Pengelolaan Pembelajaran Yang Efektif, Tentukan Keberhasilan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran merupakan pengaturan keseluruhan proses pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengorganisasian, pengendalian, hingga penilaian. Pengelolaan pembelajaran yang efektif merupakan salah satu bahan yang disampaikan pada acara diseminasi Pelatihan Pembelajaran dan Praktik yang Baik II untuk guru-guru Sekolah Menengah Pertama sektor 01 dan 02 di Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini diikuti oleh 91 orang guru dari lima mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA dan IPS. Kegiatan diseminasi ini merupakan agenda kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Indramayu dengan USAID Prioritas.
Pengelolaan pembelajaran yang efektif Pada modul II, berfokus pada tiga hal yaitu, 1) Pengelolaan Kelas/Siswa, 2) Strategi Pembelajaran, dan 3) Pemberian kiprah yang menantang. Materi Pengelolaan kelas yang efektif menggali kembali kemampuan guru untuk menata kelas/siswa selama proses pembelajaran. Seorang guru harus bisa mengelola pembelajaran secara efektif, penggunaan seni administrasi pembelajaran yang tepat, dan pinjaman kiprah yang menantang. Untuk memperlihatkan pemahaman yang lebih pada pengelolaan pembelajaran yang efektif, guru perlu dilatih dan diberi teladan wacana bagaimana mengelola pembelajaran biar efektif. Guru diajak untuk memahami dan mencicipi apa, dan bagaimana pengelolaan pembelajaran yang efektif. Kelas pembinaan didisain biar penerima mencicipi suasana pengelolaan kelas yang efektif. Selain itu penerima pembinaan diberi teladan wacana pembelajaran yang efektif melalui pemutaran video pembelajaran, dan mempraktikkan hasil pembinaan wacana pengelolalaan kelas pada kelas nyata. Praktik pembelajaran di kelas nyata merupakan hal yang penting dilakukan supaya guru bisa mencatat kelebihan dan kekurangan wacana teori pengelolaan pembelajaran efektif dikala diterapkan di kelas nyata.
1) Pengelolaan kelas/siswa yang efektif terdiri atas:
a. Pembelajaran klasikal dilakukan di awal pembelajaran dalam apersepsi, pinjaman tujuan, dan penugasan, di potongan final dalam perumusan kesimpulan/rangkuman dan pinjaman konfirmasi.
b. Pembelajaran Kelompok/berpasangan dilaksanakan untuk kerja kooperatif (misalnya, diskusi pemecahan dilema bersama, menyebarkan informasi, tutor sebaya).
c. Pembelajaran Individual dilakukan pada potongan inti berupa pinjaman kiprah kreatif sesuai potensi individu siswa. Pengelolaan individu juga dilakukan pada proses evaluasi pencapaian kompetensi.
2) Strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang harus dipilih oleh guru ialah seni administrasi pembelajaran yang mengaktifkan semua siswa, menumbuhkan kreativitas, berpikir, berbuat, efektif mencapai tujuan, dan menyenangkan (tidak membuat anak stres/tertekan).
3) Pemberian kiprah yang bermakna, ialah kiprah yang memotivasi dan menantang untuk belajar, memberi ruang setiap siswa untuk menggali gosip dan menuangkan gagasan sebagai bentuk aktualisasi pemikiran, mendorong siswa menghasilkan karya yang bervariasi (siswa berani menampilkan karyanya dalam aneka macam bentuk) sesuai tujuan dan kompetensi yang ditetapkan, kualitas kiprah sesuai dengan bentuk pengelolaan kelas, siswa difasilitasi untuk bertanggungjawab terhadap pencapaian kompetensi.
Pengelolaan pembelajaran yang efektif ternyata merupakan hal yang cukup sulit dipraktikkan dalam kelas. Hal ini terlihat dikala para penerima pembinaan menerapkannya pada di kelas nyata. Kemungkinan disebabkan lantaran guru belum terbiasa melaksanakan pengelolaan pembelajaran yang efektif. Guru harus membiasakan penerapan pengelolaan pembelajaran yang efektif. Kemampuan pengelolaan pembelajaran secara efektif akan muncul jikalau seorang guru memahami hal-hal berikut:
1. Memahami tuntutan kompetensi pada kompetensi dasar;
2. Menyusun langkah pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan;
3. Menerapkan variasi pengelolaan siswa dalam pembelajaran (klasikal, kelompok, dan individu) sesuai dengan langkah pembelajaran yang telah ditetapkan;
4. Menentukan seni administrasi pembelajaran yang tepat;
5. Memberikan kiprah yang menantang, yaitu kiprah yang bisa mendorong siswa untuk berpikir dan melaksanakan sesuatu untuk memecahkan masalah.
Hal-hal yang tersebut di atas dicantumkan dalam planning pelaksanaan pembelajaran (RPP). Perencanaan pembelajaran yang matang akan membuat proses pembelajaran yang terarah untuk mencapai tujuan pembelajaran. “ Hasil pembinaan wacana pengelolaan kelas yang efektif akan saya terapkan di kelas, lantaran sesuatu hal yang menarik” ujar Yuyun Yuningsih salah seorang penerima pelatihan. Untuk sanggup mengelola pembelajaran secara efektif perlu pembiasaan, dan pendampingan.
| | | |
|
0 Response to "Pengelolaan Pembelajaran Yang Efektif, Tentukan Keberhasilan Pembelajaran"
Posting Komentar