-->

iklan banner

✔ Inilah 5 Jenis Utama Hama Padi Dan Cara Pengendaliannya

Jumpa lagi kawan, kini adenalfi akan menjabarkan aneka macam hama pada padi. Hama padi ini yang sering kali kita jumpai pada tumbuhan padi.

Ok kini eksklusif saja dari yang pertama:

1. Tikus




Tikus (Rattus argentiventer (Rob. & Kloss)) merusak tumbuhan padi.pada semua tingkat pertumbuhan, dari semai hingga panen, bahkan di gudang penyimpanan. Kerusakan parah terjadi kalau tikus menyerang padi pada fase generatif, alasannya yaitu tumbuhan sudah tidak bisa membentuk anakan baru. Tikus merusak tumbuhan padi mulai dari tengah petak, kemudian meluas ke arah pinggir. Tikus menyerang padi pada malam hari.

Pada siang hari tikus bersembunyi di dalam lubang pada tanggul-tanggul irigasi, jalan sawah, pematang, dan tempat perkampungan akrab sawah. Pada periode berat, sebagian besar tikus bermigrasi ke tempat perkampungan akrab sawah dan kembali lagi ke sawah sehabis pertanaman padi menjelang fase generatif.

Cara pengendalian

Kendalikan tikus pada awal demam isu tanam sebelum memasuki masa reproduksi. Kegiatan tersebut mencakup gropyok masal, sanitasi habitat, pemasangan TBS (Trap Barrier System) / Sistem Bubu Perangkap) dan LTBS (Linear Trap Barier Sistem). Gropyok dan sanitasi dilakukan pada habitat- habitat tikus menyerupai sepanjang.tanggul irigasi, pematang besar, tanggul jalan, dan batas sawah dengan perkampungan. Pemasangan bubu perangkap pada pesemaian dan pembuatan TBS dilakukan pada tempat endemik tikus untuk menekan populasi tikus pada awal demam isu tanam.

2. Keongmas




Keong mas ( Pomacea canaliculata Lamarck) diperkenalkan ke Asia pada tahun 1980an dari Amerika Selatan sebagai masakan potensial bagi manusia. Namun, kemudian keong mas menjadi hama utama padi yang menyebar ke Filipina, Kamboja, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Keong mas memakan tanaman.padi muda serta sanggup menghancurkan tumbuhan pada ketika pertumbuhan awal.

Cara pengendalian

Saat-saat penting untuk mengendalikan keong mas yaitu pada 10 hari pertama untuk padi tanam pindah dan sebelum tumbuhan berumur 21 hari pada.tabela (tanam benih secara langsung). Setelah itu, tingkat pertumbuhan tumbuhan biasanya lebih tinggi daripada tingkat kerusakan akhir keong.

Semut merah memakan telur keong, sedangkan angsa (dan adakala tikus) memakan keong muda. Bebek ditempatkan di sawah selama persiapan lahan tahap selesai atau sehabis tumbuhan tumbuh cukup besar (misalnya 30-35 hari sehabis tanam); keong sanggup dipanen, dimasak untuk dimakan oleh manusia.

Pungut keong dan hancurkan telurnya. Hal ini paling baik dilakukan di pagi dan sore hari ketika keong berada pada keadaan aktif.
Tempatkan tongkat bambu untuk menarik keong cukup umur meletakkan telurnya. Tempatkan dedaunan dan pelepah pisang untuk menarik perhatian keong biar pemungutan keong lebih gampang dilakukan.

Keong bersifat aktif pada air yang menggenang/ membisu dan karenanya, perataan tanah dan pengeringan sawah yang baik sanggup menekan kerusakan. Buat saluran-saluran.kecil (misalnya, lebar 15-25 cm dan dalam 5 cm) untuk memudahkan pengeringan dan bertindak sebagai titik fokus untuk mengumpulkan keong atau membunuh keong secara manual.

Apabila pengendalian air baik, pengeringan dan pengaliran air ke sawah dilakukan hingga stadia anakan (misalnya, 15 hari pertama untuk tanam pindah dan 21 hari pertama untuk tabela).

3. Penggerek Batang




Penggerek batang yaitu hama yang ulatnya hidup dalam batang padi. Hama ini bermetamorfosis ngengat berwarna kuning atau coklat; biasanya 1 larva berada dalam 1 anakan. Ngengat aktif di malam hari. Larva betina menaruh 3 massa telur sepanjang 7-10 hari masa hidupnya sebagai serangga dewasa. Massa telur penggerek batang kuning berbentuk cakram dan ditutupi oleh bulu-bulu berwarna coklat terperinci dari abdomen betina.
Setiap massa telur mengandung sekitar 100 telur.

Cara pengendalian

Lindungi biro pangendalian:
  • hayati Untuk melindungi musuh alami penggerek batang, jangan gunakan pestisida berspektrum luas, mis. methyl parathio 
    • Sayat ujung helaian daun sebelum tanam pindah.
    • Telur-telur penggerek batang kuning diletakkan akrab ujung helaian daun. Dengan menyayat bibit sebelum tanam pindah, pengalihan telur dari persemaian ke sawah sanggup dikurangi.

  • Tanam belakangan (sedikit terlambat) untuk menghindari ngengat penggerek batang kuning.
  • Varietas tahan—Beberapa varietas menyerupai PB36, PB32, IR66, dan IR77 bisa menghasilkan anakan gres sehingga mengkompensasi anakan yang mati.
  • Jemur atau hamparkan jerami di bawah sinar matahari untuk membunuh larva yang terdapat di situ.
  • Jaring larva penggerek batang pada daun yang mengapung dengan jaring.
  • Olah dan genangi sawah sehabis panen. Pengendalian kimiawi Insektisida sistemik berbentuk granular menyerupai karbofuran, bensultap, bisultap, karbosulfan, dimehipo, atau fipronil yang masuk ke dalam tanaman, merupakan materi kimia yang sanggup Beluk pada stadia reproduktif. Sundep. Larva penggerek batang padi putih.

Imago penggerek batang padi putih. Imago penggerek batang padi merah jambu. Larva penggerek batang padi merah jambu. mengendalikan penggerek sehabis masuk ke dalam batang.
Penyemprotan efektif untuk kupu- kupu. Sebagaimana halnya dengan pestisida lainnya, laba dari penggunaan insektisida harus.mempertimbangkan risiko terhadap kesehatan dan lingkungan.

Penggunaan insektisida yang tidak sesuai akan mengganggu keseimbangan alami alasannya yaitu terbunuhnya musuh alami hama penggerek batang, menyebabkan resurjensi atau ledakan serangan hama. Sebelum memakai pestisida, hubungi petugas dukungan tumbuhan atau penyuluh untuk mendapat saran dan petunjuk. Baca petunjuk yang tertera di label dengan teliti setiap sebelum pestisida digunakan.

4. Tungro




Tungro yaitu penyakit virus pada padi yang biasanya terjadi pada fase pertumbuhan vegetatif dan menyebabkan tumbuhan tumbuh kerdil dan berkurangnya jumlah anakan. Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang terjangkit berwarna kuning hingga kuning-oranye.

Daun muda sering berlurik atau strip berwarna hijau pucat hingga putih dengan panjang berbeda sejajar dengan tulang daun. Gejala mulai dari ujung daun yang lebih tua. Daun menguning berkurang bila daun yang lebih renta terinfeksi. Dua spesies wereng hijau Nephotettix malayanus dan N.virescens yaitu serangga yang mengembangkan (vektor) virus tungro.

