-->

iklan banner

Jalak Bali (Hewan Khas Bali) : Penjabaran Ilmiah, Ciri-Ciri, Dan Cara Budidayanya


Jalak Bali atau Leucopsar rothschildi, di tempat asalnya pulau Bali disebut sebagai Curik.
Burung ini mempunyai ukuran tubuh agak besar, panjang tubuh dari kepala hingga ekor bisa mencapai 25 cm.
Burung Jalak Bali ini hanya terdapat di pulau Bali (endemik).
Dahulunya pernah ditemukan di pulau Lombok, tetapi itu diduga burung Jalak Bali yang bermigrasi sementara ke pulau Lombok
Dan saat ini di pulau Lombok tidak pernah lagi ditemukan burung ini, jadi burung Jalak Bali ini hanya ada di pulau Bali.
Burung Jalak Bali ini mempunyai ciri khusus, warna putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayap berwarna hitam.
Pada bab pipi tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan.
Burung jantan dan betina, sekilas hampir tidak ada bedanya, hanya saja sanggup dibedakan dari ukuran tubuh jantan biasanya lebih besar dari betina, serta jambul di bab kepala lebih tegak dari burung betina.
Burung Jalak Bali ini yaitu burung yang mempunyai huruf riang, suka berkicau bahkan menari di dikala sedang bermain air di kolam-kolam kecil. Sehingga menciptakan jatuh cinta bagi siapa saja yang melihatnya.

Klasifikasi ilmiah jalak bali sebagi berikut ini :
Kerajaan    : Animalia
Filum          : Chordata
Kelas          : Aves
Ordo           : Passeriformes
Famili         : Sturnidae
Genus        : Leucopsar
Spesies     : Leucopsar rothschildi


B.  Ciri-Ciri Jalak Bali
Jalak bali mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1)   Morfologi
Bulunya 90% berwarna putih bersih, pada ujung bulu sayap dan bulu ekornya ditemukan warna hitam lebarnya 25 mm.
Pelupuk matanya berwarna biru bau tanah mengelilingi bola mata, paruh runcing dengan panjang 2–3 cm, di bab ujungnya berwarna kuning kecoklatan, rahangnya berwarna abu-abu kehitaman.
Burung jantan bentuknya lebih indah, mempunyai jambul di kepalanya dengan beberapa helai bulu berwarna putih bersih.
Panjang dari ujung paruh hingga ujung ekor kurang lebih 25 cm, panjang paruh 3 cm, panjang kepala 5 cm, panjang leher 2 cm, panjang sayap 13 cm, panjang ekor 6 cm, dengan warna kehitaman di ujungnya sepanjang 2 cm dan panjang kaki (tidak termasuk paha) 4 cm.
Berat tubuh 107,75 gram, jumlah bulu sayap 11-12 helai dan jumlah bulu ekor 17-18 helai.

2)   Perbedaan Jantan dengan Betina
Kepala jantan lebih besar, berbentuk panjang. Sedangkan kepala betina lebih kecil dan cenderung bulat.
Jambul jantan lebih panjang, sedangkan jambul betina relatif lebih pendek.
Ukuran tubuh jantan lebih besar dan gagah, sedangkan betina tampak lebih ramping.

3)   Reproduksi
Jalak bali merupakan satwa monogamus, yaitu hanya mempunyai satu pasangan dalam satu demam isu kawin
Sehingga sec rasionya yaitu 1:1 dan umur mulai proses perkawinan 7-9 bulan dengan jumlah telur maksimum sebanyak 3 butir.
Menurut Thompson dan Brown (2001), jalak bali melaksanakan proses perkawinan di alam pada umur dua tahun serta masa produktif jalak bali dalam menghasilkan keturunan untuk jantan hingga umur 17 tahun dan untuk betina hingga umur 12 tahun.
Perkawinan jalak bali di dalam penangkaran terjadi sepanjang tahun. Biasanya jalak bali yang telah bertelur dan menetaskan anaknya selama 14 hari akan bertelur kembali sesudah anaknya berusia sekitar 4-5 ahad atau jarak waktu bertelur sekitar dua bulan.

4)   Habitat dan Penyebaran
Jalak bali menyukai habitat hutan mangrove, hutan rawa, hutan demam isu dataran rendah dan tempat savana.
Penyebaran jalak bali secara alami hanya terdapat di Taman Nasional Bali Barat (TNBB).
Selain itu, penyebaran jalak bali terdapat di tempat Tegal Bunder, Lampu Merah, Batu Gondang, Prapat Agung, Batu Licin, dan Teluk Brumbun.

5)   Populasi
Populasi jalak bali di habitat alaminya yaitu di Taman Nasional Bali Barat selalu mengalami penurunan.
Diketahui pada tahun 1984 jumlah jalak bali diperkirakan 125-180 ekor. Pada tahun 1988 jumlah jalak bali sekitar 37 ekor dan 12-18 ekor pada tahun 1990.
Pada tahun 1998 didapatkan 10-14 ekor serta diperkirakan semuanya yaitu jantan.
Data terakhir yang dikumpulkan oleh PEH Bali Barat pada tahun 2006 hanya ditemukan 6 ekor

6)   Aktifitas Harian
Di habitat alaminya jalak bali termasuk jenis burung yang suka terbang secara berombongan
Pada demam isu kawin yang berlangsung antara bulan September-Desember mereka terbang secara berpasangan sambil mencari makan.
Satwa ini menciptakan sarang di dalam lubang- lubang pohon pada ketinggian 2,5-7 m dari tanah.
Jalak bali mempunyai kegiatan harian yang sama, yaitu sesudah matahari terbit yaitu pada pukul 05.00-05.30 WITA mereka mulai terbang secara berkelompok menuju tempat makan/minum
Dan mereka kembali menuju tempat tidur sebelum matahari terbenam yaitu pada pukul 14.30 WITA.
Kegiatan harian ini akan berhenti sama sekali pada pukul 18.45 WITA. Radius pergerakan hariannya bervariasi dari 3-10 km tergantung pada keadaan lingkungannya. 
Meskipun di alam jalak bali merupakan burung yang paling liar namun kegiatan yang dilakukannya selalu diiringi komunikasi bunyi antar pasangan- pasangan yang ada.
Jalak bali merupakan burung yang menyukai kebersihan.
Satwa ini suka bermain air untuk membersihkan badannya.
Setelah itu, mereka mengeringkan tubuhnya dengan cara mengigit-gigit bulunya satu persatu.
Pengeringan bulu ini dilakukan dengan berjemur sinar matahari dan bertengger di ranting-ranting pohon.
Bulu-bulunya akan mengering dan kembali mengkilap bahkan semakin bercahaya.

C.  Cara Budidaya Jalak Bali
Adapun cara budidaya jalak bali, sebagai berikut :
1)   Pemilihan Indukan Jalak Bali
Indukan jalak bali yang akan dibudidayakan dipilih indukan yang sehat :
a)   Postur tubuh tanpa cacat dengan usia minimal dua tahun
b)   Kondisi bulu dan tubuh burung baik, mempunyai warna putih higienis dan cemerlang
c)   Warna biru segar pada bab muka serta mempunyai paruh yang kokoh dan tebal.
Jika sudah memenuhi syarat tersebut berarti sudah mengindikasi bahwa jenis burung tersebut sehat
Sebelum dimasukkan ke dalam satu kandang, lebih baik jikalau indukan jantan dan betinaditempatkan pada sangkar yang terpisah.
Tujuannya yaitu biar burung penyesuaian dan masa pengenalan terlebih dahulu.

2)   Persiapan Kandang Ternak Jalak Bali
Agar sanggup tumbuh dengan cukup baik, burung jalak ini perlu mempunyai ruang pergerakan yang cukup besar.
Sehingga, ukuran ideal sebuah sangkar untuk ternak jalak bali yaitu sekitar 80 cm x 100 cm x 80 cm.
Jika memungkinkan buatlah sangkar dari kawat strimin dengan ukuran yang kecil atau sedang.
Berikan epilog dari asbes atau enternit dengan sedikit area terbuka sebagai tempat masuknya cahaya matahari.
Jika sangkar atau sangkar burung sudah selesai dibuat, dalam sangkar diberikan beberapa aksesoris dan detail yang sanggup menunjang pertumbuhan burung.
Dalam sangkar diberi ranting atau tumbuhan perdu sebagai tempat bertengger burung.
Pada ranting atau bab atas sangkar diberi kotak kayu dengan tambahan jerami atau sarang burung di dalamnya sebagai tempat bertelur. Pastikan sarang tersebut kering. Usahakan sangkar dibentuk pada area yang sepi.
Burung jenis ini tidak menyukai tempat yang gaduh, jikalau terlalu berisik, burung nantinya akan stres dan susah bertelur.
Jika ingin menciptakan tempat mandi burung Jalak Bali biar bisa mandi dengan bebas.
Bisa memakai wadah berukuran 20 hingga 25cm dengan tinggi kurang lebih 8-9 cm. 
Jangan lupa untuk mengganti tempat mandi jikalau sudah selesai mandi.

3)   Pemberian Pakan Jalak Bali
Pastikan pakan yang diberikan pada jalak bali mengandung gizi dan bernutrisi tinggi.
Berikan pula tambahan pekan serangga menyerupai jangkrik dan ulat.
Untuk menghindari telur yang dihasilkan telur infertile, maka berikan pula obat fertility.
Untuk anakan yang masih kecil, cara derma pakan dilakukan dengan cara disapih dengan bubur buatan dari voer dan madu dan ditambahkan air panas.
Tunggu hingga cuek sebelum diberikan pada anakan.
Pemberian pakan pada anakan ini dilakukan tiga kali sehari selama kurang lebih tiga bulan hingga anakan jalak bali cukup bisa untuk makan sendiri.

4)   Perawatan Jalak Bali
Lakukan penjemuran pada burung jalak bali setiap hari mulai pukul 8 hingga 10 pagi.
Bersihkan burung dan sangkar secara terencana sehingga tidak ada kotoran atau pakan yang terlanjur membusuk.
Kebersihan penting biar burung terhindar dari virus atau kuman yang mungkin akan menggangu kondisi tubuhnya.
Lakukan pergantian atau pencucian tempat makan dan minum biar tidak ditumbuhi lumut.




Sumber http://ikhtisarmateri.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Jalak Bali (Hewan Khas Bali) : Penjabaran Ilmiah, Ciri-Ciri, Dan Cara Budidayanya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel