✔ Pola Tindakan Dan Tugas Serta Dalam Perjuangan Pembelaan Negara
Contoh Tindakan dan Peran Serta dalam Usaha Pembelaan Negara - Artikel kali ini akan membahas Peran Serta dalam Usaha Pembelaan Negara, Contoh Tindakan Usaha Pembelaan Negara, Partisipasi dalam Usaha Pembelaan Negara di lingkungan.
Upaya membela negara yang paling nampak diperankan oleh Tentara Nasional Indonesia semenjak perang kemerdekaan sampai
masa reformasi ketika ini. Contoh-contoh tindakan upaya membela negara yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia antara lain menghadapi bahaya aksi Belanda, menghadapi bahaya gerakan federalis dan separatis APRA, RMS, PRRI/PERMESTA, Papua merdeka, separatis Aceh (GSA), melawan PKI, dan DI/TII.
Demikian pula POLRI telah melaksanakan upaya membela negara terutama yang berkaitan dengan bahaya yang menggangu keamanan dan ketertiban masyarakat menyerupai kerusuhan, penyalahgunaan narkotika, konflik komunal, dan sebagainya. Hal-hal tersebut jikalau dibiar kanakan menggangu keselamatan bangsa dan negara.
Sekarang mari kita kaji contoh-contoh tindakan yang mengatakan upaya membela negara yang dilakukan warga negara selain Tentara Nasional Indonesia dan POLRI. Dilihat dari aspek historis usaha bangsa kita, terdapat beberapa pola tindakan usaha pembelaan negara yang dilakukan komponen rakyat diantaranya:
Selain itu, terdapat pula tindakan upaya membela negara yang dilakukan secara berencana melalui organisasi profesi, menyerupai antara lain Tim SAR untuk mencari dan menolong korban bencara alam, PMI, dan para medis.
Demikian pula menteri luar negeri dan utusannya yang memperjuangkan perkara Sipadan dan
Ligitan merupakan pola tindakan membela negara (keutuhan dan kedaulatan negara). Silahkan kalian baca kronologis ”Lepasnya Pulau Sipandan dan Ligitan dari NKRI” .
Misalnya, cermati gambar peta di bawah ini yang menunjukkan kabupaten di wilayah nusantara yang merupakan kawasan perbatasan dan terluar yang rawan dari banyak sekali ancaman. Ancaman di Sabang (no.3) juga merupakan bahaya di Merauke (no.26) dan kawasan yang lain.
Merujuk ketentuan tersebut, maka keikutsertaan segenap warga negara dalam upaya pembelaan negara bukan hanya dalam lingkup nasional, tetapi juga dalam lingkungan terdekat di mana kita berdomisili. Artinya menjaga keutuhan wilayah lingkungan kita tidak sanggup dipisahkan dari keutuhan wilayah negara secara keseluruhan. (ingat konsep/prinsip Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional).
Persoalannya, siapa yang mesti berpartisipasi dalam usaha pembelaan negara di lingkungannya? Dan bagaimana bentuk partisipasi yang sanggup dilakukannya? Pada dasarnya setiap orang mempunyai kewajiban untuk menjaga keutuhan dan keamanan serta ketertiban wilayah sekitarnya mulai dari lingkungan rumah sendiri, lingkungan masyarakat sekitar, hingga lingkungan wilayah yang lebih luas.
Adapun bentuk partisipasi warga masyarakat dalam menjaga lingkungannya antara lain melalui kegiatan
sistem keamanan lingkungan (Siskamling), ikut serta menanggulangi akhir peristiwa alam, ikut serta mengatasi kerusuhan masal, dan konfl ik komunal.
Bencana alam terutama banjir tampak telah menjadi peristiwa nasional, alasannya hampir seluruh wilayah nusantara terkena peristiwa tersebut. Oleh alasannya itu, perlu ada gerakan bersama untuk menguranginya. Misalnya dengan gerakan menciptakan serapan air sebanyak mungkin di lingkungan kita masing – masing.
Membuat serapan air dengan teknologi sederhana biopori ternyata mudah, murah dan sanggup dilakukan oleh siapa saja. Lokasi untuk menciptakan serapan juga tidak membutuhkan tanah yang luas. Untuk lebih jelasnya coba kalian perhatikan Gambar 18.
Dalam masyarakat kita terdapat organisasi yang berkaitan dengan keselamatan masyarakat yaitu Perlindungan Masyarakat (Linmas). Linmas mempunyai fungsi untuk menanggulangi akhir peristiwa perang, musibah atau peristiwa lainnya maupun memperkecil akhir malapetaka yang menjadikan kerugian jiwa dan harta benda.
Selain itu terdapat pula organisasi rakyat yang disebut Keamanan Rakyat (Kamra), Perlawanan Rakyat (Wanra), dan Pertahanan Sipil (Hansip). Keamanan rakyat merupakan bentuk partisipasi rakyat pribadi dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat. Sedangkan Wanra merupakan bentuk partisipasi rakyat pribadi dalam bidang pertahanan.
Kemudian Hansip merupakan kekuatan rakyat yang merupakan kekuatan pokok unsur-unsur pertolongan masyarakat dimanfaatkan dalam menghadapi peristiwa akhir perang dan musibah serta menjadi sumber cadangan nasional untuk menghadapi keadaan luar biasa.
Di kawasan Bali terdapat forum atau organisasi keamanan yang dibuat menurut budbahasa yang dikenal dengan nama Pecalang. Pecalang mempunyai kewibawaan dan sangat berperan dalam menjaga keamanan di lingkungan setempat.
Partisipasi dan kegiatan–kegiatan menyerupai yang tampak pada gambar 19, merupakan upaya untuk menjaga
dan melindungi keutuhan lingkungan dan keselamatan warga masyarakat dari segala bentuk ancaman, yang tidak lain merupakan tujuan pertahanan negara.
Sedangkan partisipasi dalam penyelenggaraan pertahanan negara sanggup diwujudkan dalam tindakan upaya bela negara. Dengan demikian, partisipasi warga negara dalam membela lingkungan tidak lain merupakan bab dari usaha pembelaan negara.
Salah satu target yang mesti dibela oleh setiap warga negara yakni wilayah negara. Wilayah negara
(teritorial) merupakan wadah, alat, dan kondisi juang bagi berlangsungnya penyelenggaraan upaya bela negara.
Setiap warga negara mempunyai kewajiban untuk menjaga keutuhan wilayah negara sesuai dengan posisi dan kemampuannya masing-masing. Kalian sebagai siswa Sekolah Menengah Pertama berkewajiban untuk ikut serta menjaga keamanan lingkungan tempat tinggal dan sekolahnya masing-masing dari banyak sekali bahaya dan gangguan yang dihadapi.
Sumber http://ofteachers.blogspot.com
Usaha Pembelaan Negara
1. Contoh Tindakan Usaha Pembelaan Negara
Keikutsertaan setiap warga negara dalam usaha pembelaan negara bukan hanya merupakan hak tetapi juga kewajiban yang harus dipenuhi. Tingkatan kewajiban tersebut bervariasi sesuai dengan kedudukan dan kiprah masing-masing. Uraian berikut akan disajikan contohcontoh tindakan upaya membela negara dari masing-masing komponen bangsa.Upaya membela negara yang paling nampak diperankan oleh Tentara Nasional Indonesia semenjak perang kemerdekaan sampai
masa reformasi ketika ini. Contoh-contoh tindakan upaya membela negara yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia antara lain menghadapi bahaya aksi Belanda, menghadapi bahaya gerakan federalis dan separatis APRA, RMS, PRRI/PERMESTA, Papua merdeka, separatis Aceh (GSA), melawan PKI, dan DI/TII.
Demikian pula POLRI telah melaksanakan upaya membela negara terutama yang berkaitan dengan bahaya yang menggangu keamanan dan ketertiban masyarakat menyerupai kerusuhan, penyalahgunaan narkotika, konflik komunal, dan sebagainya. Hal-hal tersebut jikalau dibiar kanakan menggangu keselamatan bangsa dan negara.
Sekarang mari kita kaji contoh-contoh tindakan yang mengatakan upaya membela negara yang dilakukan warga negara selain Tentara Nasional Indonesia dan POLRI. Dilihat dari aspek historis usaha bangsa kita, terdapat beberapa pola tindakan usaha pembelaan negara yang dilakukan komponen rakyat diantaranya:
- Kelaskaran yang kemudian dikembangkan menjadi barisan cadangan pada periode perang kemerdekaan ke-I
- Pada periode perang kemerdekaan ke-II ada organisasi Pasukan Gerilya Desa (Pager Desa) termasuk mobilisasi pelajar (Mobpel) sebagai bentuk perkembangan dari barisan cadangan;
- Pada tahun 1958 – 1960 muncul oganisasi Keamanan Desa (OKD) dan Organisasi Perlawanan Rakyat (OPR) yang merupakan bentuk kelanjutan Pager Desa;
- Pada tahun 1961 dibuat Pertahanan sipil, perlawanan rakyat, Keamanan rakyat sebagai bentuk penyempurnaan dari OKD/ OPR
- Perwira Cadangan yang dibuat semenjak tahun 1963.
- Kemudian menurut UURI Nomor 20 Tahun 1982 perihal Ketentuan–ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia (telah diganti dengan UURI Nomor 3 Tahun 2002) ada organisasi yang disebut Rakyat Terlatih dan anggota Perlindungan Masyarakat (LINMAS).
Selain itu, terdapat pula tindakan upaya membela negara yang dilakukan secara berencana melalui organisasi profesi, menyerupai antara lain Tim SAR untuk mencari dan menolong korban bencara alam, PMI, dan para medis.
Demikian pula menteri luar negeri dan utusannya yang memperjuangkan perkara Sipadan dan
Ligitan merupakan pola tindakan membela negara (keutuhan dan kedaulatan negara). Silahkan kalian baca kronologis ”Lepasnya Pulau Sipandan dan Ligitan dari NKRI” .