Cara pengendalian


Varietas tahan . Penggunaan varietas tahan menyerupai TukadUnda, Tukad Balian, Tukad Petanu, Bondoyudo, dan Kalimas merupakan cara terbaik untuk mengendalikan tungro. Rotasi varietas penting untuk mengurangi gangguan ketahanan. Pembajakan di bawah sisa tunggul yang terinfeksi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi sumber penyakit dan menghancurkan telur dan tempat penetasan wereng hijau. Bajak segera sehabis panen bila tumbuhan sebelumnya terkena penyakit.
Cabut dan bakar tumbuhan yang sakit. Ini perlu dilakukan kecuali bila serangan tungro sudah menyeluruh. Bila serangan sudah tinggi maka mungkin ada tumbuhan yang terinfeksi tungro tapi kelihatan sehat. Mencabut tumbuhan yang terinfeksi sanggup mengganggu wereng hijau sehingga makin menyebarluaskan infeksi tungro.
  • Tanam benih eksklusif (Tabela): Infeksi tungro biasanya lebih rendah pada tabela alasannya yaitu lebih tingginya populasi tumbuhan (bila dibandingkan tanam pindah). Dengan demikian wereng cenderung mencari dan makan serta menyerang tumbuhan yang lebih rendah populasinya.
  • Waktu Tanam: Tanam padi ketika populasi wereng hijau dan tungro rendah.
  • Tanam serempak: Upayakan petani tanam serempak. Ini mengurangi penyebaran tungro dari satu lahan ke lahan lainnya alasannya yaitu stadium tumbuh yang relatif seragam.
  • Bera atau rotasi. Pertanaman padi terus-menerus akan meningkatkan populasi wereng hijau sehingga sulit mencegah infeksi tungro. Adanya periode bera atau tumbuhan lain selain padi sanggup mengurangi populasi wereng hijau dan ketersediaan inang untuk virus tungro.

5. Hawar Bakteri (HB-Bacterial blight)




Hawar Bakteri (HB) atau Hawar Daun Bakteri (HDB) merupakan penyakit yang sanggup menginfeksi bibit dan tumbuhan tua. Bila HB terjadi pada tumbuhan muda disebut kresek dan bila terjadi pada tumbuhan renta disebut hawar daun. Tanaman yang terinfeksi kehilangan areal daun dan menghasilkan gabah yang lebih sedikit dan hampa. Pada pembibitan, daun yang terinfeksi berubah hijau keabu-abuan menggulung dan kesudahannya mati.

Cara pengendalian

Gunakan varietas tahan. Ini yaitu cara yang paling efektif dalam mengendalikan penyakit.
Pemupukan lengkap—Penyakit semakin parah bila pupuk N digunakan secara berlebihan, tanpa P dan K.
Kurangi kerusakan bibit dan penyebaran penyakit Infeksi bibit terjadi melalui luka dan kerusakan bab tanaman.
Penanganan yang jelek atau angin ribut dan hujan sanggup menyebabkan tumbuhan sakit.
Penyakit menyebar melalui kontak eksklusif antara daun sehat dengan daun sakit melalui air dan angin.
Kurangi penyebaran penyakit dengan:
  • penanganan bibit secara baik waktu tanam pindah,
  • pengairan dangkal pada persemaian
  • Membuat drainase yang baik ketika genangan tinggi Kurangi jumlah inokulum Tunggul tumbuhan yang terinfeksi dan gulma sanggup menjadi sumber inokulum.
  • Pertahankan kebersihan sawah, buang atau bajak gulma, jerami yang terinfeksi, ratun padi yang semuanya sanggup menjadi sumber inokulum.
  • Keringkan sawah, upayakan sawah bera mengering untuk membunuh kuman yang mungkin bertahan dalam tanah atau sisa tanaman.

Selengkapnya disini:



 Itulah yang bisa kami sampaikan, semoga saja banyak manfaatnya.
Sumber :
www.puslittan.bogor.net
www.litbang.deptan.go.id
www.knowledgebank.irri.org
www.disperta.cianjurkab.go.id


Sumber http://adenalfi.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "✔ Inilah 5 Jenis Utama Hama Padi Dan Cara Pengendaliannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel