-->

iklan banner

Jigsaw Learning


Kata jigsaw berasal dari bahasa Inggris yang berarti “gergaji atau memotong”. Dalam metode pembelajaran teknik jigsaw termasuk dalam jenis metode pembelajaran kooperatif. Metode  jigsaw yaitu teknik pembelajaran kooperatif di mana siswa, bukan guru, yang mempunyai tanggung jawab lebih besar dalam melakukan pembelajaran. Jigsaw yaitu teknik pembelajaran aktif yang biasa digunakan sebab teknik ini mempertahankan tingkat tanggung jawab langsung yang tinggi. Tujuan dari jigsaw ini yaitu menyebarkan kerja tim, ketrampilan berguru kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang mustahil diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari semua bahan sendirian. 
Jigsaw learning merupakan sebuah teknik yang digunakan secara luas. teknik ini mempunyai kesamaan dengan teknik "pertukaran dari kelompok ke kelompok" (Group-to-Group Exchange) dengan suatu perbedaan penting: setiap penerima didik mengerjakan sesuatu. ini yaitu alternatif menarik, saat ada bahan yang dipelajari sanggup disingkat dan ketidak tidak ada bahan pembelajaran yang diajarkan sebelumnya. Setiap penerima didik mempelajari sesuatu yang dikombinasi dengan bahan yang telah dipelajari oleh penerima didik lain, buatlah sebuah kumpulan pengetahuan yang saling terikat.

PROSEDUR
  1. Pilihlah bahan berguru yang sanggup dipisah menjadi pecahan - bagian. Sebuah pecahan sanggup disingkat menyerupai sebuah kalimat atau beberapa halaman.
  2. hitunglah jumlah pecahan blajar dan jumlah penerima didik. Dengan satu cara yang pantas, bagikan kiprah yang berbeda kepada kelompok penerima yang berbeda. pola : bayangkan sebuah kelas terdiri dari 12 orang peserta. anggaplah anda sanggup membagi bahan pelajaran dalam tiga bagian, lalu anda sanggup membentuk kwartet, berikan kiprah setiap kelompok pecahan 1,2,3. Mintalah kwartet atau kelompok berguru membaca, memdiskusikan dan mempelajari bahan yang ditugaskan kepada mereka.
  3. setelah selesai, bentuklah kelompok "jigsawa learning". setiap kelompok terdapat seorang wakil dari masing - masing kelompok dalam kelas. menyerupai contoh, setiap anggota masing - masing kwartet menghitung 1,2,3 dan 4. lalu bentuklah kelompk penerima didik jigsaw learning dengan jumlah sama. alhasil akan terdapat 4 kelompok yang terdiri dari 3 orang. dalam setiap kelompok ada yang mempelajari pecahan 1, pecahan 2 dan pecahan 3.

Sumber http://hani-rahayu.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Jigsaw Learning"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel