Metode Penelitian : Analisis Perbandingan Usahatani Padi Organik Dengan Anorganik
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Baca Juga
Data yang diambil meliputi dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara pribadi kepada petani padi organik dan petani padi anorganik dengan memakai kuesioner yang telah disiapkan. Data sekunder diperoleh melalui beberapa instansi, yaitu Badan Pusat Statistik dan buku monografi Desa Jati.
C. Metode Pengambilan Sampel
D. Metode Analisis Data
Analisis data yang dipakai dalam penelitian ini ialah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dipakai untuk mengetahui citra umum dan menjelaskan mengenai biaya dan pendapatan petani padi organik dan anorganik di lokasi penelitian yang diurai secara deskriptif. Analisis kuantitatif yang dipakai ialah analisis biaya dan pendapatan usahatani, analisis rasio penerimaan dan biaya (R/C ratio), dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi dan pendapatan usahatani padi organik maupun anorganik. Pengolahan data dilakukan dengan memakai pemberian aktivitas komputer, yaitu Microsoft Word dan Microsoft excel 2007.
1. Analisis Pendapatan Usahatani
Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya. Pendapatan usahatani terdiri dari pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total. Pendapatan tunai merupakan selisih antara penerimaan total dengan biaya tunai. Sedangkan pendapatan yang diperhitungkan merupakan selisih antara penerimaan total dengan biaya yang diperhitungkan. Penerimaan usahatani ialah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual produk (Soekartawi, 2002).
Penerimaan terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan yang diperhitungkan. Penerimaan tunai merupakan penerimaan yang diterima petani dari hasil produksi yang benar-benar dijual. Sedangkan penerimaan yang diperhitungkan merupakan penerimaan didapat dari hasil produksi yang dipakai sendiri oleh petani tetapi tetap diperhitungkan. Kepada orang lain. Secara matematis penerimaan sanggup dituliskan sebagai berikut:
TR = Y.Py
Keterangan:
TR = total penerimaan
Y = produksi yang diperoleh suatu usahatani
Py = Harga Y
Menurut Hernanto (1991), biaya usahatani terdiri dari biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai merupakan biaya yang dikeluarkan secara tunai. Sedangkan biaya yang diperhitungkan merupakan biaya yang tidak termasuk ke dalam biaya tunai tetapi diperhitungkan dalam usahatani.
Rumus biaya usahatani sanggup dituliskan sebagai berikut:
TB = Bt + Bd
Dimana:
TR = Y.Py
Keterangan:
TR = total penerimaan
Y = produksi yang diperoleh suatu usahatani
Py = Harga Y
Menurut Hernanto (1991), biaya usahatani terdiri dari biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai merupakan biaya yang dikeluarkan secara tunai. Sedangkan biaya yang diperhitungkan merupakan biaya yang tidak termasuk ke dalam biaya tunai tetapi diperhitungkan dalam usahatani.
Rumus biaya usahatani sanggup dituliskan sebagai berikut:
TB = Bt + Bd
Dimana:
TB = total biaya
Bt = biaya tunai
Bd = biaya diperhitungkan
Jadi, perhitungan pendapatan usahatani sanggup dirumuskan sebagai berikut:
Pd tunai = TR – Bt
Pd total = TR – TB
Dimana:
Bt = biaya tunai
Bd = biaya diperhitungkan
Jadi, perhitungan pendapatan usahatani sanggup dirumuskan sebagai berikut:
Pd tunai = TR – Bt
Pd total = TR – TB
Dimana:
Pd = pendapatan usahatani
TR = total penerimaan
TB = total biaya
2. Analisis Rasio Penerimaan dan Biaya (R/C ratio)
Analisis perbandingan antara penerimaan dan biaya dilakukan untuk mengetahui efisiensi dan kelayakan usahatani (Soekartawi, 2002). Rasio R/C sanggup diperhitungkan pada usahatani organik maupun usahatani anorganik. Rumus perhitungan R/C ratio ialah sebagai berikut:
TR = total penerimaan
TB = total biaya
2. Analisis Rasio Penerimaan dan Biaya (R/C ratio)
Analisis perbandingan antara penerimaan dan biaya dilakukan untuk mengetahui efisiensi dan kelayakan usahatani (Soekartawi, 2002). Rasio R/C sanggup diperhitungkan pada usahatani organik maupun usahatani anorganik. Rumus perhitungan R/C ratio ialah sebagai berikut:
R = c
t
t
Dimana: R = Py.Y
Ct = Bt + Bd
Cd = Bt
R = penerimaan
C = biaya
Py = harga output
Y = output
Bt = biaya tunai
Bd = biaya diperhitungkan
Jika nilai R/C > 1 maka usahatani tersebut layak atau sudah efisien, sedangkan jikalau nilai R/C < 1 maka usahatani tersebut tidak layak atau tidak efisien.
Ct = Bt + Bd
Cd = Bt
R = penerimaan
C = biaya
Py = harga output
Y = output
Bt = biaya tunai
Bd = biaya diperhitungkan
Jika nilai R/C > 1 maka usahatani tersebut layak atau sudah efisien, sedangkan jikalau nilai R/C < 1 maka usahatani tersebut tidak layak atau tidak efisien.
Sumber http://jurnalorganik.blogspot.com
0 Response to "Metode Penelitian : Analisis Perbandingan Usahatani Padi Organik Dengan Anorganik"
Posting Komentar