Pengertian Sosiologi Dan Perkembangan Sosiologi
A. Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli
1. Allan Johnson
Sosiologi ialah Ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut menghipnotis individu dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya menghipnotis sistem itu
2. Anthony Giddens
Sosiologi ialah Studi perihal kehidupan social manusia, kelompok-kelompok insan dan masyarakat.
3. Auguste Comte
Sosiologi ialah Suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari gejala-gejala dalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat rasional dan ilmiah
4. Charles Ellwood
Sosiologi ialah pengetahuan yang menguraikan kekerabatan insan dan golongannya, asal kemajuannya, bentuk, dan kewajibannya.
5. Drs. Ary H. Gunawan
Sosiologi ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan duduk perkara dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
6. Emile Durkheim
Sosiologi ialah Ilmu yang mempelajari fakta-fakta social yaitu fakta-fakta atau kenyataan yang berisikan cara bertindak, cara perpikir dan cara mencicipi sesuatu
7. George Simmel
Sosiologi ialah Ilmu pengetahuan yang mempelajari perhubungan sesama insan ( Human Relationship )
8. Gustav Ratzenhofer
Sosiologi ialah pengetahuan perihal kekerabatan insan dengan kewajibannya untuk menyelidiki dasar dan terjadinya evolusi sosial serta kemakmuran umum bagi anggota-anggotanya.
9. Hassan Shadily
Sosiologi ialah Ilmu yang mempelajari perihal hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antar insan yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh serta perubahannya
10. Herbert Spencer
Sosiologi ialah Ilmu yang menyelidiki perihal susunan-susunan dan proses kehidupan social sebagai suatu keseluruhan / suatu sistem.
11. J. Gillin
Sosiologi ialah Ilmu yang mempelajari interaksi yang timbul di dalam masyarakat
12. J.A.A. Van Dorn & C.J. Lammers
Sosiologi ialah Ilmu pengetahuan yang mempelajari perihal struktur dan proses- proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
13. Koentjaraningrat
Sosiologi ialah suatu proses yaitu proses berguru kebudayaan dalam kekerabatan dengan sistem sosial.
14. Lester Frank Ward
Sosiologi ialah Ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk meneliti kemajuan-kemajuan insan dan apa saja yang dilakukan oleh insan dalam kehidupannya.
15. Mac Iver
Sosiologi ialah Ilmu yang mempelajari perihal hubungan-hubungan social yang terjadi dalam masyarakat
16. Max Weber
Sosiologi ialah Ilmu yang mempelajari perihal tindakan social atau perilaku-perilaku manusia
17. Mayor Polak
Sosiologi ialah Ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan yakni kekerabatan diantara insan dengan manusia, insan dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.
18. Mr. J. Bierens De Haan
Sosiologi ialah Ilmu pengetahuan perihal masyarakat manusia, baik mengenai hakekatnya, susunannya, hubungannya, kodrat-kodrat yang menggerakkannya, mengenai kesehatan dan perkembangan masyarakat.
19. P.J. Baouman
Sosiologi ialah Ilmu pengetahuan perihal insan dan hubungan-hubungan antar golongan manusia
20. Paul B. Horton
Sosiologi ialah Ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok-kelompok masyarakat dan produk/hasil dari kehidupan kelompok tertentu
21. Pitirim Sorokin
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :
a. Hubungan dan imbas timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya antara tanda-tanda ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral; aturan dengan ekonomi; gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya)
b. Hubungan dan imbas timbal balik antara tanda-tanda sosial dengan gejala-gejala non-sosial (misalnya tanda-tanda geografis, biologis,dan sebagainya)
c. Ciri-ciri umum semua jenis tanda-tanda sosial lain
22. Raoucek & Warren
Sosiologi ialah Ilmu yang mempelajari kekerabatan antara insan dalam kelompok-kelompok sosial
23. Selo Soemardjan & Soelaeman Soemardi
a. Sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
b. Struktur Sosial ialah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial.
c. Proses sosial ialah imbas timbal balik antara banyak sekali segi kehidupan bersama, umpamanya imbas timbal balik antara segi kehidupan ekonomi dengan segi kehidpuan politik, antara segi kehidupan aturan dan segi kehidupan agama, antara segi kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi dan lain sebagainya
24. Soerjono Soekanto
Sosiologi ialah Ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapat pola-pola umum kehidupan masyarakat
25. Vander Zanden
Sosiologi ialah Studi ilmiah perihal interaksi insan di masyarakat
26. William F. Ogburn & Mayer F. Nimkoff
Sosiologi ialah Penelitian secara ilmiah terhadap interaksi social dan hasil-hasil dari interaksi tersebut
27. William Kornblum
Sosiologi ialah Suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku-perilaku anggotanya yang menjadikannya masyarakat yang bersangkutan ke dalam banyak sekali kelompok-kelompok dan banyak sekali kondisi-kondisi
Dari beberapa pendapat para jago di atas maka sanggup diambil beberapa kesimpulan :
· Sosiologi ialah pengetahuan atau ilmu perihal sifat masyarakat, sikap masyarakat, dan perkembangan masyarakat.
