-->

iklan banner

Hewan Khas Jambi : Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)

 yaitu subspesies harimau yang habitat aslinya di pulau Hewan Khas Jambi : Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)

Harimau sumatera (bahasa Latin: Panthera tigris sumatrae) yaitu subspesies harimau yang habitat aslinya di pulau Sumatera
Merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga ketika ini
Dan termasuk dalam pembagian terstruktur mengenai satwa kritis yang terancam punah (critically endangered)
Dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN.
Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor
Terutama hidup di taman-taman nasional di Sumatera.
Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan gejala genetik yang unik
Yang pertanda bahwa subspesies ini mungkin menjelma spesies terpisah, kalau berhasil lestari.
Penghancuran habitat merupakan bahaya terbesar terhadap populasi ketika ini.
Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi.
Tercatat 66 ekor harimau sumatera terbunuh antara tahun 1998 dan 2000.
Perdagangan potongan badan harimau di Indonesia ketika ini semakin memprihatinkan.
Penemuan perihal perdagangan harimau tersebut tercermin dalam survei Profauna Indonesia 
Yang didukung oleh International Fund for Animal Welfare (IFAW) pada bulan Juli - Oktober 2008.
Selama 4 bulan tersebut Profauna mengunjungi 21 kota/lokasi yang ada di Sumatera dan Jakarta.
Dari 21 kota yang dikunjungi Profauna
10 kota di antaranya ditemukan adanya perdagangan potongan badan harimau (48 %).
Bagian badan harimau yang diperdagangkan mencakup kulit, kumis, cakar, ataupun opsetan utuh.
Harga potongan badan harimau yang dijual itu bervariasi.
Untuk yang utuh dijual seharga Rp. 5 juta per lembar hingga dengan 25 juta per lembar.
Sedangkan taring harimau ditawarkan seharga Rp. 400.000 hingga Rp. 1,1 juta.
Kebanyakan potongan badan harimau tersebut dijual di toko seni, penjual kerikil mulia, dan penjual obat tradisional.
Untuk perdagangan potongan badan harimau paling banyak terjadi di Lampung.

A.  Klasifikasi Ilmiah Harimau Sumatera

Kingdom:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Subspesies:
P. t. sumatrae
Nama trinomial : Panthera tigris sumatrae

B.  Ciri-Ciri Harimau Sumatera
1.   Morfologi
Harimau sumatera adalah subspesies harimau terkecil.
Harimau sumatera mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies harimau lainnya
Pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang-kadang dempet.
Harimau sumatera jantan mempunyai panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke buntut
Atau sekitar 250 cm panjang dari kepala hingga kaki
Dengan berat 300 pound atau sekitar 140 kg
Sedangkan tinggi dari jantan cendekia balig cukup akal sanggup mencapai 60 cm.
Betinanya rata-rata mempunyai panjang 78 inci atau sekitar 198 cm
Dan berat 200 pound atau sekitar 91 kg.
Belang harimau sumatera lebih tipis daripada subspesies harimau lain.
Warna kulit harimau sumatera merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau
Mulai dari kuning kemerah-merahan hingga jingga tua.
Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta surai
Dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan.
Ukurannya yang kecil memudahkannya menjelajahi rimba.
Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang mengakibatkan mereka bisa berenang cepat. Harimau ini diketahui menyudutkan mangsanya ke air
Terutama kalau binatang buruan tersebut lambat berenang.
Bulunya berubah warna menjadi hijau gelap ketika melahirkan.
2.   Habitat
Harimau sumatera hanya ditemukan di pulau Sumatera.
Kucing besar ini bisa hidup di manapun, dari hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan
Dan tinggal di banyak tempat yang tak terlindungi.
Hanya sekitar 400 ekor tinggal di cagar alam dan taman nasional
Dan sisanya tersebar di daerah-daerah lain yang ditebang untuk pertanian
Juga terdapat lebih kurang 250 ekor lagi yang dipelihara di kebun binatang di seluruh dunia.
Harimau sumatera mengalami bahaya kehilangan habitat
Karena daerah sebarannya menyerupai blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut dan hutan hujan pegunungan
Terancam pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan komersial
Juga perambahan oleh kegiatan pembalakan dan pembangunan jalan.
Karena habitat yang semakin sempit dan berkurang
Maka harimau terpaksa memasuki wilayah yang lebih erat dengan manusia
Dan seringkali mereka dibunuh dan ditangkap alasannya tersesat memasuki daerah pedesaan
Atau tanggapan perjumpaan yang tanpa sengaja dengan manusia.
3.   Makanan
Makanan harimau sumatera tergantung tempat tinggalnya
Dan seberapa berlimpah mangsanya.
Sebagai predator utama dalam rantai makanan
Harimau mepertahankan populasi mangsa liar yang ada di bawah pengendaliannya
Sehingga keseimbangan antara mangsa dan vegetasi yang mereka makan sanggup terjaga.
Mereka mempunyai pendengaran dan penglihatan yang sangat tajam
Yang membuatnya menjadi pemburu yang sangat efisien.
Harimau Sumatera merupakan binatang soliter
Dan mereka berburu pada malam hari
Mengintai mangsanya dengan sabar
Sebelum menyerang dari belakang atau samping.
Mereka memakan apapun yang sanggup ditangkap
Umumnya babi hutan dan rusa, dan kadang-kadang unggas atau ikan
Harimau sumatera juga gemar makan durian.
Dalam keadaan tertentu harimau sumatera
Juga memangsa banyak sekali alternatif mangsa menyerupai :
1)   kijang (Muntiacus muntjac)
2)   kancil (Tragulus sp)
3)   beruk (Macaca nemestrina)
4)   landak (Hystrix brachyura)
5)   trenggiling (Manis j4vanica)
6)   beruang madu (Helarctos malayanus)
7)   dan kuau raja (Argusianus argus)
Harimau sumatera juga bisa berenang dan memanjat pohon ketika memburu mangsa.
Luas daerah perburuan harimau sumatera tidak diketahui dengan tepat
Tetapi diperkirakan bahwa 4-5 ekor harimau sumatera cendekia balig cukup akal
Memerlukan daerah jelajah seluas 100 kilometer di daerah dataran rendah
Dengan jumlah binatang buruan yang optimal (tidak diburu oleh manusia).
4.   Reproduksi
Harimau sumatera sanggup berbiak kapan saja.
Masa kehamilan yaitu sekitar 103 hari.
Biasanya harimau betina melahirkan 2 atau 3 ekor anak harimau sekaligus, dan paling banyak 6 ekor.
Mata anak harimau gres terbuka pada hari kesepuluh
Meskipun anak harimau di kebun binatang ada yang tercatat lahir dengan mata terbuka. Anak harimau hanya minum air susu induknya selama 8 ahad pertama.
Sehabis itu mereka sanggup mencoba kuliner padat
Namun mereka masih menyusu selama 5 atau 6 bulan.
Anak harimau pertama kali meninggalkan sarang pada umur 2 minggu
Dan berguru berburu pada umur 6 bulan.
Mereka sanggup berburu sendirian pada umur 18 bulan
Dan pada umur 2 tahun anak harimau sanggup berdiri sendiri.
Harimau Sumatera sanggup hidup selama 15 tahun di alam liar, dan 20 tahun dalam kurungan.

A.  Ancaman Terhadap Harimau Sumatera
Harimau Sumatera berada di ujung kepunahan alasannya hilangnya habitat secara tak terkendali
Berkurangnya jumlah spesies mangsa, dan perburuan.
Laporan tahun 2008 yang dikeluarkan oleh TRAFFIC
Program kolaborasi WWF dan forum Konservasi Dunia, IUCN
Untuk monitoring perdagangan satwa liar
Menemukan adanya pasar ilegal yang berkembang subur dan menjadi pasar domestik terbuka di Sumatera
Yang memperdagangkan bagian-bagian badan harimau.
Dalam studi tersebut TRAFFIC mengungkapkan bahwa paling sedikit 50 Harimau Sumatera
Telah diburu setiap tahunnya dalam kurun waktu 1998- 2002.
Penindakan tegas untuk menghentikan perburuan dan perdagangan harimau harus segera dilakukan di Sumatera.
Populasi Harimau Sumatera yang hanya sekitar 400 ekor ketika ini
Tersisa di dalam blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut, dan hutan hujan pegunungan.
Sebagian besar daerah ini terancam pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan komersial
Juga perambahan oleh kegiatan pembalakan dan pembangunan jalan.
Bersamaan dengan hilangnya hutan habitat mereka
Harimau terpaksa memasuki wilayah yang lebih erat dengan insan dan seringkali dibunuh atau ditangkap
Karena tersesat memasuki daerah pedesaan atau tanggapan perjumpaan tanpa sengaja dengan manusia.
Propinsi Riau yaitu rumah bagi sepertiga dari seluruh populasi Harimau Sumatera. Sayangnya, sekalipun sudah dilindungi secara hukum
Populasi harimau terus mengalami penurunan hingga 70% dalam seperempat kala terakhir.
Pada tahun 2007, diperkirakan hanya tersisa 192 ekor harimau Sumatera di alam liar Propinsi Riau.

B.  Perlindungan Terhadap Harimau Sumatera
Perdagangan potongan badan harimau di Indonesia adalah perbuatan kriminal
Karena melanggar Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Berdasarkan pasal 21 dalam undang-undang nomor 5 tahun 1990 poin (d) bahwa "setiap orang dihentikan untuk memperniagakan, menyimpan atau memiliki, kulit, badan atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibentuk dari bagian-bagian satwa tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia".
Pelanggar dari ketentuan tersebut sanggup dikenakan hukuman pidana berupa eksekusi penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimum 100 juta.
WWF Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, industri yang mengancam habitat harimau, organisasi konservasi lainnya serta masyarakat lokal
Untuk menyelamatkan Harimau Sumatera dari kepunahan.
Pada tahun 2004, Pemerintah Indonesia mendeklarasikan daerah penting
Tesso Nilo, sebagai Taman Nasional untuk memastikan masa depan yang kondusif bagi keberadaan Harimau Sumatera.
Tahun 2010, pada KTT Harimau di St. Petersburg, Indonesia dan 12 negara lainnya yang melindungi harimau
Berkomitmen dalam sebuah tujuan konservasi spesies ambisius dan visioner yang pernah dibuat: TX2
Untuk menambah kelipatan jumlah harimau hingga pada selesai tahun 2022, tahun Harimau selanjutnya.
Program Nasional Pemulihan Harimau Indonesia kini merupakan potongan dari tujuan global
Dan mencakup enam lansekap prioritas Harimau Sumatera ini: Ulumasen, Kampar-Kerumutan, Bukit Tigapuluh, Kerinci Seblat, Bukit Balai Rejang Selatan, dan Bukit Barisan Selatan.
WWF ketika ini tengah melaksanakan terobosan penelitian perihal Harimau Sumatera di Sumatera Tengah
Menggunakan perangkap kamera untuk memperkirakan jumlah populasi
Habitat dan distribusi untuk mengidentifikasi koridor satwa liar yang membutuhkan perlindungan.
WWF juga menurunkan tim patroli anti-perburuan dan unit yang bekerja untuk mengurangi konflik manusia-harimau di masyarakat lokal.
WWF Indonesia gembira menjadi potongan penting dari TX2.



Sumber http://ikhtisarmateri.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Hewan Khas Jambi : Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel