk melaksanakan shalat Id yang dilanjutkan dengan berkunjung ke rumah sanak saudara.
8. India
Pemeluk islam di India biasanya akan berkumpul di Jama Masjid yang terletak di New Delhi untuk melaksanakan shalat Id. Masjid ini menjadi sentra perayaan Idul Fitri di New Delhi, ibu kota India.
Mereka akan melaksanakan Shalat Ied gotong royong dan sesudah itu barulah mereka berbincang-bincang sambil memakan hidangan makanan khas Idulfitri daerah tersebut. India mempunyai makanan khas yang berjulukan Siwaiyaan. Siwaiyaan ialah adonan bihun anggun yang disajikan dengan susu dan buah-buahan kering. Ini ialah makanan yang wajib ada pada ketika Idulfitri di India.
9. Fiji
Di negara kecil Fiji pun terdapat tradisi serupa. Negara tersebut memang dominan non-Muslim. Namun, ada tradisi unik dalam perayaan Idul Fitri. Hidangan Istimewa khas Idul Fitri ialah samai, mi anggun yang dicampur dengan susu. Samai disajikan bersama samosas, sejenis kari ayam atau daging. Uniknya, hanya kaum laki-laki yang tiba ke masjid untuk shalat Id.
10. Amerika Serikat
Di Amerika Serikat yang dominan penduduknya beragama non-Muslim pun, perayaan Hari Raya Idul Fitri tetap meriah. Biasanya mereka akan merayakannya dengan khusuk dan saling memperlihatkan kabar satu sama lain perihal datangnya hari senang tersebut melalui internet serta telepon.
Uniknya, alasannya ialah dominan muslim disana merupakan kalangan imigran, maka pakaian yang dikenakan berwarna-warni sesuai dengan negara asalnya. Selesai shalat, dilanjutkan dengan saling mengucapkan Happy Eid atau Eid Mubarak antarsesama jemaah Shalat Id, para kenalan bersahabat dan kaum kerabat.
11. Nigeria
Masyarakat di Nigeria dominan terdiri dari kaum beragama Islam dan Kristen. Meskipun berbeda, kedua kaum ini hidup berdampingan dengan hening alasannya ialah saling menghormati satu sama lain.
Oleh alasannya ialah itu, pada ketika perayaan Lebaran, banyak juga umat Katolik yang turut membantu berpartisipasi dalam program tersebut. Di Nigeria, Idul Fitri dikenal dengan nama “Sallah Kecil”. Pada hari itu, mereka akan saling mengucapkan salam satu sama lain yang berbunyi, “Barka Da Sallah” artinya ialah Salam Sejahtera di Hari Raya.
12. Mesir
Sama dengan tradisi merayakan Idulfitri di negara-negara lain, Mesir juga merayakannya dengan bersilaturahmi. Namun bedanya, di Mesir, mereka hanya melaksanakan silaturahmi dengan keluarga saja, tidak dengan tetangga di sekitar tempat tinggal mereka.
Biasanya mereka akan berkumpul bersama keluarganya di taman sambil memakan hidangan khas Idulfitri di Mesir, yaitu Ranja, makanan yang terbuat dari ikan asin dan acar.
Sumber :
http://www.vistaeducation.com/news/v/all/tradisi-unik-selama-bulan-ramadhan-di-berbagai-negara
https://id.crowdvoice.com/posts/7-tradisi-ramadhan-di-berbagai-negara-2bzc
http://www.annida-online.com/tradisi-menyambut-bulan-ramadhan-di-berbagai-negara-.html
http://palingseru.com/12335/10-tradisi-unik-lebaran-di-berbagai-negara
https://www.cermati.com/artikel/10-tradisi-lebaran-yang-unik-di-berbagai-negara
0 Response to "Tradisi Ramadhan Dan Tradisi Lebaran Di Banyak Sekali Negara"
Posting Komentar