· Sosiologi ialah cabang Ilmu Sosial yang mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.
· Sosiologi memfokuskan diri pada hubungan-hubungan antar insan dan proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut di dalam masyarakat.
B. Perkembangan Sosiologi
Sosiologi berasal dan kata socius dan logos. Socius (bahasa Latin) berarti mitra dan logos (bahasa Yunani) berarti kata atau berbicara.
Dengan demikian, ilmu sosiologi berarti ilmu yang berbicara mengenai masyarakat.
Awalnya sosiologi kepingan dari filsafat sosial, yang membahas perihal masyarakat.
Namun pembahasan masyarakat pada dikala itu hanya pada hal-hal yang menarik perhatian umum saja, menyerupai perang, ketegangan atau konflik sosial, dan kekuasaan dalam kelas-kelas penguasa.
Dalam perkembangan selanjutnya, pembahasan perihal masyarakat meningkat pada cakupan yang Iebih mendalam yakni menyangkut susunan kehidupan yang diharapkan dan norma-norma yang harus ditaati oleh seluruh anggota masyarakat.
Menurut Berger dan Berger, sosiologi bermetamorfosis ilmu yang berdiri sendiri alasannya ialah adanya bahaya terhadap tatanan sosial yang selama ini dianggap sudah seharusnya demikian konkret dan benar.
Laeyendecker mengidentifikasi bahaya tersebut meliputi:
· Terjadinya dua revolusi, yakni revolusi industri dan revolusi Prancis,
· Tumbuhnya kapitalisme pada tamat era ke-15,
· Peruhahan di bidang sosial dan politik,
· Perubahan yang teijadi jawaban gerakan reformasi yang dicetuskan Martin Luther.
· Meningkatnya individualisme, lahirnya ilmu pengetahuan modern.
· Berkembangnva kepercayaan pada diri sendiri.
Menurut Laeyendecker, ancaman-ancaman tersebut mengakibatkan perubuhan-perubahan jangka panjang, yang ketika itu sangat mengguncang masyarakat Eropa dan seakan membangunkannya sesudah terlena beberapa abad.
Auguste Comte ( seorang filsuf Prancis) melihat perubahan-perubahan tersebut tidak saja bersifat positif menyerupai berkembangnva demokratisasi dalam masyarakat, tetapi juga berdampak negatif.
Salah satu dampak negatif tersebut ialah terjadinya konflik antarkelas dalam masyarakat.
Menurut Comte, konflik-konflik tersebut terjadi alasannya ialah hilangnva norma atau pegangan (normless) bagi masvarakat dalam bertindak.
Comte berkaca dari apa yang terjadi dalam masyarakat Prancis ketika itu (abad ke-19).
Setelah pecahnva Revolusi Prancis, masyarakat Prancis dilanda konflik antarkelas.
Comte melihat hat itu terjadi alasannya ialah masyarakat tidak lagi mengetahui bagaimana mengatasi perubahan jawaban revolusi dan hukum-hukum apa saja yang sanggup digunakan untuk mengatur tatanan sosial masyarakat.
Oleh alasannya ialah itu, Comte menyarankan supaya semua penelitian perihal masyarakat ditingkatkan menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri.
Comte membayangkan suatu inovasi hukum-hukum yang sanggup mengatur gejala-gejala sosial.
Namun Comte belum berhasil rnengembangkan hukum-hukum sosial tersebut menjadi sebuah ilmu. Ia hanya memberi istilah bagi ilmu yang akan lahir itu dengan istilah sosiologi.
Sosiologi gres bermetamorfosis sebuah ilmu sesudah Emile Durkheim berbagi metodologi sosiologi melalui bukunya Rules Of Sosiological Method.
Meskipun demikian, atas jasanva terhadap lahirnya sosiologi, Auguste Comte tetap disebut sebagai Bapak Sosiologi.
Meskipun Comte mendapat istilah Sosiologi, Herbert Spencer lah yang mempopulerkan istilah tersebut melalui buku Principles of Sociology.
Di dalam buku tersebut, Spencer berbagi sistem penelitian perihal masyarakat.
Ia menerapkan teori evolusi organik pada masyarakat insan dan berbagi teori besar perihal evolusi sosial yang diterima secara luas di masyarakat.
Menurut Comte, suatu organ akan lebih tepat kalau organ itu bertambah kompleks alasannya ialah ada diferensiasi (proses pembedaan) di dalam bagian-bagiannya.
Spencer melihat masyarakat sebagai sebuah sistem yang tersusun atas bagian-bagian yang saling bergantung sebagaimana pada organisme hidup.
Evolusi dan perkembangan sosial intinya akan berarti kalau ada peningkatan diferensiasi dan integrasi, peningkatan pembagian kerja, dan suatu transisi dan homogen ke heterogen dan kondisi yang sederhana ke yang kompleks.
Setelah buku Spencer tersebut terbit, sosiologi kemudian berkembang dengan pesat ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sejarah ilmu Sosiologi di Indonesia sesungguhnya telah berkembang semenjak zaman dahulu.
Walaupun tidak mempelajari sosiologi sebagal ilmu pengetahuan, para pujangga dan tokoh bangsa Indonesia telah banyak memasukkan unsur-unsur sosiologi dalam ajaran-ajaran mereka.
Sri Paduka Mangkunegoro IV, misalnva, telah memasukkan unsur tata kekerabatan insan pada banyak sekali golongan yang berbeda (intergroup relation) dalam aliran Wulang Reh.
Selanjutnya, Ki Hadjar Dewantara yang dikenal sebagai peletak dasar pendidikan nasional Indonesia banyak mempraktikkan konsep-konsep penting sosiologi menyerupai kepemimpinan dan kekeluargaan dalam proses pendidikan di Taman Siswa yang didirikannya.
Hal yang sama sanggup juga kita selidiki dan banyak sekali karya perihal Indonesia yang ditulis oleh beberapa orang Belanda menyerupai Snouck Hurgronje dan Van Volenhaven sekitar era 19.
Mereka memakai unsur-unsur sosiologi sebagai kerangka berpikir untuk memahami masyarakat Indonesia.
Snouck Hurgronje, misalnya, memakai pendekatan sosiologis untuk memahami masyarakat Aceh yang alhasil dipergunakan oleh pemerintah Belanda untuk menguasai tempat tersebut.
Dari uraian di atas terlihat bahwa sejarah sosiologi di Indonesia pada awalnya, yakni sebelum Perang Dunia II hanya dianggap sebagal ilmu pembantu bagi ilmu-ilmu pengetahuan Iainnya.
Dengan kata lain, sosiologi belum dianggap cukup penting untuk dipelajari dan digunakan sebagai ilmu pengetahuan, yang terlepas dari ilmu-ilmu pengetahuan yang lain.
Secara formal, Sekolah Tinggi Hukum (Rechtsshogeschool) di Jakarta pada waktu itu menjadi satu-satunya forum perguruan tinggi yang mengajarkan mata kuliah sosiologi di Indonesia walaupun hanya sebagai pemanis mata kuliah ilmu hukum.
Namun, seiring perjalanan waktu, mata kuliah tersebut kemudian ditiadakan dengan alasan bahwa pengetahuan perihal bentuk dan susunan masyarakat beserta proses-proses yang terjadi di dalamnya tidak diharapkan dalam pelajaran hukum.
Dalam pandangan mereka, yang perlu diketahui hanyalah perumusan peraturannya dan sistem-sistem untuk menafsirkannya.
Sementara, penyebab terjadinya sebuah peraturan dan tujuan sebuah peraturan dianggap tidaklah penting.
Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, sosiologi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Soenario Kolopaking yang pertama kali memperlihatkan kuliah sosiologi dalam bahasa Indonesia pada tahun 1948 di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta (sekarang menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM).
Akibatnya, sosiologi mulai mendapat tempat dalam insan akademisi di Indonesia apalagi sesudah semakin terbukanya kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk menuntut ilmu di luar negeri semenjak tahun 1950.
Banyak para pelajar Indonesia yang khusus memperdalam sosiologi di luar negeri, kemudian mengajarkan ilmu itu di Indonesia.
Buku sosiologi dalam bahasa Indonesia pertama kali diterbitkan oleh Djody Gondokusumo dengan judul Sosiologi Indonesia yang memuat beberapa pengertian fundamental dari sosiologi.
Kehadiran buku ini mendapat sambutan baik dan golongan cerdik di Indonesia mengingat situasi revolusi yang terjadi dikala itu.
Buku ini seakan mengobati kehausan mereka akan ilmu yang sanggup membantu mereka dalam perjuangan memahami perubahan-perubahan yang terjadi demikian cepat dalam masyarakat Indonesia dikala itu.
Sumber :
0 Response to "Pengertian Sosiologi Dan Perkembangan Sosiologi"
Posting Komentar