2. Partisipasi dalam Usaha Pembelaan Negara di Lingkungan
UURI Nomor 3 Tahun 2002 menegaskan, bahwa pertahanan negara berfungsi untuk mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan (Pasal 5) Sedangkan yang dimaksud dengan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan pertahanan, bahwa bahaya terhadap sebagian wilayah merupakan bahaya terhadap seluruh wilayah dan menjadi tanggung jawab segenap bangsa.Misalnya, cermati gambar peta di bawah ini yang menunjukkan kabupaten di wilayah nusantara yang merupakan kawasan perbatasan dan terluar yang rawan dari banyak sekali ancaman. Ancaman di Sabang (no.3) juga merupakan bahaya di Merauke (no.26) dan kawasan yang lain.
Merujuk ketentuan tersebut, maka keikutsertaan segenap warga negara dalam upaya pembelaan negara bukan hanya dalam lingkup nasional, tetapi juga dalam lingkungan terdekat di mana kita berdomisili. Artinya menjaga keutuhan wilayah lingkungan kita tidak sanggup dipisahkan dari keutuhan wilayah negara secara keseluruhan. (ingat konsep/prinsip Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional).
Persoalannya, siapa yang mesti berpartisipasi dalam usaha pembelaan negara di lingkungannya? Dan bagaimana bentuk partisipasi yang sanggup dilakukannya? Pada dasarnya setiap orang mempunyai kewajiban untuk menjaga keutuhan dan keamanan serta ketertiban wilayah sekitarnya mulai dari lingkungan rumah sendiri, lingkungan masyarakat sekitar, hingga lingkungan wilayah yang lebih luas.
Adapun bentuk partisipasi warga masyarakat dalam menjaga lingkungannya antara lain melalui kegiatan
sistem keamanan lingkungan (Siskamling), ikut serta menanggulangi akhir peristiwa alam, ikut serta mengatasi kerusuhan masal, dan konfl ik komunal.
Bencana alam terutama banjir tampak telah menjadi peristiwa nasional, alasannya hampir seluruh wilayah nusantara terkena peristiwa tersebut. Oleh alasannya itu, perlu ada gerakan bersama untuk menguranginya. Misalnya dengan gerakan menciptakan serapan air sebanyak mungkin di lingkungan kita masing – masing.
Membuat serapan air dengan teknologi sederhana biopori ternyata mudah, murah dan sanggup dilakukan oleh siapa saja. Lokasi untuk menciptakan serapan juga tidak membutuhkan tanah yang luas. Untuk lebih jelasnya coba kalian perhatikan Gambar 18.
Dalam masyarakat kita terdapat organisasi yang berkaitan dengan keselamatan masyarakat yaitu Perlindungan Masyarakat (Linmas). Linmas mempunyai fungsi untuk menanggulangi akhir peristiwa perang, musibah atau peristiwa lainnya maupun memperkecil akhir malapetaka yang menjadikan kerugian jiwa dan harta benda.
Selain itu terdapat pula organisasi rakyat yang disebut Keamanan Rakyat (Kamra), Perlawanan Rakyat (Wanra), dan Pertahanan Sipil (Hansip). Keamanan rakyat merupakan bentuk partisipasi rakyat pribadi dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat. Sedangkan Wanra merupakan bentuk partisipasi rakyat pribadi dalam bidang pertahanan.
Kemudian Hansip merupakan kekuatan rakyat yang merupakan kekuatan pokok unsur-unsur pertolongan masyarakat dimanfaatkan dalam menghadapi peristiwa akhir perang dan musibah serta menjadi sumber cadangan nasional untuk menghadapi keadaan luar biasa.
Di kawasan Bali terdapat forum atau organisasi keamanan yang dibuat menurut budbahasa yang dikenal dengan nama Pecalang. Pecalang mempunyai kewibawaan dan sangat berperan dalam menjaga keamanan di lingkungan setempat.
Partisipasi dan kegiatan–kegiatan menyerupai yang tampak pada gambar 19, merupakan upaya untuk menjaga
dan melindungi keutuhan lingkungan dan keselamatan warga masyarakat dari segala bentuk ancaman, yang tidak lain merupakan tujuan pertahanan negara.
Sedangkan partisipasi dalam penyelenggaraan pertahanan negara sanggup diwujudkan dalam tindakan upaya bela negara. Dengan demikian, partisipasi warga negara dalam membela lingkungan tidak lain merupakan bab dari usaha pembelaan negara.
Salah satu target yang mesti dibela oleh setiap warga negara yakni wilayah negara. Wilayah negara
(teritorial) merupakan wadah, alat, dan kondisi juang bagi berlangsungnya penyelenggaraan upaya bela negara.
Setiap warga negara mempunyai kewajiban untuk menjaga keutuhan wilayah negara sesuai dengan posisi dan kemampuannya masing-masing. Kalian sebagai siswa Sekolah Menengah Pertama berkewajiban untuk ikut serta menjaga keamanan lingkungan tempat tinggal dan sekolahnya masing-masing dari banyak sekali bahaya dan gangguan yang dihadapi.
Sumber http://ofteachers.blogspot.com
0 Response to "✔ Pola Tindakan Dan Tugas Serta Dalam Perjuangan Pembelaan Negara"
Posting Komentar